Rio dan Andre kini tengah berada di kamar Reva. Gadis dengan wajah pucat serta tubuh yang mulai kurus, menatap kedua pria itu dengan tatap yang tajam. Tanpa ada sepatah kata pun di antara mereka. Hingga suara itu kembali membuat mereka terkejut.
"Dia-akan-mati!"
Kata-kata itu tentu saja membuat mereka membelalakkan matanya. Terutama Rio, ia sudah menduga hal ini akan terjadi. Segera ia merogoh ponselnya, mencoba untuk menghubungi Erwin. Namun sayang, pria itu tak kunjung mengangkat teleponnya.
Tak sampai di situ, Rio juga mencoba untuk menghubungi Meghan. Kali ini Dewi Fortuna tak berpihak padanya. Ponsel Meghan mati, sehingga Rio tak bisa menghubungi gadis itu.
Reva yang melihat keresahan dari dalam diri Rio, tersenyum lebar. Seakan mendapat tontonan. Menyadari hal itu, Rio balas menatap Reva.
"Kenapa kamu lakukan ini? Siapa kamu sebenarnya dan apa maumu?" tanyanya.
"Pak, apa Bapak sadar sedang berbicara dengan siapa?" bisik Andre.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com