Geroge menjemput Claire tepat saat gadis itu selesai merias dirinya. Dia mengenakan gaun berwarna hitam dengan potongan sederhana yang membuatnya elegan tapi tak berlebihan. Dia juga mengenakan perhiasan kalung kecil dengan permata di tengahnya dan sepasang anting panjang untuk melengkapi penampilannya. Rambutnya dibiarkan terurai polos.
"Hai." Sapa George begitu Claire membuka pintu apartmentnya.
"Hai." Balas Claire.
"Are you ready to go?" George menatap Claire dan gadis muda itu mengangguk. "Yes." Angguknya.
Mereka berkendara dengan mobil George, meski masih tampak sedikit canggung. Pertemuan ketiga tak lantas membuat Claire dan George mengakui ketertarikan mereka secara terang-terangan. Mereka memilih untuk melakukan pendekatan secara perlahan-lahan tampaknya karena masing-masing menyimpan luka di masalalu.
Mereka tiba di restoran dan segera memesan makanan. Di sela-sela makan malam, George dan Claire menyempatkan diri untuk mengobrol tentang banyak hal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com