7 bulan sudah berlalu. Bersama angin sejuk yang menyapa wajah. Membuat rambut halus yang semula tersusun rapi jadi berterbangan. Wanita itu tersenyum tipis, tipis sekali sampai semut pun tidak menyadari. Melihat pantulan sinar senja yang menyorot langsung ke wajah cantiknya tanpa sentuhan make up. "Sudah lama banget ya, hampir 7 bulan kamu pergi tinggalin aku." Itu adalah suara Yena, yang sedang berkata lirih. Berusaha menarik napas panjang, Yena mengukir sebuah gambar yang ada di tanah menggunakan satu batang kayu.
"7 bulan... menurut aku, itu waktu yang paling lama. Paling menyesakkan, paling membosankan, bahkan waktu yang bikin aku mmuak setiap menatap pantulan cermin. Aku... kesepian, Yena." Ya, kembali dan lagi. Yena yang merindukan keberadaan saudara kembarnya. Atau kita ubah saja nama asli mereka yang sebenarnya. Yang telah meninggal adalah Yena, sedang yang masih hidup adalah Yuna. Seperti yang telah di katakan sebelumnya, mereka memiliki sebuah alasan untuk bertukar nama.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com