webnovel

Bab 12. Sial!

Pasangan baru, baru jadian masih menjadi hot topiknya IHS. Bella dan juga Reno, pasangan yang sejak awal tidak disangka-sangka akan benar-benar menjalin hubungan tapi kini berhasil membuat patah hati semua gadis yang sejak awal menaruh hati pada sosok Reno Ronando yang sejak awal memang sudah menjadi magned para wanita. Bahkan saat sekarang, saat Reno menggandeng Bella berjalan melalui koredor kelas tiga menuju tempat para sahabatnya berkumpul sekarang bisikan-bisikan bernada keras itu terdengar jelas membuatnya muak benar-benar muak.

'kapan mereka putus.'

'Padahal dia baru jadian'

'semoga cepat putusnya'

'Sok cantik, cantikan gue kali , gak iklas gue kalau Kak Reno sama itu anak baru.'

'dia pikir dia siapa.'

Mereka pasti buta, Dia Bella Aurelia Diningrat apa pantas mereka bertanya dia siapa. mereka pasti berpikir dia dan Reno baru saja kenal, padahal di sudah mengenal Reno sejak lama, sejak dia memasuki Junior Hight School.

" menyebalkan sekali mereka" ucap Bella jengah dengan komentar kakak kelasnya. " mereka pikir mereka siapa" lanjutnya lagi dengan ekspresi kesal, dia jelas tidak menyukai setiap mata yang menatapnya tajam sekarang.

Pengen di colok itu mata.

" jangan dengarkan mereka, mereka hanya iri" Reno tersenyum manis, membujuk Bella yang sedang kesal.

" ih tatapan mereka seperti orang kelaparan tahu gak sih kak, ihhhhh pengen gue congkel deh tu mata" lanjut Bella lagi saat melewati beberapa kakak kelasnya yang menatap kekasihnya penuh minat. Apa boleh dia congkel saja itu mata?

" haha sayang tangan kamu nanti yang kalau kamu congkel mata mereka," ucap Reno sambil mengelus puncak kepala Bella lembut, kekasihnya manis sekali pantas saja dia jatuh hati sampai separah ini.

" iih Kak Reno" Bella menunduk malu tanpa bisa ditahan Rona merah itu merambah cepat kepipinya.

" lain kali aku gak mau lagi temui Kak Reno di kelas kakak ataupun lewat di depan kelas kakak, mereka semuanya menyebalkan " balas Bella lagi sambil mengerut manja.

" iya, lain kali biar kakak yang kekelas kamu . oce" balas reno sambil mengelus tangan gadisnya yang sedang memeluk lengannya manja.

" kakak sih, ngapain coba lama kali di kelas" tanya bella dengan expresi menggemaskan. " aaa atau jangan jangan ada cewek lain ya yang menarik perhatian kakak" tuduh Bella sambil menatap horor kearah Reno.

" kamu ini.. " Reno terkekeh pelan melihaat ekspresi bella " tadi kami ada tugas tambahan fisika sayang yang harus segera dikumpulkan " jelas reno sambil melepaskan rangkulan bella di lengannya dan beralih merangkul bahu Bella.

" jadi gak ada cewek lain gitu" tanya Bella lagi sambil menatap reno yang masih terus berjalan menuju parkiran sekolah mereka.

" eeemm tentu saja tidak ada sayang" balas Reno sambil memberikan senyuman manisnya yang membuat kaum hawa meleleh melihatnya.

" benarkah? " balas Bella sambil merangkul pinggang Reno dan memeluknya sesaat.

Reno hanya membalas perkataan gadisnya dengan mengangguk kan kepalanya. kemudian melanjutkan perjalanan mereka menuju parkiran dalam diam.

Di tempat parkiran mobil mobil mewah milik penghuni Internasional High School itu, di salah satu sudut parkiran tiga orang gadis cantik serta dua orang cowok tampan nampak sangat serius membicarakan sesuatu.

"ooo kencan ke tiga" pekik Feby histeris.

" apa hanya kita yang gak tahu apa apa, OH GOD," timpal Monika tak kalah histeris.

" hy bisakah kalian memelankan suara kalian" ucap Daniel sambil menutup telinganya yang terasa agak panas.

" apa Bella belum memberitahukan pada kalian, aaaa kasian sekali .. kalian telat" balas Xarly sambil memasang wajah prihatin.

" dia sudah memberi tahukan nya".. ucap Salsa , " tapi tetap saja ini mengejutkan. " sambungnya laagi sambil memasang ekspresi terkejut, seolah baru mendengar cerita itu.

" oo apa kalian tidak senang, akhirnya sahabat kalian yang satu itu, melepaskan masa jomblonya" ucap daniel

" tentu saja kami senang, tapi ini terlalu tiba-tiba, Kalian tahu. Ya, walaupun Bella menyukai kak Reno dari SMP du.. " Feby langsung menutup mulutnya, setelah sadar kalau dia baru saja membongkar rahasia sahabat nya.

kedua Sahabatnya langsung mendelik tajam kearahnya

"kita kan sudah janji tidak akan membongkar Rahasia itu."

Feby yang sadar apa arti tatapan tajam kedua sahabatnya hanya bisa memasang wajah menyesal.

"sory gue kecoblosan."

"ooo jadi bella suka sama reno dati SMP. " tanya Daniel tak percaya.. " wah wah.. " ucap nya semakin menambah kan rasa menyesal pada feby.

" apa kalian pernah satu sekolah, apa hanya gue yang gak tahu" Xarly berucap heboh, saat menyadari satu fakta lagi dari temannya ini.

" ya. kami. maksud gue. salsa, gue, Feby, kak Alex dan Alexsa, kak Daniel, kan Reno dan juga Bella. kami satu SMP. " balas Monika menjawab rasa penasaran Xarly.

" pantas saja, kalian sudah seperti sangat kenal bahkan saat pertama bertemu di sini" balas Xarly seperti mengingat hari pertama mereka kenal.

" tentu saja" balas Monika lagi.

" apa yang sedang kalian bicarakan." sebuah suara yang sangat mereka kenal, mengintrupsi mereka, dengan segera mereka langsung mengalihkan pandanganya ke asal suara itu.

" wah ternyata sekolah kita sangat luas Ya, sampai sampai pasangan baru ini, lama sekali nyampeknya" ucap Daniel sambil memasang ekspresi seolah berpikir dengan senyum menyebalkannya.

"tadi gue kembali ke kelas lagi jadinya agak lama" balas Bella berbohong. yang padahal mereka lama karena asik bermestraan di sepanjang koredor sekolah. semua mata menatap kearah mereka curiga.

" ada apa dengan kalian " tanya Reno sambil memasang ekspresi tak bersalah sudah membuat mereka menunggu lama. " tentu saja gue nemanin my honey " lanjut Reno dengan gaya yang menurut mereka jijai habis.

"asli jijai gue, " balas Daniel

" sok romantis lo, anjirr habiss" sambung Xarly..

Reno yang menjadi objek cacian mereka yang mengidikkan bahunya tak peduli, sambil memperhatikan sekeliling nya seperti mencari seseorang.

" mana Dion sama Alex, gue juga gak lihat Alexsa disini " tanya Reno setelah tahu siapa yang gak ada disana.

" apa kalian tidak bertemu mereka tadi?" tanya Salsa.

" tidak " jawab Bella,

" mungkin mereka lagi ditempat anak karate berkumpul, perasaan tadi gue dengar dari Rio anak ekskul karate, katanya mereka ada rapat hari ini," balas Monika yang mendapat respon mengerti dari mereka semua.

***

Alexsa prov:

hari ini sungguh melelahkan, setelah insiden tadi siang di kantin, entah kenapa rasanya mood ku benar benar hancur, bahkan kak rio yang menjelaskan tentang jadwal latihan anak ekskul karate tidak kupedulikan, padahal biasanya aku yang paling bersemangat.

"emang sial hidup gue, kalau sudah adu mulut dengan tu nenek sihir, menyebalkan."

" hy Alexsa " sapa seseorang

aku langsung mengalihkan pandanganku kesekelilingku. beberapa siswa yang aku tahu tidak seangkatan denganku berdiri di samping dan belakangku, mereka nampak seperti bodygoat saja.

aku menatap kesal kearah kereka, karena keasikan dengan kekesalanku, aku sampai tidak memperhatikan mereka yang muncul entah dari mana.

" kok diam aja sih, " tanya salah satu dari mereka, yang ku tahu namanya Beny anak ekskul judo.

" minggir" kataku dingin saat melihat dua orang yang di belakangku sudah berdiri di depanku.

"oo tuhaan apa dosa Princess hari ini, sampai harus di cegat sama cowok cowok gak jelas ini, sudah ni lorong sepi lagi."

Aku mendengus kesal, mereka seperti ingin menghentikan langkahku.

" jangan terburu buru dong sayang" ucap salah satu dari mereka sambil mencoba menyentuh wajah ku. dengan segera aku tepis tangannya kasar.

" ooo cucu pemilik sekolah ini sangat galak rupanya" ucap Beny manis namun entah kenapa terdengar menyeramkan di telingaku.

Beny terus saja mendesakku sampai akhirnya pungunggu beradu dengan dinginnya dinding.

"aaa shit!.. mau apa mereka, apa mereka ingin dikeluarkan dari sini. mereka pikir mereka sedang berhadapan dengan siapa."

"tenang saja sayang, kami hanya akan sedikit bermain main dengan mu, merasakan bagaimana rasanya cucu dari pemilik sekolah " desis nya sambil terus mendekat ke arah ku.

" manis" ucapnya lagi yang entah kapan lidahnya sudah menjilat pipiku.

"menjijikkan.."

"Kak Alex holp me.."

aku mendorong tubuhnya kasar, sehingga membuat dia sedikit terhuyung kebelakang.

Plakkk.

aku sungguh tak bisa menahan tanganku, walaupun aku tahu aku akan kalah kalau melawan mereka.

" beraninya kau" desisnya sambil menghapus darah yang keluar dari bibirnya.

" tahan dia" perintah Beny.

dengan cepat mereka mencengkram tanganku kasar dan menghempaskan punggung ku lagi ke dinding.

aaa sial.

rasanya aku ingin berteriak.

" teriak saja sayang, tidak akan ada yang mendengarmu" ucapnya seolah tahu apa yang ingin ku lakukan.

" jangan salahkan kami sayang, salahkan kakakmu yang sombong itu, dia pikir dia tampan dan punya segalanya, sehingga semua gadis di sekolah ini memujanya" ucapnya penuh amarah.

"emang kak alex ganteng. lo nya aja kelewat jelek makanya gak laku."

aku mendelik tak suka padanya. dia mulai mendekatkan wajahnya padamu.

sial!! aku tahu apa yang akan dia lakukan.

" lepaskan sialan!!. lo pikir lo siapa hah, kak Alex pasti tidak akan melepaskan kalian, gue pastiin gue akan tendang kalian dari sekolah ini" ucap ku marah.

" sebelum itu terjadi sayang, bagaimana kalau kita bermain main dulu" ucapnya sambil mendekap mulutnya.

"ooh shitt..!!. aku kesulitan bernafas."

"kak Alex lo dimana sihh.."

aku menutup mata ku, seperti pastrak dengan apa yang akan terjadi, tubuhku mulai lemas karena dekapan di mulutku semakin kencang, sehingga aku susah untuk bernafas.

"KAK .. tolongin lexsa, lexsa janji gak akan marah lagi sama kakak."

setetes cairan hangat membasahai pipiku. aku menyesal lewat lorong ini, aku menyesal tidak langsung menghubungi kak Alex tadi. aku menyesal untuk semua.

" dia menangis ehk . telanjangi dia kawan, ini pembalasan karena kakaknya yang sombong itu."

"aku mohon siapa saja ".

BRukk

BRakkk

entah dari mana suara itu berasal tapi yang pasti dekapan ini belum lepas dari ku. rasanya untuk membuka mataku saja. aku tidak sanggup.

" SIALAN LO, SIAPA LO HAH" suara teriakan itu menggema. sesaat kemudian ku rasakan tangan yang mendekapku hilang. seperti hilang penyangga, tubuhku merosot ke lantai.

" KURANG HAJAR, BERANINYA LO SENTUH GADIS GUE, GUE PASTIIN LO GUE KIRIM KE NERAKA.. BAJINGAN!!" teriak suara itu lagi.

BRUKK BAKK

di iringi suara pukulan yang terus mengiringi teriakannya. ku lihat Beny dan antek-anteknya terjatuh tersungkur di lantai.

dengan kesadaranku yang hampir hilang, ku lihat dua orang lelaki yang berlari kearah ku.

" Alexsa" ucapnya sambil berjongkok di depan ku.

" Kak Alex" ucapku lemah, sambil terus mengatur nafasku.

ku lihat dia mulai bangkit, setelah sedikit lebih bisa mengatur nafas ku, tatapan ku lqngsung jatuh pada dua orang yang menolongku tadi.

'"Al" ucap ku tak percaya. setelah yakin dengan apa yang ku lihat.

" SIALAN!!. apa yang lo lakukan sama adik gue hah?".

BRUKK. BAKK.

tendangan dan pukulan yang bertubi tubi itu terus menghujan wajah dan tubuh beny. darah segar terus keluar dari luka di sekujur tubuhnya.

End lexsa Prov:

***

" BERANINYA LO SENTUH ADIK GUE, BAJINGAN !! " teriak Alex laagi.

Alexsa masih terduduk lemas memperhatikan mereka yang sudah kalap dengan amarahnya.

" lex .. udah . lo mau bunuh dia" ucap Dion, setelah puas menghajar salah satu dari teman Beny.

seolah kesetenan, Alex terus menghajar Beny, tidak memperdulikan Dion yang mencoba menahannya.

" Alexsa lo gak apa kak" tanya Al, menyisakan Alex yang masih dengan amarah nya.

Alexsa hanya mengangguk, sebagai jawaban.

" BAJINGAN LO. MATI LO!!" Teriak Alex lagi.

seperti tersadar sepenuhnya. lexsa langsung melihat keadaan kakak nya yang sudah disulut emosi, sebisa mungkin dia kumpulkan kekuatannya untuk bisa menghentikan kakaknya, sebelum masalahnya makin rumit.

" kak" ucap Alexsa lemas. namun itu cukup menyadarkan Alex, dari amarahnya.

dengan cepat Alex lansung melepaskan beny yang sudah hampir pinsan dengan kondisi berlumuran darah. dan beralih menuju ke tempat lexsa yang sekarang sedang dibantu berdiri oleh Al.

" ayo kita pulang,: ucap Alex, sambil mengendong lexsa.

"lo urus mereka" ucap Alex pada Dion, sebelum akhirnya berlalu pergi meninggalkan mereka, dan menuju ke mobilnya yang masih terparkir di samping mobil sahabat sahabatnya yang ternyata masih menunggunya dengan tatapan heran, saat melihatnya dan Alexsa yang berada di gendonganya dalam keadaan berantakan.

" Alex lo kenapa?" tanya daniel heran. saat melihat keadaat kedua saudara itu.

" ada apa dengan Alexsa". tanya Monic tak kalah herannya

tampa memperdulikan tatapan penuh tanya dari sahabat nya. dengan cepat dia menghidupkan mesin mobilnya dan pergi dari sana. dengaan amarah yang masih memuncak.

" maaf kan kakak ya Princes, kakak telat datang untuk nyelamatin kamu. maafkan kakak", ucap Alex penuh penyesalan sambil sesekali melihat kearah lexsa yang tengah tertidur di bangku penumpang di sebelahnya.

kakak janji . mereka pasti akan menanggung akibatnya sayang, karena sudah berani menyakitimu.

kakak janji.

***

Next chapter