webnovel

Burn

“Brie! Brie! Bangun, Brie!”

Mendengar seruan Revan sekaligus merasakan tubuhnya diguncang-guncang, Brie membuka matanya. Masih dihinggapi kantuk yang kuat, gadis itu memandang Revan dengan mata menyipit.

“Brie! Ada orang ngumpul di depan panti!” lanjut Revan sambil menunjuk ke depan

Seketika saja, kedua mata Brie membelalak. Sambil berusaha mengusir kantuk, ia menancapkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Revan. Ya, dari kejauhan ia memang bisa melihat sekumpulan orang tengah berdiri di luar pagar panti.

“Kita ke sana, tapi pelan-pelan saja, jangan terlalu mencolok…”

Terlambat, Revan keburu melesat keluar. Menghela napas tak percaya karena dirinya tak punya pilihan lain, Brie ikut lari di belakang Revan.

“Pesta kita tambah ramai! Kalian pergilah untuk bersembunyi!” perintah Sekar saat melihat Brie. Para pengikut saling berpandangan sejenak, sebelum akhirnya berlarian kabur.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter