Aodan menggertakkan gigi, seandainya saja di sampingnya tidak ada Larson dan Liu, mungkin ia akan menerobos masuk ke dalam dan ikut menangis kesakitan melihat istrinya di dalam.
Sayang sekali, ia tadi dilarang oleh suster karena terlalu banyak menangis dan sekarang ia diapit oleh dua saudaranya m, sehingga ia tidak bisa memaksa masuk atau melakukan hal yang aneh.
Aodan masih bisa mendengarkan teriakan kesakitan Luna dan bau darah yang semakin kuat, ia seharusnya terbiasa dengan hal seperti ini di medan perang dulu, tapi lain cerita kalau semua itu adalah darah dari dalam tubuh Luna, Aodan merasa kepalanya pusing dan rasanya ia ingin pingsan saja.
Katakanlah kalau ia lemah, tapi kalau ia berhadapan dengan sesuatu hal yang berhubungan dengan Luna, apalagi sekarang ia harus melihat Luna berjuang antara hidup dan mati demi melahirkan anak-anak mereka, ia benar-benar tidak sanggup.
Aodan rasanya ingin berjanji kalau ia tidak ingin berhadapan dengan hal seperti Ini lagi di masa depan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com