"Apa maksudmu?"
Luna menatap Ellen yang membalut kakinya dengan kuat, tipikal mahasiswa kedokteran.
"Ketika dibawa kesini, aku sadar sepenuhnya dan melihat seperti apa tempat ini," kata Ellen dengan suara rendah, ia masih sedikit takut dengan sosok bermata merah yang menangkapnya, untungnya setelah itu mereka tidak melakukan apa-apa lagi dan Ellen bisa menarik napas untuk sesaat, tapi ia tetap merasa takut di hatinya dan tidak tahan untuk menangis.
"Tempat ini ada di bawah gunung berapi yang sudah mati, tidak ada manusia di sekitar sini dan …." Ellen menelan ludah, menatap ke atas. "Kita jauh … jauh sekali ... di bawah tanah."
Luna mendongak ke atas, di atas sana yang ia temui hanyalah kegelapan, tapi begitu ia melihatnya dengan seksama di atas sana, ia bisa melihat kalau ada titik kecil cahaya yang bersinar, sangat kecil bahkan Luna hampir menduganya sebagai kunang-kunang.
"Luna, mereka tidak akan menyerang kita, kan?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com