Luna membuka matanya tiba-tiba, bangkit dari ranjang dan melihat ke sekitar dengan linglung.
Aodan tidak ada lagi di sampingnya, mungkin ia sudah turun ke bawah dan mengunjungi dapur Istvan atau menganggu Larson dan Liu.
Luna mengangkat tangannya, menyentuh bibirnya yang membengkak dan menghela napas panjang. Ia harus mengingat jika di masa depan ia tidak bisa mempercayai Aodan begitu saja, laki-laki itu berkata ia hanya menciumnya sebentar, tapi nyatanya sebaliknya!
Luna mendengkus, ingin mengomel tapi tidak Aodan di sekitarnya, ia terpaksa harus menahannya beberapa saat dan pergi mandi.
Pakaian yang ada di rumah Istvan lebih baik daripada yang ada di rumah Liu, mungkin karena sang Naga Hujan itu mempunya hobi menumpuk barang berharga, Luna bisa melihat setiap lemari pakaian yang ada di rumah ini berisi pakaian bermerk, tentu saja ada beberapa gaun yang ia rancang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com