Aodan berlari, melintasi api yang membakar rumah, naik tangga dengan pikiran kacau. Ia seperti mendengar suara ribut yang terus bersahut-sahutan di dalam kepalanya, bersahut-sahutan dan membuatnya bingung.
Ia bertanya-tanya, sebenarnya apa yang terjadi?
Kenapa … kenapa seperti ini?!
Aodan bahkan tidak bisa lagi berpikir dengan jernih, ia tidak tahu apakah yang ia hadapi sekarang benar atau tidak.
Ia tidak tahu apakah ia lusi atau kenyataan, semuanya terlihat sangat membingungkan.
"Aluna! Aluna!" teriak Aodan dengan suara getir, melihat genangan darah yang turun melalui tangga hampir membuat kakinya lemas, api menjalar dari bawah, naik ke atas, melalap bunga-bunga yang sudah Aodan rangkai bersama sang Putri sepanjang hari, tirai-tirai putih yang terpasang pun meleleh, berjatuhan ke lantai karena lalapan api.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com