Aodan membawa Aluna ke sebuah tempat yang jauh dari Kerajaan, di tempat yang cukup terpencil, Aodan bahkan tidak tahu kapan sang Putri mempunyai tempat seperti ini.
"Aku pernah diasingkan di tempat ini," kata Aluna sambil bersandar di bahu Aodan, mereka menatap sebuah rumah bertingkat yang berwarna putih kusam, ada jaring laba-laba di mana-mana, beberapa lumut tumbuh dengan subur di lantai, dindingnya retak dan jendelanya berkarat.
"Bagaimana kau bisa diasingkan?" Aodan menghela napas, tempat ini mungkin perlu pembersihan. "Apa kau lapar? Ingin makan sesuatu?"
Aluna tidak bisa bergerak lebih banyak, ia mengangguk dengan pelan.
"Aku ingin makan ikan seperti dulu."
"Tenang, sekarang aku melakukannya lebih baik dari yang dulu."
Aodan tersenyum, menggendong Aluna dengan pelan, naik ke teras yang berlumut itu dan memutar kenop pintu.
Suara derit pintu yang berkarat terdengar, Aluna menahan napas ketika melihat keadaan di dalam yang dipenuhi debu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com