Luna memeras handuk putih yang sudah berubah menjadi merah, meski sekarang tidak ada lagi darah yang keluar dari mulut dan yang lainnya, Luna masih tidak berani meninggalkan Istvan sedikit pun, ia duduk tegak di samping sang Naga Hujan dan memegang erat tangannya, tidak jarang ia mengulurkan tangannya di dekat hidung Istvan, mencoba mencari tahu apakah masih ada deru napasnya atau tidak.
Luna menghela napas, meski lemah, ia merasa sedikit lega kalau Istvan masih hidup bersama Larson, ia harap Aodan bisa menemukan Larson secepat mungkin sebelum sesuatu yang buruk terjadi.
PRANG!
Terdengar suara piring berjatuhan di luar kamar, Luna langsung menoleh dan mengerutkan keningnya, para pelayan telah ia usir karena ia tidak begitu nyaman diawasi oleh mereka meski mereka tidak mengatakan apa pun.
PRANG!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com