Rishi menatap kukunya yang panjang, memandang ke luar jendela yang masih berembun, uap panas dari kopi yang ia buat beberapa detik yang lalu mengenai wajahnya, ia mengeratkan selendang di leher dan duduk menghadap jendela.
Suara roti yang terlempar keluar dari mesin pemanggang roti terdengar, Rishi menoleh sekilas dan menemukan Rachel datang dengan gayanya yang khas, wig, topi lebar dan rok panjang.
"Untuk apa datang sepagi ini?"
Rishi mengerutkan kening, terus terang saja ia tidak begitu menyukai Rachel.
Wanita di depannya ini adalah wanita murahan yang tidak ragu menipu dan merangkak naik ke atas ranjang orang lain hanya untuk mendapatkan kejayaan.
Bisa dibilang, sifat licik merupakan salah satu kelebihan yang dimiliki oleh Rachel dan wanita itu tahu benar cara memanfaatkan kelebihannya sebaik mungkin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com