Panggilan Pekerjaan 2 

"Ya, aku Luna Bannadeth." Luna memperkenalkan dirinya dengan ramah. "Kalau boleh tahu, Tuan adalah?"

"Dia adalah suamiku!" Grace memotong pembicaraan Luna, ia meraih tangan suaminya dan mengajaknya berputar. "Lihat! Lihat! Gaun ini sangat indah, kan?"

"Ya,ya ... itu bagus." Laki-laki itu sepertinya sudah terbiasa dengan sikap Grace yang terlalu aktif, ia bahkan tidak merubah raut wajahnya sama sekali.

"Luna membuatnya dengan sangat bagus, sesuai dengan seleraku!"

Luna tersenyum tanpa daya, entah kenapa ia mulai merasa tidak nyaman dengan pujian yang terlalu berlebihan dari Grace, diam-diam ia mengeluh dalam hati, bisakah Grace sedikit lebih tenang? Gaun yang ia pakai itu adalah gaun panjang yang menyampir ke lantai, kalau terinjak … habislah sudah.

Luna tidak khawatir dengan pembayaran karena ia yakin baik Grace dan suaminya bukan orang yang kekurangan uang, tapi ia khawatir tenaganya akan terkuras hanya untuk memperbaiki sebuah gaun pengantin.