webnovel

Found?

Stasiun Internasional Beijing-Ulanbataar

Beijing, China

28 April 2016

12.15 P.M CST

Mark dan Wendy telah tiba di stasiun pemberhentian akhir di Beijing setelah menempuh 27 jam perjalanan. Keduanya kini tengah beristirahat sembari makan siang di salah satu kedai stasiun itu.

"Maaf jika Kau jadi kelaparan selama hampir 30 jam," ujar Mark begitu melihat Wendy menyantap mie nya dengan lahap begitu dihidangkan.

"Tidak masalah, Kau makanlah, sebelum siapa itu ... ah, Xiao De Jun, datang," ujar Wendy yang kesulitan mengingat nama rekan Jackson yang disebutkan Mark akan menjemput dan memberikan akomodasi mereka selama di Beijing. Benar-benar pria itu social butterfly.

Mark segera mengaduk mie dihadapannya

"Ngomong-ngomong, bagaimana bisa relasi Jackson sangat luas?" tanya Wendy disela makannya.

"Dia bekerja sebagai pasukan khusus selama lebih dari sepuluh tahun, Kau pasti paham Ia banyak berhubungan dengan orang dari berbagai background, apalagi Ia seorang pimpinan sekarang," jelas Mark panjang lebar.

"Lalu siapa Xiao De Jun kali ini?"

"Dia warga sipil biasa, namun seorang dokter bedah," jawab Mark sembari tetap fokus pada makanannya.

"Oh begitu," jawab Wendy tertarik.

"Tapi dia adalah dokter yang bekerja di pedalaman, di daerah tidak terkenal, khusus menangani trauma, kasus-kasus darurat, jadi katakanlah saat ini Ia lebih layak disebut spesialis UGD," sambung Mark yang hanya diangguki Wendy.

"Lalu mengapa Kau mempercayai mereka berdua?" tanya Wendy.

Mark menghela nafas singkat, "Kau tahu disaat kita mengalami krisis kepercayaan, kita terpaksa harus mempercayai seseorang berdasarkan pengalaman di masa lalu, menerima risiko bahwa orang itu dapat berubah tanpa kita ketahui," jelasnya.

"Kau benar ... Kau dan Jackson bahkan debut di dunia pertahanan di waktu berdekatan," respon Wendy.

Tak lama dari itu, seorang pria jangkung datang menghampiri mereka. Itu Xiao De Jun.

"Selamat siang, apakah kalian Mark dan Wendy? Rekan Jackson Wang?" tanyanya ramah.

"Ah, betul," jawab Mark seraya berdiri dari tempatnya diikuti Wendy.

"Perkenalkan, Aku Xiao De Jun, kalian bisa memanggilku Dejun," lanjutnya seraya bersalaman dengan Mark dan Wendy.

"Senang bertemu denganmu, Dejun," ujar Mark.

"Aku sudah mendengar semuanya dari Jackson. Instruksi terakhir darinya adalah menyediakan kalian markas darurat untuk memantau pergerakan seseorang di perbatasan Cina-Rusia. Untuk itu, Aku akan membawa kalian ke Rumah Sakit tempatku bekerja di daerah sana," jelasnya panjang lebar.

"Kau bekerja di perbatasan rupanya?" tanya Wendy.

"Ya. Aku harap kalian dapat mempercayaiku,"

Rumah Sakit Kun Qian Center

Daxinganling, China

18.30 P.M CST

Mark dan Wendy tengah mempersiapkan perangkat untuk melakukan conference dengan Jackson, Yugie, dan Jaehyun. Dejun yang telah berkonsolidasi dengan pihak rumah sakit itu dapat meminjamkan ruang kantor sebagai markas untuk mereka. Bagaimana tidak, pria itu adalah kepala dokter disana, mudah baginya untuk mendapatkan izin seperti itu.

"Hey, Mark! Bagaimana kondisimu dan Wendy disana?" tanya Jackson begitu perangkat terhubung.

"Kami baik-baik saja, bagaimana dengan kalian?"

"Kami baik-baik saja. Jadi bagaimana rencana selanjutnya?" tanya Jaehyun. Tak lama kemudian, Somi datang bergabung.

"Hoi, Mark! Long time no see," sapa Somi dengan gaya khasnya. Mark hanya membalas seadanya dengan turut mengangkat tangan.

"Setelah Aku pikirkan, Kita akan bergerak besok pagi. Jarak kalian lebih jauh dari posisi target, jadi kalian Aku persilakan bergerak terlebih dahulu, dan kabari kami ketika sudah mengunci lokasi target," jelas Mark.

"Tapi Mark, lokasi kami hanya perlu menempuh sekitar 1,5 jam dari lokasi terakhir target, sebaiknya kalian bergerak terlebih dahulu," bantah Jaehyun.

"1,5 jam?" tanya Wendy heran, "Apa tidak salah? Aku kira target berada di daerah perbatasan," lanjutnya.

"Tidak, saat ini Kami mengunci lokasi target karena tidak ada pergerakan lagi," jawab Yugie.

"Baiklah, kalau begitu, Aku akan bergerak malam ini juga menembus perbatasan, itu akan lebih aman," ujar Mark.

"Setelah itu, kemana kita akan membawa target? Sepertinya tidak memungkinkan untuk membawanya jalur udara ke Korea," tanya Somi kali ini.

"Kita akan membawanya ketempat Aku dan Wendy berada sekarang, kebetulan kami di rumah sakit," jawab Mark.

"Baiklah, kalau begitu kita akan menentukan titik temu setelah Kau berhasil memasuki wilayah Rusia,"

"Salah satu dari kalian harus stand by di zona pemeriksaan, Aku tidak bisa menjamin akan lolos jika ada pemeriksaan," perintah Mark.

"Biar Aku saja, Aku cukup mengenal mereka," ujar Somi.

"Baiklah, Aku akan bersiap," tutup Mark, lalu rapat itu berakhir.

Mark segera bangkit dari duduknya begitu rapat selesai.

"Kita akan pergi sekarang juga?" tanya Wendy.

"Tidak, Aku akan pergi sendiri. Kau berjaga disini," titah Mark, tampak dirinya yang sudah mengemasi barang-barangnya.

"Pastikan dirimu dalam kondisi baik. Aku akan mengantarmu sampai perbatasan," lanjut Wendy. Ia tidak akan membantah Mark jika sudah memutuskan seperti itu.

Next chapter