"Kau sudah tidak keberatan bertemu dengan Isaac lagi?" Skylar tak menyangkal apabila merasa tidak suka menyebut nama pemuda itu di mulutnya. Dia harap, suatu hari nanti tak perlu menyebut nama itu dan nama Alexa dalam satu paket.
"Oh … sudah tidak apa-apa. Karena Isaac sudah punya pacar baru, jadi saya bisa merasa tenang. Dengan begitu, dia tak akan membuat saya merasa tidak nyaman lagi saat ada di dapur."
Jawaban Alexa sama sekali tidak diduga oleh Skylar. Jelas, pemuda itu merasa senang karena Isaac tak lagi dapat kesempatan setelah ini. Namun, dia benar-benar tak menduga Alexa punya pikiran seperti itu. Apakah keberadaan Isaac sebelum ini benar-benar membuatnya kepikiran dan tertekan? Yah, paling tidak, Skylar tak perlu melakukan hal ekstrim seperti memindahkan Isaac ke cabang hotelnya yang lain. Mungkin dia bisa sedikit tenang setelah ini.
Skylar mengangguk. "Baiklah. Cepat ganti pakaianmu dan jangan biarkan mereka menunggu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com