"Akhirnya kalian berdua datang," sambut Paman Ben saat membuka pintu rumahnya untuk Kirana dan Bastian.
Setelah mengumumkan rencana pertunangan mereka pada para sahabat, mereka tidak sabar memberi tahu Paman Ben tentang rencana mereka. Kirana merasa berhutang budi pada Paman Ben.
Berkat pria itu Kirana sadar bahwa dirinya harus meluruskan semua kesalahpahaman antara dirinya dan Bastian. Kirana tidak ingin punya pengalaman pahit seperti Paman Ben yang harus terpisah dengan orang yang dicintainya selama 20 tahun karena tidak cukup berani memperjuangkan cintanya.
Paman Ben mempersilahkan Kirana dan Bastian masuk ke dalam rumahnya. Rumah Paman Ben bergaya minimalis dengan dominasi warna coklat di setiap sudutnya.
"Rumah Paman sangat bagus," puji Bastian sambil duduk di sofa.
"Ini semua selera Erik. Dia yang mendesain semua ini," Paman Ben memberi tahu.
Setelah itu Paman Ben ke dapur dan muncul dengan dua gelas teh hangat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com