Meskipun Pieter belum bisa membawa Rose untuk berkumpul bersamanya, namun adanya Tarra membuat rumah terasa sangat hangat.
Pieter memasak sesuatu untuk Tarra, anggaplah itu dinner untuk malam ini.
Sementara Tarra, hanya mengamati setiap hal yang Pieter lakukan, kata Pieter tadi Tarra cukup duduk dam melihat bagaimana lelaki tampan itu memasak.
Memang Tarra tak bisa mengedipkan matanya sedikitpun, peson Pieter memang tak bisa tertandingi oleh siapapun.
Bahkan Tarra masih mengingat dengan jelas, jejak-jejak sentuhan tangan Pieter yang menggerayangi tubuhnya.
Hanya Pieter yang mampu membuat hati Tarra bergetar, hanya Pieter yang mampu membuat Tarra jatuh cinta meskipun pernah disakiti secara sengaja.
Hanya Pieter dan Pieter lah yang memporak porandakan hati Tarra itu, "Aku memang sangat sexy dan tampan sayang," goda Pieter.
Tarra hanya mengulum senyumnya, kemudian melihat Pieter yang kembali mengril steak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com