Di bawah cahaya matahari pagi yang menembus dedaunan lebat hutan suci, Raworin dan Aila tengah berlari antara ranting-ranting pohon besar sambil memandang jauh ke kota Enlnor dimana peperangan sedang berlangsung.
Melihat ekspresi kekhawatiran di wajah Aila, Raworin berusaha untuk menghiburnya. "Jangan khawatir. Mereka masih belum bisa menembus perisai lapis kedua yang melindungi kota Enlnor.
"Saat sampai di sana, pergilah ke tugu kejayaan. Jack membutuhkan bantuanmu."
Aila hanya menjawabnya dengan anggukan kecil. Tapi ketika ia melihat Raworin menutup mata kirinya, ia merasa penasaran lalu bertanya. "Apa mata anda terluka Tn. Raworin?"
Raworin diam untuk sesaat sebelum tersenyum dan menjawab pertanyaan Aila. "Ini salah satu kemampuanku. Aku sedang melihat keadaan di sekitar kota Enlnor. Sepertinya meninggalkan Urricea di rumahku adalah tindakan yang tepat.
"Heeeh… Kenapa bisa sampai separah ini."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com