Sampai seminggu, Haruna masih melamun. Ia kehilangan ibu dan Kiara sekaligus. Semuanya membuat Haruna tidak mampu menahan kesedihannya. Seandainya ia tahu akan seperti ini, ia pasti akan memaksa Kiara untuk tidak ikut.
Hari berganti, bulan berlalu. Kehamilan Haruna sudah memasuki bulan kesembilan. Ia melahirkan dengan lancar di Rumah Sakit Sejahtera. Untuk mengenang Kiara, Haruna memberikan nama Kiara kepada anak keduanya.
"Syahera Kiara Puteri," ucap Haruna saat orang-orang yang menjenguknya bertanya nama putrinya.
"Nama yang cantik," ucap Seruni. Ia menggendong cucu perempuannya dengan penuh kasih sayang.
Yuka mengelus perutnya yang sudah membesar. Ia sudah tidak sabar melihat bayinya nanti. Christian merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan istrinya. Apalagi itu adalah anak pertama mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com