webnovel

bab 53 Kita Harus Buktikan

" bii...ada telephone dari ustadz ghofur..." kirana menyerahkan ponsel suaminya yang tadi sedang diisi daya.

" terima kasih umi sayang..." ziyad menerima telephone dari ustadz ghofur, kirana tidak mendengar begitu jelas karena dia sedang memasukkan baju- baju suaminya kedalam koper, hari ini ziyad akan dijemput ustadz ghofur untuk mengisi sebuah acara di pesantren tempat nya dulu menimba ilmu sebelum kuliah di mesir.

" wa'alaikum salam..." ziyad menutup ponselnya dan tersenyum kearah kirana.

" ustadz ghofur sudah sampai mana bi...?"

kirana sudah selesai dengan pekerjaannya dan kini duduk di sisi tempat tidur disamping ziyad.

" karena ada hal yang mendesak, ustadz ghofur tidak jadi menjemput abi...jadi abi akan membawa mobil sendiri..cepat umi ganti baju...kita akan segera berangkat." ziyad menyuruh kirana segera bersiap, kirana menjadi bingung...bukankah dia tidak ikut...ini adalah reuni akbar pesantren tempat ziyad mondok dulu, jadi kirana tidak mau ikut.

" lho...umi tidak ikut bi...umi dirumah saja..."kirana enggan ikut karena tidak ada ayya dan ahfaz, dulu saat ayya dan ahfaz masih kecil kirana pasti ikut, tetapi setelah mereka mulai mondok kirana jarang ikut suaminya.

" ayolah umi...lagi pula ini panitia yang minta secara pribadi...umi diminta menjadi vocalis tamu dari angkatan abi..." ziyad menjelaskan duduk perkaranya dan kirana pun mengerti.

" baiklah...tunggu sebentar bi...umi mandi dulu.." kirana beranjak kekamar mandi, setengah jam kemudian keduanya sudah siap berangkat.

kirana mempercayakan rumahnya kepada mbak dan kang ndalem,,ada juga pak umar dan istrinya yang kini juga tinggal di lingkungan pesantren, habib mustofa yang meminta karena ziyad dan kirana sering menghadiri acara belakangan ini.

mobil ziyad sudah meninggalkan pesantren, keduanya harus menempuh kurang lebih tiga jam perjalanan sampai ke lokasi tujuan.

" bii...memangnya kenapa kok tiba- tiba umi harus menjadi vokalis tamu,,mewakili angkatan abi pula...kan abi juga bisa tampil sendiri.." kirana masih penasaran.

" itu permintaan teman- teman abi, kita akan berduet kali ini..." ziyad tersenyum sambil melirik istri cantiknya.

" tapi umi sudah lama tidak tampil bi...umi sudah tua sekarang...apa masih pantas...?" kirana agak merasa grogi, memang semenjak ziyad mengasuh pondok pesantren Al Buruj kirana dan ziyad hampir tidak pernah lagi menyenandungkan sholawat didepan umum, karena ziyad dan kirana sibuk mengajar al qur'an pada murid-muridnya.setiap hari kirana dan ziyad menyimak hafalan para santri dan sesekali menerima undangan dari luar tetapi hanya untuk membaca al qur'an karena pasangan ini memang agak dikenal dengan suaranya yang merdu saat melantunkan ayat suci.

" kita harus buktikan nanti, apakah kita masih pantas, meskipun menurut abi sudah saatnya kita pensiun, biar ayya dan ahfaz yang menggantikan kita, tetapi sesekali boleh lah..." ziyad membelai kepala kirana yang tertutup hijab.

tak terasa mereka sudah memasuki pesantren yang dituju...kirana dan ziyad kemudian berkunjung ke ndalem terlebih dahulu, menemui sang guru yang telah renta, tetapi fisiknya masih sehat, hanya sudah tidak sering menerima undangan dari luar kota.

setelah bersilaturahmi dengan kyainya, ziyad berziarah di makam kyai sepuh sang pendiri pesantren, beliau adalah kakek dari kyai yang tadi dikunjunginya,setelah itu barulah mereka bergabung dengan teman- teman seangkatannya dulu, ada beberapa yang menjadi kyai seperti ziyad, ada yang menjadi pejabat, pegawai dan juga pengusaha, tetapi saat mereka bertemu mereka seperti saudara.

"assalamu'alaikum...." saat ziyad dan kirana tiba di aula pesantren semua orang menyambut mereka, ada juga para istri dari teman ziyad yang ikut, dan kirana sudah mengenal beberapa karena pernah mampir di pesantrennya sekali waktu.

" wa'alaikum salam....kyai kita yang tampan bersama permaisuri cantiknya,,,silahkan..." teman- teman ziyad menyambutnya, bahkan ada beberapa temannya yang hendak mencium tangannya tetapi ziyad menolaknya.ziyad memang terkenal baik dan rendah hati.

sementara kirana menangkupkan kedua tangannya kepada rekan- rekan ziyad dan bergabung dengan para wanita.

kirana melihat dokter ashila dan menghampirinya.

" hay dokter ashila...lama tak berjumpa, anda semakin cantik." puji kirana pada istri ustadz ghofur.

" wah...bunyai kirana juga semakin cantik...dari pertama bertemu hingga sekarang nggak ada yang berubah...madih tetap imut..." dr, ashila memeluk kirana.mereka kemudian mengobrol banyak hal,kirana juga memberitahu dokter ashila mengenai pernikahan ayya yang mendadak, keduanya tertawa.

"ning ayya beruntung ya kiran...dia dipilih oleh orang yang tepat,,rafi adalah harta yang berharga...selain dia seorang hafidz,dan cucu keponakan dari habib mustofa prestasinya luar biasa...mereka cocok sekali." dokter ashila sangat gembira mendengarnya.

" tapi kami belum memberitahu ayya tentang statusnya, dan semua itu atas permintaan rafi, dia ingin ayya secara alami jatuh cinta padanya." kirana tersenyum dan mereka pun terus mengobrol hingga tak terasa acara pun dimulai.

acara demi acara telah terlaksana dengan lancar kini giliran ziyad dan kirana untuk tampil, mereka berdua menyenandungkan sholawat yang sedang hits, banyak para santri yang seusia ayya dan ahfaz merasa senang dan tiba- tiba mengidolakan pasangan ini..terakhir kirana tampil sendiri membawakan lagu kosidah yang menasihati para gadis remaja untuk berhijab.

"wajah yang cantik..yang cantik..

akan lebih menarik...

dengan perilaku yang baik....

agar lebih mempesona...

taat pada agama...berhijab lillahi ta'ala...2x

memakai hijab jangan kau anggap cewek kampungan

justru yang hina aurot terbuka cewek gampangan

memakai hijab karena beradab bukan sok suci..

demi menjaga kehormatannya perintah ilahi...

berhijab karena allah...itu ajib

menutup aurot itu wajib2x

setelah kirana selesai dia tidak langsung meninggalkan panggung.dia mengucapkan sepatah dua patah kata menjelaskan tentang lagu yang dibawakannya.

"assalamu'alaikum semuanya...mohon maaf sebelumnya, saya membawakan lagu ini hanya sebagai pengingat dan semangat bagi kalian semua, bukan bermaksud merendahkan pihak lain, ini hanya sebuah ungkapan yang mengajak kepada kebaikan...apabila diantara anda sekalian kurang berkenan...saya memohon dimaafkan...wassalam" kirana dan ziyad menuruni panggung dengan disambut histeria dari penonton.idola pasangan ini semakin banyak...

Next chapter