webnovel

bab 42 Menjadi Ipar

sore hari, acara pun selesai, ifa pamit pada naila dan ilham juga kepada orang tua naila.

"ifa...makasih ya...kapan- kapan kalau ada waktu main lagi kesini.." naila memeluk sahabatnya itu

" pasti nai...makanya...cepat -cepat buatkan aku keponakan ya....nanti aku akan sering main kesini..." ifa menggoda naila .ilham dan fadhil yang mendengarnya pun menggelengkan kepala mereka.

pada akhirnya ifa dan fadhil pergi dengan menggunakan jasa taxi online ke kota blitar, ifa akan berpamitan pada ziyad dan kirana terlebih dulu sebelum pulang ke semarang.

setelah menempuh perjalanan selama hampir dua jam mereka berdua sampai di halaman rumah ziyad dan kirana...waktu sudah malam karena waktu isya sudah terlewat.

"assalamu' alaikum...kak ziyad...kirana...." ifa agak bersemangat memanggil kakak dan sahabatnya itu, tetapi tidak ada seorang pun dirumah.

fadhil kemudian menghampiri ifa yang berdiri di pintu sambil celingukan dan memanggil- manggil ziyad dan kirana.

" ifa...sepertinya mereka berada dimasjid..." fadhil seperti mendengar suara dari arah masjid dan langsung menuju madjid diikuti oleh ifa yang berada agak jauh dibelakangnya.

" assalamu' alaikum..." ucap fadhil saat melihat ziyad,kirana,ayya dan ahfaz sedang mengaji.

" wa'alaikum salam..." ziyad mengakhiri kegiatan mereka saat melihat fadhil dan adiknya tiba.

" fadhil..ifa...ternyata kalian...ayo kita mengobrol dirumah.." ziyad merangkul fadhil dan mereka berjalan menuju rumah, dibelakang nya kirana menggandeng ayya dan ifa yang menggendong ahfaz mengikuti langkah dua orang lelaki itu.

fadhil dan ziyad duduk di ruang tamu sementara ifa langsung masuk dan bermain bersama ayya dan ahfaz, kirana sibuk di dapur membuatkan empat cangkir teh panas dan membawanya ke ruang tamu.

" terima kasih fadhil...kau susah mau mengantarkan ifa kesini..." ucap ziyad sambil menepuk pundak sahabatnya itu.

" ziyad...aku ingin membicarakan sesuatu.." fadhil tidak membuang kesempatan dan langsung meminta ijin pada ziyad tentang niatnya ingin meng khitbah ifa.kirana sedang meletakkan nampan yang berisi teh panas dihadapan kedua sahabat itu.

" serius banget kamu fadhil, memang apa masalah yang ingin kamu bicarakan,?" goda kirana pada fadhil yang biasanya cengengesan mendadak menjadi serius.

" ziyad..kirana...aku ingin mengkhitbah ifa.."

ziyad dan kirana saling pandang, keduanya tersenyum.

" silahkan,,,niat baik insyaAlloh berakhir baik, dan harus disegerakan" ucap ziyad dengan senyum bahagia mengembang diwajah tampannya.kirana langsung masuk ke kamar sikembar yang sudah terlelap setelah dibacakan sebuah cerita oleh ifa.

" ifa...ayo kita menyiapkan makanan di dapur" ajak kirana setelah menyelimuti sikembar.

kirana dan ifa pun berjalan kedapur, kirana ingin menggoreng pisang untuk cemilan.

"kiran...fadhil melamarku..." ifa langsung memberitahu kirana yang sebenarnya juga akan menanyakan hal yang sama pada ifa.

" aku sudah tahu, aku tadi mendengar saat fadhil dan kak ziyad berbicara di depan." kata kirana sambil memasukkan pisang ke dalam minyak yang sudah panas.

" dan kau menerimanya kan?" goda kirana yang melihat ifa tertunduk malu.

" iya...aku merasa tenang saat berada didekatnya...menurutmu, apa yang kulakukan benar atau salah?" tanya ifa pada kirana yang langsung tersenyum dan memeluk ifa.

" niat yang baik, insyaAllah berakhir baik..." kemudian kirana dan ifa membawa dua piring pisang goreng ke ruang tamu dan bergabung bersama ziyad dan fadhil.

" ifa, besok pagi kamu pulang kesemarang dengan fadhil,kakak sudah telepon ayah dan ibu tentang keinginan fadhil dan orangtua kita ingin bertemu dengannya secepatnya." kata ziyad yang langsung diangguki oleh ifa dan fadhil.

mereka berempat asyik mengobrol hingga larut malam,kirana dan ifa kemudian masuk kedalam kamar kirana dan mereka tidur berdua, sementara ziyad dan fadhil tidur kamar tamu yang berada disebelah ruang tamu.

***

setelah sholat subuh berjama'ah ifa dan fadhil pamit untuk pulang kesemarang, mereka menggunakan mobil milik ziyad ,si kembar ternyata ikut tantenya karena mereka kangen dengan yangkung dan yangti mereka, kirana dan ziyad mengijinkan si kembar ikut agar fadhil dan ifa tidak berduaan saja.

" umi,abi kami pergi dulu ya...assalamu'alaikum..." ayya dan ahfaz melambaikan tangan mereka saat mobil yang dikemudikan fadhil mulai meninggalkan ziyad dan kirana.

" bii...ayo kita sarapan dulu..." ajak kirana menggandeng tangan suaminya.

" anak- anak sudah saatnya sekolah sayang...kita harus mencarikan mereka sekolah yang bisa membentuk dan mengasah karakter sikembar." ucap ziyad berjalan masuk kerumah dengan memeluk pinggang ramping kirana.

" habib mustofa kemarin menyuruh kita untuk bersiap membuka pendaftaran calon santri, untuk sementara habib menginginkan anak- anak yang akan menghafal al-qur'an... beliau juga sudah mengirim sejumlah uang pada pak umar asisten beliau dan mulai hari ini pembangunan yang kemarin tertunda akan dimulai kembali." ziyad sarapan sambil mengatakan keinginan habib mustofa.kirana yang mendengar hanya menganggukkan kepalanya.

" tugas kita akan segera dimulai bi...kita harus mengeratkan genggaman tangan kita mulai sekarang." kirana menghampiri suaminya dan duduk dipangkuan ziyad, kedua tangannya melingkar dileher suaminya dan memberikan ziyad sebuah ciuman yang hangat dibibirnya sebagai dukungan kepada ziyad,kirana menyadari tugas mereka tidak mudah,tetapi kirana juga sangat yakin dengan kemampuan suaminya, dia akan selalu menemani ziyad dan menemani disisinya.

" sayang...kamu sekarang tambah berani ya..." ziyad tersenyum kepada kirana, ziyad merasa sekarang kirana sering mengambil inisiatif lebih dulu entah itu ciuman atau pun pelukan, ziyad merasa istri kecilnya telah siap mengemban tugas bersamanya.

" kenapa memangnya...kan sama suami sendiri..." kirana agak cemberut tapi hanya pura- pura,kirana tidak pernah benar- benar marah terhadap kekasih halalnya itu.

kirana dan ziyad kembali berciuman,,sikembar yang biasa menghentikan saat- saat romantis mereka sedang tidak ada..jadi kirana dan ziyad bisa menuangkan seluruh cinta mereka tanpa sikecil yang suka mengganggunya...

interaksi kedua orang yang saling mencintai ini tidak seperti kebanyakan orang...ziyad dan kirana memahami ilmu dan dengan kepakaran yang mereka miliki hingga keduanya bisa mengungkapkan perasaan mereka dan saling memahami diantara keduanya, sehingga sejak pertama menikah hingga sekarang tak petnah sekalipun mereka berselisih.

Next chapter