webnovel

Part 88. Pertengkaran Pertama

"Sekarang kan libur, kenapa nggak diantarkan sama Rado?" mereka kembali berjalan dan Davie menyuarakan isi kepalanya. "Orang tua disuruh jalan sendirian." Masih mendumel ketika Qiana mencubit perut lelaki itu.

"Nggak usah nyalahin orang. Siapa tahu dia lagi sibuk kan?"

"Belain dia ceritanya?" Nada suara Davie memang rendah, tapi benar-benar penuh dengan sindiran.

"Bukan belain. Tapi berpikir positif, itu lebih baik. Jadi urat saraf nggak kejang." Namun sudah terlanjur suasana hati Davie sudah tak baik, maka dia hanya diam saja. Melanjutkan perjalanannya meskipun tangan mereka masih saling menggenggam.

"Kok diem?" Qiana yang menyadari ada kejanggalan pada kekasihnya akhirnya bersuara.

"Nggak ada." Namun terlihat sekali jika dia merajuk. Mereka masih tetap melanjutkan rencana mereka untuk berkencan. Tapi menyadari situasi tak seramah tadi, akhirnya Qiana bersuara.

"Kita lagi kencan?" begitu tanyanya pada Davie.

"Iya."

"Tapi kok kondisinya nggak enak ya?"

"Maksudnya?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter