webnovel

Buket kejutan

Pagi tiba,, suara kicauan burung terdengar Seolah mengantarkan ruh-ruh dari alam mimpi kembali pada raga yang masih ada ditempat nya semula.

Tubuh Zara menggeliat, meregang kan otot. Pria disebelah nya masih terlelap, memandang wajah tampan milik suaminya seolah memberi kan energi semangat untuk aktivitas yang akan mulai satu jam kedepan.. pengumuman pemenang lomba dari Sempurna Grup!Perlahan Zara meloloskan diri,, dia harus segera beranjak, tidak boleh terlambat atau Nanda dan Widya siap melumatkannya pagi ini!!

.

"selamat pagi.." sapa Aldi menuju meja makan

"pagi..." sahut Zara sumringah sembari menyiapkan sarapan untuk suaminya.

"semangat sekali...."

"ya.. dong.. doain ya.. hari ini aku, Widya sama Nanda bisa lolos dapat pembinaan dari Sempurna grup.."

ah! Aldi malas mendengar nama perusahaan Tristan,, untuk apa Zara bersusah payah,, padahal kalau ingin dia bisa membangun kan sebuah outlet untuk istri nya itu dari pada bersusah-payah ikut kompetisi segala.

"mau kan datang kasih aku semangat.." pinta Zara berbinar "kalau kamu bisa hadir aku pasti seneng banget..."

"aku sibuk...!!" tolak Aldi acuh, sengaja ingin melihat wajah manyun Zara pagi ini.

"baiklah.. aku berangkat dulu..." ujarnya kecewa sembari mencium punggung tangan suaminya untuk berpamitan.

"mukanya biasa aja kali..." goda Aldi pada si wajah bertekuk.. "aku pasti datang..." ujar Aldi tersenyum manis mengalir kan energi semangat lagi untuk Zara...

Dalam hati ia berdoa,, semoga hari ini adalah hari keberuntungan dia dan teman-temannya

"makasih suamiku yang baik.." sontak Zara memeluk suaminya yang terperanjat dapat pelukan kejutan!

***

Aldi sibuk memilih beberapa bunga untuk dijadikan buket yang akan diberikan pada Zara, kali ini dia ingin memilih sendiri tanpa bantuan Dimas,, buket bunga spesial untuk istri tercinta!! apapun keputusan juri, dia ingin si gadis berwajah sendu akan tetap tersenyum. Aldi sendiri sudah punya persiapan jika juri memutuskan Zara dan temannya tidak berhasil lolos kompetisi.

"kamu disini Al...?" sapa Aura mendapati Aldi yang sibuk sendiri sejak tadi "kamu.. beli bunga untuk siapa?"

"hai Aura.. kamu disini juga?? " sahut Aldi tenang " aku lagi pilih bunga untuk Zara... aku mau kasih kejutan buat dia.."

"begitu ya... mau aku bantu...??" Aura menawari diri,, setahu nya Aldi kadang kurang kreatif kalau memilih bunga pasti hanya mawar saja..

"terimakasih aku sudah selesai.." tolak Aldi halus,,

"baiklah.. tapi apa kau mau minum kopi dengan ku sebentar.." tahan Aura mencari kesempatan untuk menahan Aldi. "kau bilang, kita tetap teman dan tidak akan ada yang berubah,, kau akan selalu ada untuk ku kan"

"ya.. tapi aku sudah ada janji dengan Zara.."

"sebentar aja.. please..." pinta Aura memelas.

Setelah berfikir sejenak akhirnya Aldi setuju menemani sahabatnya untuk ngopi sebentar.

***

Giliran pengumuman pemenang,, salah satunya adalah tim Zara bersama Nanda dan Widya lolos dalam kompetisi. Sebelum naik keatas panggung Zara menyempatkan diri menghubungi Aldi,, sejak tadi dia belum melihat tanda-tanda kedatangan suaminya di Aula kampus.

.

bip! bip! ponsel Aldi berdering diatas meja, kebetulan si empu ponsel terpaksa kembali lagi ke toko bunga diseberang cafe tempat ia dan Aura ngopi bareng,, dia ketinggalan satu buket lagi yang akan diberikan untuk temannya Zara.

Aura melirik siapa yang menelepon,, tertulis nama Zara disana, buru-buru ia sahut telpon dari rivalnya sebelum Aldi kembali lagi.

"Al.. kamu dimana?? " tanya Zara tak sabar " jangan bilang kamu telat lagi!!"

"maaf Zara.. Aldi lagi sama aku..." sahut Aura puas, deg! hati Zara seolah meleleh,, dia merasa seperti orang bodoh berharap Aldi akan menjadi salah satu saksi sejarah langkah maju 'Gudang Coklat'.

"sekarang Aldi lagi di toilet.. ada yang mau aku sampaikan?" dustanya kemudian.

"tidak... terimakasih..," ujar Zara lemah,, segera ia matikan sambungan telpon, karena keburu nama mereka dipanggil untuk naik keatas panggung.

-kuat Zara!! kamu kuat!!!- batin Zara menguatkan hati,, meskipun ada desakan airmata kekecewaan hendak meluncur di sudut mata.

.

Disisi lain,, ada senyum kebahagiaan terpancar dari wajah Aura,, paling tidak dia senang Zara pasti sangat kecewa saat ini. Kembali ia menyeruput secangkir coffe latte kesukaannya.

.

ciiiitttt.... Brruuukkk!!!

terdengar hantaman agak keras,, beberapa orang dicafe melihat keluar apa yang terjadi didepan.. Aura jadi ikut penasaran, segera dia beranjak untuk memastikan apa yang terjadi.

Sebuah kecelakaan!

"maaf ada apa ya mba?" tanya Aura penasaran pada seorang wanita yang berdiri didepan

"kecelakaan mba,, ada cowok ditabrak motor tadi..."

Aura mencoba menyerobot diantara orang-orang yang berdiri melihat korban kecelakaan.

"Astaga Aldii...!!!!" pekik Aura mendapati Aldi menjadi korban kecelakaan,, tubuhnya terkapar sementara buket bunganya berhamburan,, entah lah seberapa keras hantaman yang diterima oleh Aldi. "tolong mas.. dia teman saya.. tolong panggil ambulans...!!!" Raung Aura panik,, kepala Aldi mengeluarkan dasar segar..

"Aldi.. kau harus bertahan..."

.

.

Next chapter