webnovel

Calon Baby

Adanya merasa kurang nyaman dengan kehadiran Tristan disana.. Netra Aldi tak henti memperhatikan gerak sang CEO yang tampak akrab dengan kakaknya, Esa!

Sedikit overacting mungkin tidak akan terlalu buruk,, Aldi meletakkan beberapa menu di piring makan Zara,, gadis itu mengerenyitkan dahi, tumben-tumben Aldi bersikap manis.

yah.. mungkin semua dilakukan hanya sebagai pencintraan didepan semua anggota keluarga terlebih ayahnya Zara tuan Derry tahu persis seperti apa perasaan Aldi terhadap Aura dulu.

Sebenarnya Aldi sendiri tidak terlalu memusingkan pandangan keluarga nya saat ini,, apalagi tentang tanggapan Aura, dia lebih suka menunjukkan kemesraan itu pada Tristan. Dia tidak akan membiarkan fantasi sang CEO terlalu liar terhadap istri manisnya.

"sudah cukup Al.. "bisik Zara pada si pria aneh yang nyaris meletakkan semua menu di piring makannya

"kamu itu harus makan enak sayang... siapa tau nanti ada baby kita kan... ya kan" sahut Aldi sekenanya membuat beberapa pasang mata membulat mendengar ucapan absrud Aldi barusan,, pipi Zara merona merah dibuat nya..

Baby?!!

haduuhh... sama sekali belum terlintas!!!

.

Tristan coba mengendalikan diri, bersikap seolah biasa saja padahal dalam hati sedikit terkejut,, ia berfikir hubungan antara Aldi dan Zara tidak terlalu baik,, tentang hubungan lama antara Aldi dengan Aura pun dia tahu, tapi mendengar ucapan tadi bisa jadi saja benar, lagipula Aldi adalah Lelaki pilihan si gadis berwajah bersendu.

Sementara Aura merasakan getaran hebat dari dalam hati,, ingin rasanya air mata tumpah segera,, ini kah alasan Aldi ingin dia melupakan perasaan diantara mereka??

jadi.. kehadiran calon bayi itu yang membuat Aldi mundur teratur dari hidup nya.

"benar Al?? jadi momy juga mau dapet cucu dari kamu sama Zara??" suara nyonya Lia memecah kan keheningan.

tinngg!!

sebuah sendok lolos dari genggaman Aura, seolah menjadi alarm tersendiri yang membangun kan beberapa pasang mata yang masih terpaku.

"maa.. maaf..." ujar Aura,, suaranya terdengar bergetar mewakili gemuru didalam hati, Gadis itu pamit untuk membersihkan diri ke toilet.

"ohh itu mom..." Zara berusaha ingin menjelaskan kesalahan pahaman tadi,,

baby??

cucu ?? darimana coba?? baru juga satu kali ia dan Aldi melakukan itu,, bisa-bisanya sekarang asal bicara tentang baby...

hu... Zara kesal bukan main..

"benar... ini kabar baik loh.. ayah bisa jadi opa juga..." tuan Derry menimpali

"selamat ya Al.. Zara.. papi seneng mau punya cucu dua sekaligus nanti.." kali ini tuan Wildan yang bicara.

-oh my God.. kebodohan macam apa yang dilakukan Aldi...??! - umpat Zara dalam hati,, mimik wajahnya memelas meminta Aldi mempertanggungjawabkan ucapan ngasal tadi. Pria itu malah nyengir menikmati kebohongan yang baru ia katakan.

"ah.. itu sebenarnya..." Zara coba menyelesaikan kesalahpahaman ini "aku belum bisa..."

"ya.. Zara belum bisa pastikan dengan baik..." potong Aldi cepat, dia bahagia bukan main bisa menghancurkan harapan Tristan "ini juga kejutan buat semuanya.. iya kan sayang..." Aldi mengelus rambut Zara,, mata gadis itu nampak berkaca.. ia sama sekali tidak berharap pada kebohongan yang bisa menjebak diri mereka nantinya.

-aldi yang menyebalkan...- geram Zara ingin melumat kan si mulut ember asal bicara.

"ini semua berkah ya mom.. aku bisa punya cabang Als cake,, lalu jadi brand ambassador dari perusahaan terkenal,, dan sekarang Aldi junior on the way...."

Ampun!! Zara makin tidak tahan,, tapi Aldi selalu punya cara agar gadis itu tidak buka suara, ia membiarkan rasa bahagia atas kekosongan itu memberikan kepuasan tersendiri!!!

Tidak ada lagi yang mampu Zara lakukan kecuali pasrah saja mengikuti permainan suaminya.

***

"Selamat ya Zara.. kamu akan..." ucap Tristan sembari melangkah keluar usai dijamu makan siang oleh Aldi dan keluarga, Zara sengaja ingin mengantar salah satu tamu kehormatan mereka sampai ke ambang pintu

"ah.. soal itu sebenarnya..." Zara masih ingin meluruskan kekeliruan " aku belum..."

.

"ya.. ya.. tentu.. terimakasih ucapan selamat nya pak Tristan.. dan terimakasih juga orang sesibuk anda menyempatkan diri hari di grand opening sederhana cafe saya..." tiba-tiba Aldi menyela ucapan Zara secepat kilat, tentu saja orang yang ia tuju untuk di prank tahu kenyataan,, ini akan menyulitkan posisi nya untuk menyingkirkan si tampan dari sisi istrinya,, bibir Zara maju lima centi melihat Aldi sok ramah pada Tristan.

"terimakasih juga atas jamuannya pak Aldi..." Tristan menyalami Aldi yang merasa kemenangan adalah milik seorang Aldi Radhika.

Sepasang suami istri yang baru mengumum kan kehamilan palsu melambai kan tangan pada sedan Lexus yang membawa sang CEO meninggalkan Al's cake.

Dari spion mobil, Tristan masih mengamati Zara yang masih berdiri didepan bersama suaminya. huftt!! ia lebih membulatkan tekad untuk melupakan Zara.

.

"kau ini.. kenapa harus bohong didepan semua tadi.." protes Zara butuh alasan yang kuat kenapa Aldi mengambil resiko berbohong seperti tadi. "Al.. aku tau kan aku tidak sedang hamil.. kenapa kita harus berbohong..."

"sstt... anggap saja itu doa.." ucap Aldi masih senyum-senyum sendiri "lagipula.. kita kan bisa membuat baby itu sungguh ada..." Aldi Mulai jahil memegang perut datar Zara, rona merah di pipi kembali menghias kulit putih itu.

"kamu... mau kan suatu saat melahirkan anak-anak kita...?"

deg!

Next chapter