Seorang petani tua yang bernama Jack Ville yang tinggal di sebuah desa bernama Praria. Jack mengajak cucunya Veron Ville untuk berliburan musim panas di desanya karena dia sendiri merasa kesepian. Dimana hanya sendirian di desa itu. Desa Praria ini merupakan desa di lembah yang diapit 2 puncak bukit yang menyambung dengan pesisir pantai. Veron cucu dari jack awalnya ingin berliburan dengan keluarganya di luar dugaan ayah dan ibunya mendapatkan panggilan mendadak untuk kerja jadi dia hanya sendirian berliburan ke desa kakeknya Praria. Di luar dugaan desa Praria ini merupakan tempat luar biasa menarik. Karena terdapat makhluk – legenda yang mengabarkan kepada Veron karena hanya satu – satunya manusia yang dapat melihat mereka yang berkata bahwa ada masalah besar yang akan diakibatkan Naryu Rev.Upu ini. Yang bisa mengakibatkan pertumpahan darah bahkan bencana alam yang sangat membahayakan desa ini. Beberapa hari kemudian Erion, sang kepala desa Praria itu pun tewas. Karena itu desa menjadi gempar hingga ada pembatasan waktu jam malam. Misteri atas kematian Erion ini menjadikan keluarga Jack, Barley, Woody, Wallace, dan Ellen diteror terutama anak – anak kecilnya yang mengetahui sesuatu tentang pembunuhan tersebut. Bisakah Veron selamat dari hal tersebut?
Sore hari Minggu ini, aku mendapatkan surat dari kakek Jack yang tinggal di Desa Praria, Suatu desa di suatu tempat yang berada di ujung benua amerika yang merupakan kampung halaman ayahku Frank Ville, aku sama sekali belum pernah ke sana, aku bahkan belum sempat ketemu dengan kakek Jack ini selama aku hidup sampai umur 8 tahunan seperti sekarang ini. Katanya ayah desa Praria ini sangatlah indah apalagi kalau dimusim panas, jadi ayah ingin mengajakku ke kampung halamannya kira – kira seminggu lagi kami berangkat. Aku sudah tak sabar menunggu hal itu.
==================================================================
(RD) -.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.- (RD)
==================================================================
Hari itu di kala senja tepatnya di awal liburan musim panas sekitar awal april di pinggiran kota besar bernama Mourentius, di daerah San Candorias tepatnya di jalan Manchira ada seorang tukang pos yang selalu melewati jalan itu lalu ia berhenti di depan rumah yang cukup memasukan sebuah surat ke dalam kotak pos milik keluarga Ville.
Dari balik jendela kamar seorang anak laki - laki sekitar berumur 8 tahun, ia berambut hitam memakai kaos biru dan celana hitam mengintip dari balik tirai biru dan anak itu berkata dalam hati "ada surat yang dimasukkan oleh Pak pos ke dalam kotak posku. sebenarnya surat berasal dari siapa ya ?"
Lalu anak itupun bergegas menuju kebun depannya. Di saat tukang pos tersebut akan menggenjot sepedanya, Anak itu berteriak "pak, ada surat untukku, ya ?" dan Tukang pos itu berkata "tidak Veron untuk saat ini, surat untuk ayahmu bukan untukmu, maaf veron untuk sekarang tidak ada surat untukmu, veron" dan dengan mata berseri - seri
Veron berkata "ah yang benar apakah tidak ada surat untukku, pak ?" dengan sorotan mata yang tajam Tukang pos itu berkata "apa perlu kujelaskan lagi Veron Ville ?" Lalu Veron lari terbirit - birit dan ia membanting pintu depan rumahnya yang berwarna coklat.
Di saat petang menjelang, seseorang lelaki dewasa dengan paras yang begitu mirip dengan Veron berambut coklat dan ia pun membuka pintu. Veron pun berkata "ayaaaah" sambil berlari menghampiri Lelaki tersebut. Kemudian Seorang Wanita dewasa berkata "Hei Frank ayo kita langsung ke ruang makan" Frank berkata "Baiklah Izes sayangku mari kita ke ruang makan, sayang" sambil mendekati istrinya Frank lalu memeluknya mesra.
Veron Berkata "Aaayaaah, sebentar dong krsini sambil menatap Frank Ville dengan mata berseri – seri. Kemudian Frank menghampirinya sambil berkata "Ada apa sih sebenarnya, jagoanku ?" Kemudian Veron memberikan isyarat dengan menunjuk telinganya. Lalu Frank berkata "Ooh, kamu mau membisikkan sesuatu kepada ayah ya? OK akan kudengarkan !!" kemudian Frank duduk di depannya langsung saja Veron mendekati telinga kanan ayahnya.
Veron memegangi telinga kanan ayahnya sambil berkata "tadi sore ada tukang pos yang serem banget itu kemari sambil memasukkan sesuatu di kotak pos kita, aku enggak ahu apa yang ia masukkan yang jelas seperti sekotak amplop coklat, ayo ayah ambil aja sekarang aku pingin tahu apa yang dikirimkan sama tukang pos ya ambil yah!! " Kemudian Frank berdiri sambil mengacungkan jempol kepada Veron. Lalu Frank berjalan ke arah pintu depan rumah mereka yang berwarna coklat.
Dan Frank pun membuka pintu Veron hanya melihat dari balik selambu jendela depan. Ia melihat ayahnya berjalan melewati halaman depannya. Dan kemudian Veron merasakan tepukan di pundaknya dari belakang dan terdengar suara "ada apa sih sebenarnya , Ver ?"
Sambil menahan keterkejutannya, Veron membalikkannya wajahnya ke belakang dan Veron melihat wajahnya sambil berkata "ah Ibu ini mengagetkanku aja oh ayah itu Cuma kusuruh mengambil sebuah amplop tebal berwarna coklat yang tadi dikirim oleh seorang tukang pos tadi sore" Kemudian Izes berkata "oooh begitu"
Veron dan Izes melihat Frank membuka kotak surat di depan pagar rumah mereka. Mereka terkejut melihat ketika Frank mengambil surat tersebut sambil tersenyum. Veron berkata "ada apa bu? Kenapa ayah tersenyum – senyum enggak jelas begitu ?" Izes berkata "Oh mungkin itu surat dari kakekmu yang ada di desa Praria " Veron berkata "Kakek ? Desa Praria ? Apa lagi itu, bu ?" Izes berkata sambil berjalan menghampiri pintu depan "Nanti kamu akan segera tahu kok"
Izes membukakan pintu depan sambil berkata "ada apa sayang kamu kok terlihat gembira sekali" Sambil berjalan menuju pintu depan Frank berkata "Sepertinya ketika musim panas ini kita akan berlibur di desa Praria." Izes berkata "sepertinya ini akan menjadi Hanimun kita yang kedua" kemudian terkecuplah sebuah kecupan dari Izes ke bibir Frank. Izes dan Frank kemudian saling tersipu malu.
Kemudian Veron melihat mereka berdua dengan penuh tanda tanya. Dan Veron bertanya "ada apa sebenarnya sama Ayah dan ibu ini kok wajahnya memerah semua ?" kemudian Izes dan Frank tidak sanggup berbicara apa – apa. Selama 5 menit mereka sling berhadap – hadapan tapi tidak terjadi pembicaraan apapun. Setelah 5 menit kemudian Veron bertanya "ayah ada apa ? surat yang ayah bawa itu isinya apa ?"
Frank Berkata "Ayo kita bicarakan isi surat ini sambil makan malam di depan meja makan, biar makanannya enggak dingin dan engak enak untuk dimakan ya kan, bu ?" Izes berkata "kamu enggak kasihan sama aku yang mbuatnya dengan susah payah" Mereka bertiga pun akhirnya berjalan menuju ruang makan. Setelah beberapa menit kemudian mereka telah duduk di tempat duduk masing – masing di ruang makan. Veron berkata "ayo buka yah !! Buka suratnya sekarang !!"
Frank berkata "sabar… sabar di sini bertuliskan kepada Frank anakku tersayang, Ketika liburan musim panas ini bawalah keluargamu bersama berlibur di desa Praria. Apa kabarnya Izes istrimu apakah sekarang masih cantik seperti dulu dan aku juga ingin tahu gimana keadaan cucuku tersayang Veron apakah sekarang ia sudah besar. Jadi ketika liburan musim panas ini bawalah mereka berdua bersamamu untuk berlibur musim panas di sini cukup sekian dan terima kasih ayahmu tersayang Jack Ville. Jadi begtu isi surat ini."
Veron langsug mengacungkan tangan dan bertanya "tadi kata ibu surat itu dari kakek tapi ayah baca sendiri isinya yang mengirimkan itu seperti ayahnya ayah dan apa itu desa Praria ?" Frank berkata "ya benar itu Ayahnya ayah kamu sebut kakek dan Desa Praria itu adalah kampung halaman ayah, tempat dimana ayah lahir" Veron berkata sambil mengunyah makanan "zadi Auyah eunggak laheir dhli kouda ene dhafi dhi deasa Prarea eto"(jadi ayah enggak lahir di kota ini tapi di desa Praria itu)
Izes berkata "kalau ngomong habiskan dulu makanan yang ada di mulutmu itu dulu, ya Veron" Frank berkata "ya bisa dikatakan seperti itu" Kemudian Frank melemparkan foto – foto yang ada di dalam amplop itu. Foto – foto itu mendarat tepat di atas meja depan Veron di sebelah piring Veron. Kemudian Veron melihat foto – foto itu Frank pun berkata "seperti itulah desa Praria, Tempat ayah lahir"
Veron melihat sebuah foto dengan gambar seseorang yang tua bersama seekor kuda dan seekor anjing. Veron berkata "jadi yang tua ini kakek dan dia tidur bersama dengan seekor kuda dan seekor Anjing" Frank berkata "bukan, bukan, bukan seperti itu tapi seperti ini begini, dulu kami tinggal di Perternakan milik kakekmu itu." Veron bertanya "Perternakan ? seperti apa itu, ayah ?"
Frank berkata "perternakan itu sebuah tempat dimana seseorang yang bekerja sebagai petani itu mengelola tanah dengan luas tertentu dengan memelihara beberapa hewan ternak. Hewan ternak itu seperti Kuda, sapi, ayam, dan domba sedangkan anjing itu untuk menjaga rumah sekligus hewan – hewan liar yang berkeliaran di malam hari yang ingin mengambil hewan ternak atau pencuri apa yang kakek tanam begitu, Ver"
Veron berkata "Kapan kita akan pergi ke desa itu, Yah?" Frank berkata "kita berangkat ketika kau liburan musim panas, kapan kau mulai liburan musim panas ?��� Veron pun turun dari tempat duduknya dan berjalan mendekati sebuah kalender dan ia menunjuk angka 20 Juni dan berkata "tanggal ini yah" Frank berkata "Baiklah berarti dua minggu lagi kita akan berangkat tanggal 18 Juni hari Sabtu Malam ya udah selesaikan Prmu dulu sebelum tidur, ya !!!" Veron berkata "baiklah Ayah"