webnovel

Bali (1)

"Eng…" Carolina yang masih setengah sadar berusaha meraih handphonenya yang dibiarkannya semalam berada di lantai. Sebagai anak kos, tempat tidurnya memang tidak memiliki ranjang, jadi dia terbiasa meletakkan barang-barangnya di lantai.

"Jam berapa sih sekarang," gumamnya ketika berhasil meraih handphonenya dan mengaktifkan handphone tersebut untuk melihat jam berapa saat ini.

"Uh, sudah jam setengah 12, pantas aja kepalaku sedikit pusing," gumamnya. Setelah tiga hari kemarin dia sibuk mengurusi orang-orang yang menjebaknya, tadi malam dia memutuskan untuk sedikit memberikannya "hadiah" dengan menghabiskan waktu untuk mencari dan menonton anime yang belum pernah di tontonnya. Akibatnya, tadi malam dia akhirnya baru tidur sekitar jam 4 pagi.

"Eh," Carolina tiba-tiba menyadari bahwa handphonenya memiliki beberapa pemberitahuan. 5 pesan dari whatsapp dan 1 pesan dari discord.

Masih dalam posisi malas untuk bangun, Carolina mengecek terlebih dahulu siapa yang mengirimkan pesan wa kepadanya. 2 pesan dari Andrew, 2 pesan dari Dion dan 1 pesan dari Chandra.

Andrew: p 7:01

Andrew: p 7:45

Carolina mengerutkan keningnya, seperti biasa Andrew selalu mengirimkan pesan dengan p p, apa susahnya sih langsung bilang maksud dan tujuannya untuk mengirimkan pesan, gak perlu di p p segala. Merasa gak mood untuk membalas p p tersebut, Carolina hanya membacanya tanpa membalas.

Dion: Pagi 8.01

Dion: Wah masih ceklis, masih tidur ya? Hari ini ada waktu gak? 8:02

Carolina mengerutkan keningnya sekali lagi, tumben tumbennya Dion mengirimkan pesan seperti itu padanya, biasanya Dion hanya mengirimkan pesan untuk menanyakan soal tugas atau materi yang tidak dimengerti oleh pria itu, tentu saja Carolina selalu mengajarkan ketika dia sedang tidak sibuk.

Membaca pesan dari Dion membuat mood Carolina sedikit membaik, setidaknya Dion tidak mengirimkan pesan p p gak jelas seperti Andrew, dia akhirnya kemudian membalas.

Carolina: Mbb, baru pegang handphone. Ada sih, kenapa? 11:40

Carolina tentunya sengaja membalas dengan mengatakan baru pegang handphone, image nya yang selama ini dia bangun sebagai good girl tentu saja akan sedikit jatuh kalau dia mengatakan bahwa dia baru bangun jam segini!

Chandra: Woi, di telepon malah nda aktif, masih da tidor? Bos besar da tanya kalo libur ini kata nn mo plg? 9:00

(di telepon malah gak aktif, masih tidur ya? Bos besar nanyain kalo libur ini bakal pulang gak?)

Melihat pesan dari Chandra yang merupakan adiknya, membuat Carolina sedikit tersenyum. Tipe pesan seperti yang dikirimkan oleh adiknya yang disukai oleh Carolina, to the point tanpa basa basi.

Carolina: blg pa mama belum mo plg qt, masih da sibuk 11:42

(bilang ke mama aku belum bisa pulang, masih sibuk)

Setelah membalas pesan itu, dia mengecek pesan di grup angkatannya yang telah mencapai 30. Dia sengaja mematikan pemberitahuan untuk grup angkatannya karena rasanya itu tidak terlalu penting, toh dia bergabung karena ingin menunjukkan rasa "kebersamaan" yang selalu dijunjung tinggi oleh teman-teman angkatannya yang lain..

Seperti dugaannya, tidak ada pesan yang penting di grup itu. Hanya beberapa teman-temannya yang mengobrol hal gak penting.

Selanjutnya dia membuka aplikasi discord, untuk membaca pesan yang sudah pasti dari teman yang dikenalnya dari permainan online.

DarkMagician: Hei, kamu di sana? 5:15

DarkMagician: Jangan lupa menghubungiku. Penting! 5:15

Carolina mengerutkan keningnya sekali lagi, sudah sekitar 2 minggu sebelum DarkMagician menghubunginya. Carolina tidak terlalu suka membagikan identitasnya di dunia maya, pun tidak terlalu penasaran dengan identitas atau dari negara mana DarkMagician berasal, toh orang itu hanya temannya untuk main bareng dan sejauh ini mereka tidak memiliki masalah untuk berkomunikasi menggunakan bahasa inggris.

Meski begitu, dia juga sedikit penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh orang itu. Jadi dia memutuskan untuk membalasnya.

FallenAngel: Ada apa? 11:44

Merasa lapar, Carolina memutuskan untuk sedikit memberikan hadiah bagi perutnya dengan memesan makanan online, meski dia memiliki beberapa juta usd di rekening tersembunyi miliknya, dia tidak ingin hidup royal, yah kecuali laptop keluaran terbaru yang belum lama ini dia beli.

Mungkin dia akan mengupgrade dirinya ketika dia selesai kuliah dan akhirnya membeli sebuah rumah di daerah yang jauh dari kampusnya. Bisa gawat jika tiba-tiba seorang mahasiswi membeli rumah, bisa-bisanya dia dituduh melakukan pesugihan, atau yang lebih parah, dituduh melakukan prostitusi online dan jadi simpanan om om.

"Uhh.. ongkirnya mahal amat! 18 ribu! Biasanya kan cuma 15 ribu," gumam Carolina ketika telah memilih makanan yang ingin dia makan.

Setelah bimbang selama beberapa detik, akhirnya dia memutuskan untuk tetap pesan makanan tersebut walaupun ongkirnya 18 ribu. Hari ini kan dia ingin memberikan hadiah untuk dirinya, jadi tidak apa-apa, kan?

Setelah selesai berbicara dengan pengemudi yang menerima pesanannya, Carolina memutuskan untuk sekalian mandi daripada hanya mencuci muka, siapa tahu selesai dia mandi, makanannya sudah tiba.

***

"Terima kasih atas kerja kerasnya," ucap Ethan sambil sesekali membungkuk kepada sutradara dan kru drama lainnya ketika syuting untuk bagiannya telah selesai dan saat ini sedang istirahat.

"Terima kasih atas kerja kerasnya," ucap Ethan mendatangi First AD (Assistant Director).

"Terima kasih atas kerja kerasnya, ada apa Ethan?" tanya AD itu, seolah mengetahui bahwa Ethan ada perlu dengannya.

"Begini… aku ingin tanya mengenai jadwal syuting berikutnya," ucap Ethan sedikit ragu untuk membahas hal itu.

"Nanti dikasih tau ke manajer mu, ya, seperti biasanya," ucap AD itu.

"Oh.. Baiklah," Ethan hanya bisa pasrah. Meski hanya pemeran pendukung, perannya tiba-tiba saja mendapatkan sedikit bagian sejak episode 6. Tentu saja peran tersebut tidak lebih banyak dari para pemain utama.

Dia sempat mendengar kabar bahwa screenwriter datang saat mereka sedang syuting untuk episode 4 dan melihat aktingnya, lalu tiba-tiba naskah diubah dan dia mendapatkan sedikit bagian. Meski itu hanya sekedar rumor, namun Ethan senang mendengarnya, setidaknya ada orang yang mengakui kemampuan aktingnya!

Namun Ethan tetap saja merasa gelisah, baru saja dia dihubungi untuk menjenguk mamanya dan diminta untuk jadi ceo sementara perusahaan keluarganya dan saat ini dia masih dalam proses syuting, meski mereka ada 5 stok episode yang belum ditayangkan, hal itu tetap saja tidak membuat Ethan tenang.

"Kenapa kamu menemui First AD? Ada masalah apa?" tanya Mi Sun khawatir, tidak biasanya Ethan menemui First AD, apalagi orang itu adalah orang yang mengatur jadwal mereka.

"Noona… mari kita ngobrol di mobil aja," ucap Ethan sebelum keduanya kembali ke mobil.

Ethan kemudian menjelaskan situasinya saat ini ketika mereka berada dalam mobil.

"Menurut noona bagaimana? Apa sebaiknya aku izin ke perusahaan dulu?" tanya Ethan meminta saran.

Mi Sun terdiam sejenak sebelum dia melanjutkan, "Sebaiknya kita cek dulu jadwal penerbangannya, tapi apa kamu punya uang?" tanya Mi Sun. Sebagai manajer yang juga mengatur keuangan Ethan, dia jelas mengetahui kondisi keuangan pria itu.

"Uang tiketnya akan ditanggung oleh perusahaan di sana, kok,"

"Aku sampai lupa kalau Ethan ku adalah anak chaebol* di Indonesia, haruskah noona juga ikut biar bisa ditraktir olehmu?" goda Mi Sun.

(*konglomerat)

"Noona! Aku di sana untuk bekerja tau!" ucap Ethan sedikit malu. Keuangannya saat ini dan keuangan sebagai salah satu pewaris NamTech jelas berbeda jauh.

Tiba-tiba, handphone Ethan berbunyi. Di layar handphone ada pesan masuk dari aplikasi Line.

"Halo tuan Ethan, saya Agung sekretaris perusahaan NamTech. Apa kamu masih sibuk?" tulis pesan itu dalam bahasa inggris.

"Tidak, ada apa?" balas Ethan yang juga menggunakan bahasa inggris. Tak lama setelah Ethan mengirimkan pesan itu, Agung langsung melakukan panggilan masuk. Ethan yang saat ini dalam perjalanan pulang tak keberatan dan langsung mengangkatnya.

"Halo tuan Ethan, perkenalkan sekali lagi saya Agung sekretaris perusahaan NamTech yang akan membantu keperluan anda," ucap Agung yang masih menggunakan bahasa inggris.

"Halo, aku Ethan," balas Ethan yang juga membalas dengan menggunakan bahasa inggris.

Ethan sebenarnya bisa menggunakan bahasa indonesia, tapi dia penasaran bagaimana kemampuan komunikasi bahasa inggris dari sekretaris perusahaan keluarganya. Sebagai sekretaris perusahaan, orang itu harusnya bisa menggunakan bahasa inggris, kan?

"Saya ingin memastikan mengenai jadwal penerbangan anda,"

"Ya, apa ada masalah?" tanya Ethan

"Sekretaris tuan Baek Hyeon memberitahu saya bahwa anda harus datang di perusahaan pada hari senin, dan setelah mengecek penerbangan dari Seoul ke Jakarta, itu hanya tersedia hari minggu jam 15:20 dan tiba di Jakarta jam 20:20. Tapi mungkin tuan Ethan akan kecapean karena besoknya harus masuk kantor, jadi saya mencari alternatif penerbangan lain."

"Apa itu?"

"Pada hari sabtu ada jadwal penerbangan ke Indonesia tapi tujuannya ke Bali. Jadwal penerbangannya jam 11:25 dan tiba di Bali jam 17:30. Lalu setelah itu akan ada penerbangan jam 19:00 dan tiba di Jakarta jam 19:50. Bagaimana?" tanya Agung. Agung sebenarnya bisa dibilang sekretaris baru perusahaan, karena sekretaris sebelumnya telah menjadi sekretaris pribadi istrinya Baek Hyeon.

Agung merasa ini adalah kesempatan baginya untuk "naik jabatan" menjadi sekretaris pribadi Ethan, jadi dia harus membuat calon bos nya itu senang dengan pelayanan yang dia berikan.

"Kamu benar, kalau begitu booking tiket pesawat yang ke Bali saja sekalian booking hotel, untuk penerbangan ke Jakarta cari untuk keesokan harinya saja. Oh iya, kamu juga ikut datang ke Bali dan bawa dokumen-dokumen perusahaan yang perlu aku pelajari," ucap Ethan memutuskan.

Lebih baik dia sekalian berlibur di Bali, kan? Toh dia sudah lama tidak hidup dengan "royal", apa salahnya untuk "memanjakan" dirinya? Lagi pula, tidak akan ada masalah, bukan?

Seandainya saja Ethan tau bahwa keputusannya untuk menetap dulu di Bali akan benar-benar mengubah kehidupannya, mungkin saat itu, dia akan memikirkan kembali keputusannya.

Next chapter