"Sudah cukup. Jangan berlagak seolah kau ini adalah istriku."
"Aku tidak berlagak tapi aku sedang berlatih." Ucapan Sheila yang tak tau diri itu benar benar membuat telinga Arya menjadi panas dan merasa jengah. "Kamar ini sangat luas. Kamar paling luas yang pernah aku lihat. Dan bukankah sebentar lagi kamar ini akan menjadi kamarku juga? Kamar kita berdua."
"Jangan mimpi. Sampai kapanpun hal itu tak akan pernah terwujud."
"Kata siapa? Ini hanya masalah waktu saja. Tujuh bulan lagi setelah bayi ini lahir aku akan resmi menjadi istrimu." Ucap Sheila sambil mengelus perutnya yang belum tampak buncit.
"Jangan mimpi terlalu tinggi!! Sampai kapan pun aku tidak akan pernah menikah denganmu. Dan jangan harap kau akan bisa menyandang status sebagai istriku."
"Apa kau lupa apa yang di katakan mamamu kemarin. Jika bayi ini adalah darah dagingmu maka kau harus menikah denganku." ucap Sheila seolah mengingatkan kepada Arya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com