Hari ke dua sudah berlalu dan Namara belum datang ke istana klan. Bahkan tidak ada tanda-tanda kedatangannya. Hal ini membuat Castor merasa tidak tenang. Apakah wanita itu tidak memedulikan ancamannya?
Dia mengerutkan keningnya dalam-dalam. Sepertinya dia tidak bisa hanya berdiam diri. Dia harus melakukan sesuatu.
"Lius, Lido!" panggil Castor.
Kedua orang yang dipanggil langsung muncul mendekat. "Ya, Tuan ...."
Castor segera mengambil kertas dan menuliskan sesuatu dengan cepat. Setelah itu dia menyerahkan kertas itu pada mereka. "Sebarkan ini lagi seperti kemarin," perintahnya.
"Baik, Tuan." Lius dan Lido segera melesat pergi sambil membawa kertas yang berisi tulisan tangan Castor.
Setelah mereka pergi Castor langsung mendengkus. "Aku ingin melihat sampai kapan kau akan bersembunyi dariku," gumamnya dengan dingin.
***
Pada pagi hari berikutnya, ibu kota kembali dikejutkan dengan peringatan Castor yang ke dua. Tentu saja itu peringatan untuk Namara.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com