Namara mengikuti Norvin dari belakang. Namun, setelah melangkah jauh, dia masih belum melihat tempat di mana perkemahan berada. Suara-suara ramai juga tidak ada. Apakah mereka sudah diatur untuk tidak bersuara?
"Norvin, di mana tempatnya? Bukankah seharusnya di depan sana?" tanya Namara.
Pada saat itu akhirnya Norvin menghentikan langkahnya. "Di sini, Nona," ucapnya yang kemudian tangannya bergerak membuat segel tangan.
Setelah itu dinding transparan berwarna biru mulai muncul tak jauh dari mereka. Dinding itu menampilkan perkemahan yang ada di baliknya.
Namara yang melihat ini langsung dibuat takjub. Jika dia tidak datang bersama Norvin pasti dia tidak akan bisa menemukan perkemahan itu.
Array formasi itu memang luar biasa. Bahkan tidak ada tanda-tanda apa pun sebelumnya. Semua tampak seolah tidak ada apa-apa di sana.
"Siapa yang membuat ini? Menakjubkan," puji Namara dengan tulus.
"Itu tentu saja Tuan Eros," balas Norvin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com