Hestia menatap Namara dengan penuh ketakjuban. Dia langsung menarik Namara ke hadapannya lalu kedua matanya mendelik sebal.
"Bagaimana kau bisa menyembunyikan hal sebagus ini padaku?!" protesnya. Dia menuntut penjelasan dari Namara.
Namara menggosok hidungnya. Dia melupakan fakta bahwa selain Eros tidak ada seorang pun yang tahu tentang sihirnya. Bahkan Helen hanya tahu kalau dia sedang mempelajari sihir. Wanita penjaga perpustakaan itu belum sampai tahu bahwa dia sudah berhasil.
"Aku … yeah, seperti yang kau lihat," ucap Namara dengan malu. Sebenarnya dia belum berniat memberi tahu. Namun, hari ini dia terlalu ceroboh.
Hestia langsung memukul lengan Namara. "Kau harus memberiku traktiran makan malam! Jika tidak, aku akan marah padamu!" serunya. Sepertinya dia merasa kesal karena baru tahu tentang keberhasilan Namara.
"Baiklah. Kita bisa membicarakan ini nanti," ucap Namara. Senyum manis mengembang di wajahnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com