Usai berbelanja banyak bahan yang di sudah di pilih atas bantuan Icha dan bu Monic pak Gibran akhirnya berpamitan untuk kembali pulang. Di lain itu, pak Gibran membuat janji pada Icha akan bertemu kembali suatu hari nanti beserta bu Monic tentunya. Sejak tadi bu Monic dan pak Gibran tampak akrab sekali, sesekali Icha menggoda mereka yang terkadang saling berpandangan.
Sepanjang perjalanan pak Gibran tersenyum sendiri membayangkan bu Monic yang begitu lucu dan terkadang bersikap konyol dengan gaya bicaranya yang ceplas ceplos meski di seorang guru. Mungkin saja karena dia seorang guru di taman kanak-kanak sehingga dia selalu saja terlihat ceria.
Begitu memasuki halaman rumahnya, pak Gibran tersentak hingga kedua matanya terbelalak begitu sampai di depan rumahnya ketika memarkir mobilnya, dia melihat sosok Suci tengah berdiri di depan teras rumahnya mondar mandir tidak jelas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com