"Khanza? Kau Khanza bukan?"
Khanza menoleh ketika mendengar suara yang menyebut namanya dari arah samping.
"Icha? Ya ampun…"
Khanza melihat Icha berdiri di depannya saat ini lalu kemudian mereka saling memeluk melepas rindu yang sudah lama karena terpisah.
"Ya ampun Khanza, aku tidak menyangka akan melihatmu disini. Bukankah kau sedang di kota besar?"
"Hem, iya, Icha. Aku memang di kota, tapi aku baru saja sampai semalam." Khanza menanggapi sambil menggenggam tangan Icha dengan erat. Dia sungguh rindu teman dekatnya itu.
Ibu Khanza yang menyaksikan ikut bahagia.
"Wah, Khanza. Kau sungguh berubah semenjak tinggal di kota besar. Kau semakin cantik dan tubuhmu makin… Ugh…" kata Icha kemudian memuji.
"Eh, hehe… Yah, begitulah. Karena aku makan cukup baik saat berada di kota," sahut Khanza dengan gagap.
"Icha, mainlah ke rumah selagi ada Khanza. Hari ini kami akan memasak banyak makanan menyambut putri kesayangan kami ini," lanjut sang ibu menyapa Icha.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com