Khanza mendapat panggilan telepon dari Chika yang kini sedang berada di LN. Chika begitu bahagia mendengar kabar bahwa akhirnya, sahabat kecilnya itu resmi bertunangan dengan Devano. Dalam hati Chika sangat lega setelah mendengar celotehan sahabatnya itu sejak tadi. Namun perlahan, dia mendengar suara isakan kecil dari tangisan sahabatnya itu.
"Za, apa kau menangis? Tanya Chika.
Tak ada jawaban dari Khanza, dia terdiam menahan sesak di dadanya.
"Ah, ya ampun! Apa kau tahu berapa biaya telepon yang ku keluarkan hanya demi kamu, Za? Aku tidak mempedulikannya karena aku ingin mendengar cerita bahagiamu, bukan tangisanmu."
"Chika, betapa aku sangat buruk saat ini. Aku sangat kacau, aku tidak tahu harus apa dan bagaimana." Suara Khanza kian serak. Sedang Chika turut sedih mendengar suara sahabatnya itu, sudah bisa di bayangkan betapa kali ini sahabatnya tentu sangat berantakan.
"Katakan apa yang membuatmu seperti itu, Za?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com