Khanza sudah menunggu teras sebuah minimarket sambil berdiri dan memainkan terus kedua kakinya untuk melepas kejengahannya menunggu pak Gibran datang. Minuman yang sudah dia tegak sejak tadi sudah hampir habis menemaninya. Tidak seperti biasanya, pak Gibran kali ini terlambat untuk datang. Panas terik matahari siang ini cukup menyengat, sehingga Khanza mulai kesal dan tiadk sabar.
"Apa-apaan ini? kenapa dia tidak juga datang kemari?" Khanza bertanya-tanya lalu meraih ponsel di dalam tasnya. Dai berniat untuk menelpon pak Gibran untuk memastikan dimana laki-laki itu berada.
Panggilan sudah tersambung namun tak kunjung pak Gibran merespon panggilan itu, Khanza mencoba untuk meneruskan panggilannya lagi hingga yang ke tiga kali tapi masih tetap saja tidak ada respon dari pak Gibran.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com