Pak Gibran sudah pulang kembali setelah menyelesaikan tugasnya di luar kota. Begitu pula dengan Dea, mereka benar-benar berpisah dengan cara yang tidak lazim. Dea sudah berjanji bahwa itu akan menjadi akhir dia bertemu dengan pak Gibran dan.
Sampai dirumah, pak Gibran di sambut dengan senyuman hangat dan kecupan manis di kedua pipinya oleh Bianca. Begitu juga anak-anaknya, pak Gibran membawa oleh-oleh untuk mereka yang sudah disiapkan sebelum tiba di rumah. Berbeda dengan Khanza, sebuah ponsel keluaran terbaru khusus pak Gibran pesan untuk Khanza.
"Pa, capek gak?" tanya Bianca setelah melihat pak Gibran duduk meregangkan kaki di sofa ruang tamu, karena dia tiba dirumah setelah hari sudah petang.
"Hem, sedikit." Pak Gibran menjawab singkat pertanyaan Bianca.
"Aku akan menyiapkan air hangat untuk papa mandi, agar lebih rilex dan segar aku akan meneteskan aroma lavender di dalam airnya nanti," ujar Bianca hendak berjalan menuju kamarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com