Meninggalkan Marni yang kaku pada jalannya peristiwa yang tak terduga, Aidil membungkuk pada Tama dan kemudian bergerak menuju Rata-nya yang diikat di sudut alun-alun.
"Aku minta maaf atas permintaan yang tidak masuk akal ini. Sampai kita tiba di Desa Riko, aku akan bergantung padamu."
Sambil tersenyum, Tama berbicara kepada Marni yang membeku di tempat. Kemudian dia membuka pintu kereta lebar-lebar dan kemudian naik kereta.
*******
"Apakah kamu merasa baik-baik saja? Jika kamu merasa tidak enak, haruskah kita menghentikan kereta?"
"A-aku baik-baik saja. Terima kasih banyak."
Itu sekitar sepuluh menit setelah mereka berangkat dari mansion Andreas.
Di dalam kereta yang bergetar dengan suara berisik, Tams menepuk punggung Marni yang wajahnya menjadi pucat.
Tampaknya dia menderita mabuk perjalanan.
"Mohon tunggu sebentar. Aku akan memberimu obat sekarang."
"Eh !? A-anu, untuk Tuan Tama memberikan obat kepada orang sepertiku itu ..."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com