"Nyak, bangun..." terdengar suara Amor yang meminta Anya bangun dengan suara lembut.
Dengan mata masih setengah terpejam, Anya melihat Amor yang tampak menatapnya dengan wajah cemas.
"Ada apa, Moy?" Sambil mengusap sudut dalam matanya.
"Laki gue barusan dihubungi sama kepolisian," Amor mengucapkannya dengan sangat perlahan dan berhenti untuk menghela nafas sejenak.
"Polisi?" Anya tak mengerti maksud Amor.
"Iya. Sekarang juga ganti piyama lo, kita ke Rumah Sakit. Jovan udah nunggu di depan," ujar Amor sambil membantu Anya bangkit dari kasur.
"Ya, tapi ngapain kita harus buru-buru ke Rumah Sakit, Moy?"
"Artha, Nyak. Katanya ditemukan terkapar di jalan, Nyak!" jawab Amor dengan nada seru yang dramatis.
Anya seketika lemas.
Saat itu pukul tiga pagi, ketiganya menerjang dinginnya sepertiga malam menuju ke Rumah Sakit.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com