webnovel

Chapter 126

"Ugh!"

Grid merasa kesakitan dan tersandung saat sinar cahaya menembus jantungnya.

[Kamu telah menderita 14.560 damage.]

[Kamu telah kehilangan 52% HP dalam satu serangan.]

Visinya kabur. Orang normal akan berada dalam keadaan stun, namun Grid baik-baik saja. Kemudian cahaya hijau muncul dari cincin biru di jarinya.

[Efek Cincin Doran telah diaktifkan.]

[7.280 HP telah dipulihkan.]

Cincin Doran segera mengembalikan separuh dari HP milik Grid yang hilang! Berkat efek cincin tersebut, luka di daerah jantungnya cepat pulih. Grid tampak seperti dirinya akan segera runtuh akan tetapi Grid dengan cepat berdiri tegak.

"Apa...?!"

Paus tertangkap lengah karena Ideal Dagger +8 menusuk jantungnya.

"Uhuk!"

Wajah Paus merasa cemas saat dirinya meludahkan darah hitam.

'Apa-apaan situasi seperti ini?'

Paus tidak percaya akan hal tersebut. Dia pikir serangannya akan segera selesai saat serangan sang paus menembus jantung bajingan bertopeng tersebut, akan tetapi bukannya mati, Grid malah melawan balik?

"Monster ini...! Goddess Breath!"

Paus nyaris tidak berhasil memulihkan semangatnya dan menyembuhkan dirinya sendiri. Ia mendapatkan kembali semua HP-nya dan menendang Grid. Tendangannya dimaksudkan untuk membuka jarak agar dirinya bisa menggunakan sihir, namun Grid tidak mengizinkan paus pergi. Paus adalah seorang Priest, jadi dia pastinya memiliki kemampuan fisik yang lemah. Setelah menghindari tendangan paus, Grid meraih pergelangan kakinya dan tertawa muram.

"Kau, apa kau pikir kau bisa pergi?"

Rasa dingin merambat di tulang punggung paus saat pergelangan kakinya tertangkap.

"Heok...! Biarkan aku pergi!"

"Aku takkan melepaskannya!"

Pakak!

Grid menghantam wajah paus yang sedang berjuang. Kemudian Grid dengan kuat memegang pundak paus dan mendorongnya dengan keras. Sang Paus pun terjatuh ke tanah. Mata gila Grid bisa dilihat melalui helmnya.

"Mari kita bereksperimen berapa lama kau bisa terus menyembuhkan diri!"

"Orang iniiii!"

Puk! Puk puk. Puk puk puk!

[Kritikal!]

[Kamu telah memberikan 7.500 damage.]

[Kritikal!]

[Kamu telah memberikan 6.980 damage.]

[Kritikal!]

[Kamu telah memberikan 7.330 damage.]

Serangan Kritikal diaktifkan setiap kali Grid menusuk pisau ke arah jantung sang paus. Grid meledak tertawa.

"Puhahahahat! Mati! Mati!"

"Kuaaaaack!"

Puk puk puk!

Darah merah terus-menerus menyembur. Kejadian tersebut merupakan pemandangan yang mengerikan. Pria dalam helm tengkorak yang aneh naik ke tubuh paus dan menusuk sang paus dengan belatinya, menyebabkan darah dan daging menyebar ke seluruh tempat. Teriakan tajam paus dan tawa menyeramkan dari seorang pria memenuhi tempat tersebut.

"U-Uwaaah..."

Para paladin dan para Priest memucat. Saat ini, pria dengan helm di depan mereka merupakan seorang Pembantai dan sang paus adalah binatang buasnya. Binatang tersebut sedang disembelih oleh sang Pembantai. Vatikan, salah satu tempat paling suci di dunia, sedang berubah menjadi rumah jagal dalam beberapa menit.

"Kuweek!"

Priest tersebut mulai merasa mual saat mereka melihat sang paus yang berdarah. Bagi mereka, pria di helm tengkorak tersebut tampak seperti iblis. Untuk menghukum sang Paus yang jahat, kejahatan yang lebih besar telah turun.

Damian akhirnya bisa mengingat siapa pria di helm itu.

'Dia...! Aku tahu dia agak akrab. Dia adalah Pembantai yang muncul di TV beberapa waktu lalu.'

Pembantai dengan helm tengkorak aneh yang menghancurkan Guild Giant di Kota Winston! Dikabarkan bahwa dia adalah seorang psikopat, dan Damian tidak meragukannya.

'Dia bertarung dengan cara yang sangat buruk...!'

Melihat paus yang tidak mampu menahan belati milik Grid yang terus menerus menusuk jantungnya tidak menyenangkan. Selain itu, cahaya menakutkan yang datang dari helm membuatnya semakin menyeramkan. Di sisi lain, paus tidak dapat mempercayai situasinya.

Ia memerintah lebih dari 70 juta orang, dan bahkan Raja pun membungkuk kepadanya! Sebagai agen dewi, Paus adalah salah satu orang paling suci di dunia! Sekarang dirinya dipermalukan oleh seorang pria sepele yang identitasnya tidak diketahui!

"Kuaack!"

Paus yang marah sekali lagi melepaskan sihir cahaya di sekitar dirinya. Grid menilai bahwa takkan aman untuk tersapu oleh kekuatan tersebut dan segera menjauh dari paus.

Kwa kwa kwang!

[Kamu telah menderita 12.600 damage.]

[Kamu telah kehilangan 45% HP dalam satu serangan.]

Benar-benar mustahil untuk menghindari kekuatan cahaya yang mengalir keluar.

Jjejeok! Jjejeok!

Frostlight Orc Chief's Helmet, yang berubah memerah dikarenakan darah paus, mulai retak. Wajah Grid hampir sepenuhnya terungkap. Kemudian paus meneriakkan mantra sihir baru.

"Goddess's Wrath!"

Papat! Papapat!

Dua lingkaran emas besar, berdiameter sekitar 3m, dengan cepat terbentuk di belakang punggung paus. Sejumlah besar energi berasal dari lingkaran tersebut. Grid waspada saat mana dipancarkan dari lingkaran sihir tersebut.

Kuwaaaang!

Grid seperti menyaksikan senjata anti-tank. Kekuatan sihir cahaya yang dipancarkan dari lingkaran tersebut 10 kali lebih besar dan lebih kuat daripada kekuatan cahaya yang digunakan oleh sang paus. Yang sepertinya bisa menghancurkan apa saja di depannya.

"Ini adalah sihir suci terkuat! Kau takkan bisa menahan damagenya!"

Rin, yang tahu lebih baik dari siapa pun bahwa Perisai Everiel merupakan satu-satunya item yang bisa bertahan melawan sihir tersebut, berteriak mendesak. Akan tetapi Grid tidak mundur. Dia akan segera menunjukkan puncak efek itemnya! Grid menyebarkan pavranium, mineral paling kuat yang melampaui mineral para dewa.

Peeeeeong!

Dua cakram emas kecil muncul dan menghadapi cahaya putih yang besar tersebut.

Kwa kwa kwa kwang!

Tanah berguncang. Vatikan, yang telah bertahan selama 500 tahun, mulai runtuh. Para Priest dan Paladin pun menjerit saat pilar-pilar berjatuhan.

"Rin-chan!" Di tengah kebingungan, Damian bergegas ke arah depan dan memeluk Rin. Lalu Damian melindungi Rin dari bebatuan yang berjatuhan dari langit-langit. "A-apa kamu baik-baik saja? Rin-chan?"

"Damian..."

Rin merasakan sesuatu yang aneh saat dirinya melihat Damian yang berdarah. Rin merasakan kerinduan dari kehangatan tangan Damian.

"Aku juga..."

Rin hanya ada sebagai sarana untuk melindungi paus dan gereja, dan ini merupakan pengalaman pertamanya untuk dilindungi oleh seseorang. Dengan demikian, Rin memanggil Pedang Ikael.

"Aku juga...! Aku akan berjuang!"

Rin merasakan keputus-asaan dan ketidak-berdayaan setelah ditinggalkan oleh gereja, akan tetapi sekarang dirinya dipenuhi dengan tekad.

"Jika ini merupakan kehendak sang dewi, aku akan mengikutinya! Menghukum paus yang korup dan membangun kembali Vatikan! Dan Damian, denganmu, aku akan memimpin Gereja Rebecca ke jalan yang benar lagi!"

"Rin-chan...!"

Sebuah bendera telah ditanam! Damian memerah saat dirinya merasa senang, lalu Isabel muncul.

"Rin! Apa kamu baik-baik saja?"

Isabel baru saja selesai menundukkan Luna. Isabel mengkhawatirkan keselamatan Rin setelah menyaksikan runtuhnya Vatikan. Apa dia kehilangan nyawanya kepada sang paus? Isabel membayangkan situasi terburuk dan lari, akan tetapi untungnya, Rin aman. Isabel lega hingga pada titik di mana air matanya mengalir.

Rin berteriak dengan tegas. "Isabel! Aku akan mengalahkan Yang Mulia! Dia telah berdosa! Itulah yang diinginkan Sang Dewi!"

Isabel mengangguk. "Ya...! Mari bergabung!"

Saat itu para Paladin terkuat memutuskan untuk menghukum paus. Di tengah puing-puing yang runtuh dari Vatikan! Sebuah suara terdengar dari dalam asap.

"Mangsaku... Jangan ambil."

Suara tersebut berasal dari Grid. Helm dan armornya hancur karena gelombang kejutnya.

"Keparat sialan! Aku akan membuatmu membayar nilai item-itemku!"

Di sisi lain, suara kaget paus terdengar. "Bagaimana kau menghentikan Goddess's Wrath... ? Apa-apaan cakram emas itu?"

Tahta dimana hanya paus yang bisa duduk. Paus duduk dengan kelelahan. Martabatnya yang biasanya hilang dan rambutnya kusut.

Grid meraih Dainsleif. Damian melihat bahwa Grid mencoba untuk bertarung lagi dan dengan cepat menggunakan Light's Blessing.

Shaaaaaah

Dainsleif mulai dikelilingi oleh cahaya keemasan. efek tersebut merupakan pendahuluan untuk skill dari opsi Dainsleif, Golden Flash.

"Ohhhhhh!"

Kuwaaaang!

Grid meremas semua kekuatan Dainsleif dan cahaya emas terbang melalui reruntuhan Vatikan menuju sang paus. Sampai sekarang, semua serangan Grid bersifat serangan fisik sehingga sang paus pun terkejut setelah menggunakan perisai yang terlindungi dari serangan fisik.

"Kekuatan sihir...!"

Betul. Golden Flash merupakan skill yang menghasilkan damage yang sebanding dengan kekuatan sihirnya untuk semua target dalam garis lurus. Grid tidak memiliki alasan untuk menggunakannya karena statistik kekuatan miliknya jauh lebih tinggi daripada statistik kecerdasan miliknya. Namun, Grid menggunakannya dengan waktu yang sangat indah pada saat-saat seperti ini untuk menembus perisai milik sang paus.

"Kuaaaak!"

Paus berteriak kesakitan! Kemudian Grid menembakkan Ilmu Pedang Pagma, Link.

[Level Link telah meningkat.]

[Damage akan meningkat. Jumlah berapa kali target diserang meningkat 5 kali.]

Ini adalah yang ke pertama kalinya sejak memperoleh Ilmu Pedang Pagma. Grid telah menggunakannya ratusan kali dan sekarang akhirnya mencapai level 2. Sekarang 17 serangan yang saling terhubung memotong-motong tubuh paus.

"Goddess's Protection!"

Paus hampir tidak berhasil menggunakan skillnya. Perisai hijau transparan dikerahkan untuk melindungi tubuhnya.

"Mati!"

Paus tersenyum puas saat dirinya melepaskan serangan balik.

"Kuk!"

Serangan tersebut merupakan serangan pancaran yang tersebar luas dari kekuatan sihir cahaya sehingga tidak mungkin untuk bertahan melawan serangan tersebut hanya dengan dua cakram pavranium. Pavranium tidak dapat melindungi Grid dan Grid terkena begitu banyak damage.

Akan tetapi Grid tidak segera jatuh.

[Kamu telah menderita 13.000 damage.]

[Kamu telah menderita 9,500 damage.]

[Legenda tidak mudah mati. Kamu dapat menahan semua serangan selama 5 detik dengan jumlah HP minimum.]

"Apa...?! Apa-apaan kau? Kenapa kau tidak mau jatuh?"

Paus berteriak dengan frustrasi saat dirinya mencoba menggunakan mantra penyembuhan. Namun, sang paus secara fisik dan mental kelelahan, dan sebagian besar kekuatan sihirnya dikonsumsi oleh Goddess's Wrath. Tidak mungkin untuk menggunakan sihirnya dengan lancar. Pada akhirnya, sang paus tak bisa berbuat apa-apa.

"Aku..."

Grid membuka tarian pedangnya saat dia berteriak.

"Aku seorang legenda! Ilmu Pedang Pagma, Kill!"

[Level Kill telah meningkat.]

[Damage akan sangat meningkat.]

Peeeeeong!

Paus menggenggam kekuatan sihirnya yang terakhir dan hampir tidak berhasil mengerahkan perisainya. Kemudian pedang besar menembus dada sang paus.

"Cou...gh! Kau...!"

Mata merah menatap Grid saat sang paus memuntahkan darahnya. Kemudian paus berangsur-angsur berubah menjadi cahaya abu-abu. Banyak jendela pemberitahuan muncul di depan Grid.

[Kamu telah mengalahkan Paus ke-13 Drevigo, yang merusak Gereja Rebecca!]

[500 emas telah diperoleh.]

[Pemimpin Party 'Grid' telah memperoleh Goddess's Essence.]

[Pemimpin Party 'Grid' telah memperoleh Holy Light Armor.]

[Pemimpin Party 'Grid' telah memperoleh Holy Light Gloves.]

[Pemimpin Party 'Grid' telah memperoleh Holy Light Crown.]

[145.350.000 Exp telah diperoleh.]

[Levelmu telah meningkat.]

[Levelmu telah meningkat.]

[Levelmu telah meningkat.]

[Levelmu telah meningkat.]

[Levelmu telah meningkat.]

[Levelmu telah meningkat.]

[Levelmu telah meningkat.]

[Levelmu telah meningkat.]

[Levelmu telah meningkat.]

[Levelmu telah meningkat.]

Next chapter