Hallo para pembaca👋👋
Sebelumnya tolong anda like, vote, dan coment ya novel ini 🥰🥰🥰
Trimakasih😘😘😘
Slamat membaca😍😍🔥🔥🔥
🍒🍒
setelah terbangun mereka mulai menyusuri hutan untuk mencari jalan keluar. Annora yang merasa tidak enak atas kejadian tadi, ia lebih banyak diam namun juga penasarn atas tindakan Chiro karena awalnya dia yang menyuruh untuk menjauh.
" kenapa aku kemarin malam bisa tidur di pundakmu " ucap Annora memberanikan diri sambil terus mengikuti langkag Chiro dari belakang.
" kemarin malam kau hampir jatuh dan kurasa kau merasa kurang nyaman dengan posisimu, jadi aku menolongmu " jawabnya sambil memilah rerumputan yang panjang untuk di lewati.
" apakah hanya itu alasannya, bukanka kau yang memintaku tuk menjauh darimu " saut Annora
" iya, sudah jangan di bahas lagi " seru Chiro yang merasa tak nyaman untuk meneruskan pembicaraan ini.
entah mengapa Chiro merasa kejadian semalam membuat dia nyaman dan juga tenang pasalnya ia seringkali tidur dengan tidak nyenyak akibat trauma yang ia alami dulu.
Annora yang mendengar jawaban Chiro kesal karena dia masih penasaran dengan alasan Chiro tak mungkin alasanya cuma sekedar itu saja pasti ada yang lain.
tiba-tiba Annora meninjak tanah yang licin " aahhhhhhh.... " teriaknya namun dengan cepat Chiro memeganginya, sesaat mereka menikmati adegan itu. lalu Sairapun sadar dengan kondisi saat ini dan mencoba untuk melepaskan tangan Chiro dari pinggangnya. namun sayang karena posisi Chiro yang kurang stabil malah membuat mereka terjatuh.
" aaaahhh.. " teriak mereka bersamaan.
" isshhh kamu sih gak bisa nahan jadi kita jatuh kan " seru Annora kesal karena bajunya yang terkena lumpur.
" kamu yang salah banyak gerak " ucap Chiro yang marah akibat tindakan Annora yang membuatnya terjatuh dan juga baju yang lumpur.
" kamu lah yang tak bisa menahan, apa kamu perempuan gitu aja langsung jatuh. Chiro yang mendengar ucapan Annora marah lalu berdiri meninggalkannya.
" ingin sekali rasanya kukunci tuh mulut, atau enggak kutinju saja tapi masih untung dia perempuan kalau enggak sudah habis mungkin dia ditanganku. " batin Chiro yang kesal dan terus melangkah.
" heiii.... tunggu.... " teriak Annora. iapun bangikit lalu memgejar Chiro.
Annora terus marah kepada Chiro. Chiro yang mendengarnya tak mau menjawab karena percuma takkan pernah selesai kalau dia menanggapi ucapan Annora. Chiro terus melangkah dan akhirnya dia menemukan sungai, dia berjalan ke arah suangi dan membersihkan bajunya. Saira yang melihat tidakan Chiropun mengikutinya.
" kruuuuyyyuuukk... " suara perut Annora yang lapar sedari tadi namun ia tahan.
" kamu lapar? " tanya Chiro sambil menoleh ke ara Annora.
Annora pun hanya menjawabnya dengan anggukan.
Chiro pun segera pergi menuju hutan kembali. Annora yang melihatnya pun heran " aku minta makan malah dia pergi " batin Annora kesal. lalu beberapa menit kemudian Chiro muncul membawa batang pohon, dan juga ranting.
" kenapa kamu malah membawa itu " ucap Annora.
" katanya kamu lapar, ini caranya untuk dapat makanan " jawab Chiro.
" bagaimana bisa?, dan mau makan apa kita" tanya Annora.
" bisa kamu lihat saja, kalau kita beruntung kita akan mendapat ikan dan juga udang " jawab Chiro sambil mulai membuat alat seperti tombak dan juga perangkap. lalu ia mulai masuk ke dalam sungai.
Annora yang melihatnya hanya menatap terus usaha yang Chiro lakukan untuk mencari ikan. sesekali ia tertawa di saat chiri gagal menangkap ikan yang membuatnya harus tercebur.
" sampai kapan kita harus berada di sini " ucap Annora yang memakan ikan yang ditangkap Chiro.
" entahlah " ucapnya.
setelah mereka selesai makan mereka mulai melanjutkan perjalanan untuk keluar dari hutan. namun tiba-tiba saja turun hujan yang deras tapi beruntung mereka menemukan pondok sebelum mereka basah kuyup dan kedinginan.
" untung kita menemukan podok ini sebekum hujan semakin lebat " ucah chiro yang tengah menambah ranting di perapian.
Annora hanya terus memeluk kakinya karena dia merasa kedinganan, meskipun dia itu hidup di laut namun dia masih belum terbiasa dengan udara disini. Chiro yang melihat Annora kedinginan langsung memberikan selimut yang ia temukan tadi saat setelah ia menemukan ranting pohon yang ada.
" nih kamu pakai " ucap Chiro sambil menyerahkan selimut.
" terus kamu " jawab Annora. yang agak khawatir dengan keadaan Chiro meskipun kadang ia tak menyukainya.
" sudalah aku bisa mendekat ke perapian, kamu pakai saja " ucapnya sambil memasangkan selimut ke bahu Annora.
" tidak kamu juga harus pakai " seru Annora sambil meletakkan selimut itu ke bahu Chiro saat dia suda dekat dengannya.
Chiro hanya diam tanpa mebalas perkataan Annora.
" apakah kamu tak mempunyai orang tua " tanya Annora tiba-tiba yang membuat Chiro terkejut.
" tak ada, mereka sudah meninggal " jawab Chiro acuh.
.
.
.
.
.
**jangan lupa like, vote, n favoritkan ya agar tidak ketinggalan cerita saat updite 🤗🤗🤗🤗
berikan juga coment serta saran di bawah mengenai crita ini ☺☺👇👇👇
trimakasih 😘😘😘**