webnovel

Chapter 4 - The Perfect Party.

Chapter 4 – The Perfect Party.

Bagian 1.

Pecahan cahaya berwarna biru terlihat mulai berkumpul di salah satu gedung tertinggi di kota Sindria. Cahaya itu terlihat membentuk sosok seseorang yang kini wujudnya mulai terlihat jelas di atas gedung tertinggi tersebut.

Duduk disana dengan sayap putihnya yang mengembang di belakang punggungnya, sosok wanita berambut kuning tersebut kini terlihat sedikit tersenyum senang sambil melihat kearah pusat kota yang kini diselimuti oleh kobaran api.

Sosok tersebut adalah Game Master Raie.

Dari ketinggian, dia memainkan tangan kirinya yang membuka menu controller di depan tubuhnya. Kedudukannya sebagai Game Master membuat dirinya mempunyai banyak sekali wewenang yang hanya dapat di akses oleh dirinya serta Game Master lain. Begitu banyak menu control yang kini muncul di hadapannya, tapi tidak semerta-merta dia tidak mengerti apa yang sedang dia lakukan saat ini.

Dia mengerti betul dengan seluruh menu controller tersebut.

Apa yang sedang dilihatnya sekarang adalah daftar nama-nama character yang terjebak di kota Sindria saat ini.

Ada sekitar 400 lebih karakter yang kini berkumpul dikota ini saat ini, terdiri dari para pemula serta para veteran yang kini sedang berada di garis depan melawan Gate Guardian. Namun dari , total jumlah tersebut, hampir 1/3 dari total jumlah karakter yang ada di sindria kini sudah mati dan di keluarkan dari kota ini.

System saat ini mengembalikan karakter yang mati secara otomatis ke kota netral lain yaitu Iruna.

Meskipun dengan jumlah cukup banyak serta di tambah dengan beberapa karakter dengan level tinggi di garis depan, sampai saat ini mereka belum bisa menurunkan HP The Gate Guardian 2 bar saja. Selain memiliki Defense Armor yang sangat tinggi, The Gate Guardian sendiri memiliki kemampuan Lifesteal ( mencuri hp pemain ) saat dia menyerang. Dengan kemampuan itulah, sedikit demi HP The Gate Guardian bertambah.

Ketika sedang memperhatikan menu Control miliknya, Raie berhenti sejenak dengan sebuah wajah terkejutnya. Dia mulai tersenyum dan mulai berbicara sendiri.

"Ehhhh, jadi mereka membuat party?" Ucap Raie tersenyum.

Dia berhenti pada sebuah menu yang menampilkan daftar party yang kini sedang aktif di dalam kota Sindria.

Party yang menjadi perhatian Raie saat ini adalah sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa nama yang cukup terkenal di dunia LLO. Party tersebut berisi 2 pemimpin Legion yang sangat terkenal yaitu pemimpin Legion Ariandale Layla serta pemimpin Legion Ludnica LunaClaire.

Raie memang pernah bertemu secara langsung dengan Layla sebelumnya dalam sebuah moment dan dia memang sedikit tau sifat Layla seperti apa. Layla sendiri adalah orang yang cukup keras dan susah untuk diajak bekerjasama, terutama jika karakter tersebut bukanlah dari ras Elf seperti dirinya. Namun kali ini dia sedang bekerjasama dengan LunaClaire.

Kenapa Layla mau bekerja sama dengan LunaClaire? Ungkap Raie dalam pikirannya.

Sepertinya Layla membuat sebuah keputusan yang sangat besar melibatkan LunaClaire dalam masalah yang dihadapinya saat ini. Raie tau bahwa Layla akan mulai bergerak jika salah satu wilayahnya terusik, karena itulah dia membuat sebuah scenario untuk menurunkan Raid Monster level tinggi di beberapa wilayah milik Legion Ariandale.

Hasilnya adalah saat ini, Layla sepertinya marah dan membuat sebuah langkah untuk mengikuti event ini.

Rencana Raie memang berhasil, namun dia tidak menyangka bahwa LunaClaire akan ikut bergabung dengannya.

Meskipun Raie sampai saat ini belum pernah bertemu langsung dengan LunaClaire, namun dia tau bahwa LunaClaire adalah pemain yang sangat kuat. Sambil melihat informasi mengenai keduanya, Raie memang sempat berpikir saat ini ada kemungkinan bahwa 6 orang yang berada di dalam party tersebut dapat mengalahkan The Gate Guardian.

Meskipun begitu Raie belum tau bagaimana caranya?

Meskipun Raie seorang gamemaster, dia juga memiliki keterbatasan di dalam game LLO. Salah satunya adalah mengenai informasi rahasia yang belum terungkap di dunia ini. Informasi tersebut tidak dapat di akses oleh semua Gamemaster LLO, informasi tersebut hanya dimiliki oleh admin pengembang game LLO sendiri.

Karena itulah jika ada seseorang yang kemampuannya belum terungkap, maka Raie tidak mengetahuinya. Dia hanya mengandalkan seluruh informasi yang sudah terungkap di dalam situs resmi LLO saja yang kini dipegang oleh pengembang LLO.

Menutup seluruh menu control tersebut, Raie mulai memperhatikan kembali arah kota yang dilahap oleh api saat ini dengan tenang.

"... Ah sekarang bagaimana kalian menghadapinya?.... aku ingin melihatnya."

Ucap Raie.

Bagian 2.

"Bersiaplah, tegakan perisai kalian!!" Ucap Liondale berada di garis depan.

"Baiklah!!"

Seluruh pasukan yang kini dipimpin oleh Liondale digaris depan mulai membentuk sebuah formasi. Kali ini pasukan yang terdiri dari para Paladin serta RoyalGuard di depan menghentakan perisai mereka ke tanah. Mengaktifkan seluruh skill aktif dan pasif mereka, memperkuat defense untuk menahan serangan yang kini akan dilancarkan the Gate Guardian.

Kilatan-kilatan cahaya seperti petir yang kini mengelilingi tubuh the Gate Guardian mulai terlihat menyambar 360 derajat keseluruh area sekitar 30 meter dari tempatnya berdiri.

Serangan dahsyat yang terus dilancarkan olehnya memporak porandakan area sekitar, membunuh puluhan player sekaligus. Bahkan sebagian player dari Legion Rohan yang berisikan pemain dengan tingkat defense yang tinggi sekalipun harus mati dengan serangan tersebut.

"Apa-apaan boss Raid ini!?"

Ucap Liondale yang berhasil selamat setelah bersembunyi di belakang para Paladin dan RoyalGuard. Setelah serangan itu selesai, dia meberikan perintah pada seluruh pasukan penyerang yang berisikan para Crusaider dan Destroyer untuk menyerang termasuk dengan dirinya.

Mengerahkan seluruh pasukan penyerang untuk meyerang sekuat tenaga dalam waktu 10 detik ke depan. Setelah 10 detik berlalu, maka the Gate Guardian akan mampu menggunakan kembali Skill serangan miliknya.

Setelah meperhatikan beberapa lama, mereka sudah tau berapa lama Cooldown skill the Gate Guardian. Karena itulah dalam waktu 10 detik itu mereka harus memamfaatkan waktu tersebut untuk menyerang, sebelum akhirnya para Tanker akan berdiri di depan menahan seluruh serangannya. Meskipun the Gate Guardian memiliki kemampuan Lifesteal ketika seranganya berhasil, namun itu tidak akan berpengaruh kepada para Tanker karena mereka memiliki kemampuan untuk menyerap « Absorb» dan mengurangi «Reduce» serangan.

Meskipun begitu karena di garis depan saat ini masih banyak sekali player yang ikut bertarung, kemampuan lifesteal the Gate Guardian masih tetap berfungsi dengan baik.

Berbeda ceritanya jika seluruh player yang berada di garis depan berisikan selurung anggota Legion Rohan.

Kemungkinan besar boss Raid ini akan segera dimenangkan lebih cepat.

Menebaskan seluruh skill serangan mereka pada tubuh the Gate Guardian, sebuah ledakan pun mulai terlihat dari seluruh bagia the Gate Guardian. Namun serangan itu masih belum bisa merobohkan kokohnya pertahanan the Gate Guardian yang memiliki Defense tinggi juga.

Bahkan garis-garis cahaya dari serangan Layla pemimpin Legion Ariandale pun masih belum bisa menembus pertahanannya.

Sangat keras sekali.

Itulah yang diungkapkan oleh Layla ketika seluruh serangannya hanya berpengaruh kecil pada raid boss tersebut. Bisa dipastikan bahwa pertahanan the Gate Guardian ini hampir 10x lebih kuat dibandingkan Lucius sang pemegang gelas pemain dengan pertahanan terkuat di Lost legion Online.

Layla bisa mengetahuinya karena dia pernah menyerang Lucius, jika serangannya dulu bisa menurunkan HP lucius sampai 1000 point, kini dia hanya bisa mengurangi sekitar 80-100 point pada the Gate Guardian. Bahkan beberapa serangannya miss « Meleset ».

Bersamaan dengan Liondale di garis depan, Eowen sang Dark Elf terlihat bergerak dengan sangat lincah saat ini menghadapi the gate Guardian. Tubuh kecilnya bergerak begitu cepat sambil membawa sebuah pedang besar ditangannya. Jika pasukan Liondale lebih berfocus menyerang tubuh the Gate Guardian, Eowen lebih berfocus menyerang bagian kepala dari the Gate Guardian.

Dia menghindar dari pedang the Gate Guardian yang mengarah kepadanya, sebelum akhirnya dia berlari diatas pedang miliknya menuju ke kepala monster tersebut. Dia mengaktifkan skill miliknya dan menebaskan pedang tersebut kepada kepala monster itu.

Setelah serangan itu, dia kembali melompat dan mendarat ke atap bangunan-bangunan disekitar area tersebut yang masih berdiri kokoh.

Sementara itu, Layla terus menyerang the Gate Guardian dari jarak yang cukup jauh.

Garis-garis cahaya bagaikan sebuah roket terus berdatangan dari arah yang berbeda-beda. Layla melakukan serangan itu tidak sembarangan, dia sudah mengetahui bahwa the Gate Guardian kini bergerak mengarah padanya. Ketika jarak Layla berada dalam jangkauan serangannya, maka sebuah serangan langsung diarahkan padanya. Dia menyadari hal tersebut dari serangan pertama.

Selain itu tubuh the Gate Guardian selalu bergerak mengikuti Layla, seakan-akan monster tersebut mengunci Layla sebagai sasaran utamanya.

Layla beranggapan bahwa the Gate Guardian memang mengunci dirinya karena serangan yang berpengaruh besar padanya adalah serangan dari dirinya.

Jika player lain memiliki waktu singkat dalam melancarkan serangan sebelum akhirnya bersembunyi, Layla bisa menyerang the Gate Guardian terus menerus sampai Mananya habis. Sejak kemunculannya tadi sampai sekarang, Layla sendiri sudah menghabiskan hampir 100 Ether hanya untuk menghabiskan 2 bar hp monster tersebut.

Ether sendiri adalah sejenis barang yang sangat berguna dan wajib dimiliki para player yang mengandalkan Mana. Penggunaan mana setiap job memang berbeda-beda tergantung dari job mereka, yang terbesar adalah para Magicians karena mereka menyerang dengan meggunakan sebuah sihir. Harga Ether sendiri tidaklah murah, harga satuannya bisa mencapai 100.000 Gallant, itu artinya Layla sudah kehilangan 10 juta Gallant hanya untuk mengurangi 2 bar HP monster tersebut.

Jika semuanya tetap berlanjut seperti ini maka, Layla harus kehilangan 50 juga Gallant untuk mengalahkan monster tersebut.

Namun setiap player hanya diperbolehkan memabawa 300 Ether saja dalam kantung mereka, itu artinya Layla memerlukan 200 Ether lagi jika dia ingin menyelesaikan boss Raid ini. Namun Layla masih beruntung karena ada Eowen di dalam party ini, dia sudah mempersiapkan sekitar 200 Ether cadangan padanya.

Karena Eowen sendiri adalah Barbarian dan hanya menggunakan sedikit Mana untuk mengaktifkan skill, maka penggunaan Ether tidak akan banyak.

Dalam jarak yang cukup jauh Layla melihat skill serangan the Gate Guardian kembali beraksi, hasilnya HP bar ketiga yang sebelumnya berkurang kini sedikit terisi kembali. Melihat itu membuat Layla sedikit kesal.

Alasannya adalah karena masih banyak player yang ikut membantu di garis depan.

Dia menghentikan serangannya dan kembali menjauh lagi setelah jarak diantara dirinya dengan the Gate Guardian terkikis. Dia tau jarak aman antara dirinya, karena itulah dia menjauh kembali dan bersembunyi. Namun kali ini dia tidak memulai serangan.

"... Eowen, Lancelot, kita ubah rencana!!" ucap Layla membuat sebuah keputusan. "... Kita akan menunggu sampai seluruh player disana mati semua. Kita akan mengalahkannya tampa bantuan mereka." Ucap Layla.

"Dengan 6 orang apa akan berhasil?" Tanya Thristan. Karena Layla menggunakan Whisper, perkataannya bisa didengar oleh seluruh orang yang berada di dalam party miliknya.

"Pasti berhasil aku yakin itu."

"Meskipun begitu, para player dari Legion Rohan pun pasti berpikiran seperti kita. Menurutku mereka mempunyai peluang untuk mengalahkan the Gate Guardian dengan jumlah mereka yang banyak, meskipun memerlukan waktu lama. Apa yang akan kau lakukan dengan mereka?"

"Soal itu aku sudah mengambil keputusan. Kita akan membantu the Gate Guardian terlebih dahulu."

"Maksudmu?" Tanya Thristan.

"Ya, kita akan membunuh para player di garis depan."

"Ah benar, itu pasti maksudmu." Ucap Thristan yang mengetahui rencana dari Layla.

"Tidak boleh, aku tidak setuju dengan rencana itu." Ucap LunaClaire.

"Kalau begitu, apa kau punya rencana lain?" Tanya Layla.

"Kau ingin membuat area garis depan kosong untuk kita kan. Kalau begitu aku akan berbicara langsung dengan Liondale, memintanya untuk mundur dan membiarkan kita melawan the Gate Guardian sendirian."

"Apakah itu rencana terbaikmu LunaClaire?"

"Itu lebih baik dibandingkan dengan membunuh player lain."

"Apa kau bisa meyakinkannya?" tanya Layla kembali kepada LunaClaire.

"Tentu saja." Jawab LunaClaire tanpa ragu.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menunggu selama 10 menit. Jika kau tidak bisa meyakinkannya, kita akan melakukannya dengan caraku. Kau tidak boleh menolaknya, mengerti?"

"Setuju." Jawab LunaClaire.

Setelah menjawab pertanyaan itu, LunaClaire yang sudah dekat dengan area garis depan mulai mempercepat larinya bersama dengan Thristan serta Cecilia di belakangnya. Dia mulai mengambil langkah cepat, dia kini menambahkan skill penambah kecepatan gerak untuk mempercepat larinya meninggalkan Thristan serta Cecilia. Dia sempat berbicara sebelum meninggalkan mereka berdua.

"Thristan Tolong jaga Cecilia untukku, aku akan langsung menuju garis depan."

"Serahkan padaku."

"Kami akan menyusulmu." Teriak Cecilia.

***

"Cih!!" ucap Liondale yang sedang kerepotan saat ini bersama dengan anggotanya di garis depan.

Meskipun rencananya sudah berhalan cukup lancar kali ini, namun sepertinya keadaan sekarang sedikit terbalik. Dia bersama dengan anggotanya memang bisa menahan dan menyerang the Gate Guardian, namun kekuatan mereka untuk menyelesaikan Boss Raid sangatlah kurang. Karena Sindria sudah terisolasi dari dalam, maka dia tidak bisa meminta bantuan pada player lainnya yang diluar.

Dengan jumlah puluhan orang dengan rata-rata level player di bawah 105, mengalahkan the Gate Guardian akan memakan waktu yang sangat lama. Bahkan bisa saja mereka tidak berhasil mengalahka monster tersebut meskipun peluang berhasil masih ada.

Bahkan dia pun beranggapan bahwa player lain di luar anggotanya yang ikut membantu di garis depan sangatlah mengganggu. Karena mereka tidak bisa di ajak kerjasama, maka rencana Liondale semakin sulit karena the Gate Guardian mendapatkan Lifesteal dari menyerang mereka.

Dia sudah beberapa kali kesal dan memaki para player lainnya, namun dia tidak bisa meyakinkan mereka.

Mendapat jawaban seperti itu, tentu saja Liondale tidak bisa apa-apa saat ini dan hanya mengikuti keadaan saja. Memaksa player lain untuk mengikuti perintahnya sama saja mencetuskan sebuah perang baru di dalam sebuah perang.

Melawan monster tersebut saja sudah sangat sulit, apalagi di tambah dengan para player lain yang mungkin nantinya akan ikut menyerang. Kota ini akan sangat kacau.

Keadaan ini memang sudah kacau dengan kemunculan para anggota Evilstain.

Liondale pun merasa bahwa para anggota Evilstain sedang mengawasinya saat ini dan bisa kapan saja bergerak.

kita tidak bisa melakukan 2 perang di tempat yang sama sekaligus.

Itulah yang ditakutkan oleh Liondale saat ini. Jika saja dia bisa meminta bantuan keluar, maka keadaan mungkin akan lebih mudah terkendali.

"Liondale, apa kau baik-baik saja?"

Setelah cukup lama berpisah karena dihadang oleh anggota Evilstain sebelumnya, akhirnya William berhasil sampai di garis depan.

"Seperti yang kau lihat, disini sangat kacau. Para pemain lain yang ikut bertarung malah membuat monster ini semakin sulit dikalahkan."

"Kenapa?"

"Sepertinya monster ini memiliki kemampuan mencuri HP pemain menjadi miliknya sendiri ketika seranganya berhasil. Karena itulah menguras 1 Bar HPnya saja sangat sulit."

Sedang berbicarad di tengah medan pertempuran, kilatan cahaya petir kembali menyambar area tersebut seiring dengan The Gate Guardian mengaktifkan skill miliknya. Namun Liondale dan William diselematkan oleh para anggotanya yang sudah siap menahan setiap serangan dari monster tersebut.

Namun semua itu tidak semerta-merta bahwa anggota mereka sangatlah kuat dalam bertahan. Mereka memang menahan serangan tersebut, namun tetap saja dalam melakukannya mereka harus mengorbankan sesuatu yaitu daya tahan armor mereka. Semakin banyak menahan serangan tentu saja daya tahan armor mereka semakin berkurang, bahkan beberapa diantaranya sudah hancur setelah menerima beberapa serangan.

"Apa kau pikir kita bisa mengalahkannya Liondale?" tanya William.

"Menurutku kita tetap bisa menang, jika kita melawannya dengan hanya anggota kita saja. Karena ada player lain disini, kita tidak bisa leluasa."

"Cih."

Setelah mengobrol beberapa lama, the Gate Guardian kembali mengeluarkan skillnya kembali. Kini sebuah kobaran api menyelimuti senjatanya. Ini adalah skill ketiga dari the Gate Guardian, dia akan menebaskan senjata berselimut apinya tersebut ke tanah sebelum akhirnya terjadi ledakan dari dalam tanah.

Skill ketiga ini baru satu kali di gunakan sekitar 10 menit yang lalu yang merupakan skill terkuatnya sampai sejauh ini. Bahkan efeknya membuat area yang terkena dampak muncul sebuah lubang besar. Bangunan-bangunan sekitar lenyap dan hancur berantakan seperti disapu oleh sebuah bom besar.

The Gate Guardian akan melakukannya lagi kali ini.

Sebuah lingkaran sihir berukuran besar terlihat mulai terlukis di permukaan tanah berpusat ditempat dimana monster itu berada kali ini. Garis-garis merah yang bergerak membuat pola di tanah tersebut bagaikan sebuah sumbu yang akan membelah tanah. Lingkaran garis yang kini mulai muncul tersebut adalah wilayah area yang akan terkena dampak dari skill ini.

Dan wilayah dimana William dan Liondale berada pun menjadi sasarannya.

Melihat aksi tersebut, Liondale kini mulai terkejut dan cemas.

"Gawat, kita harus menghentikannya sebelum dia mengaktifkan skillnya."

"Ada apa?" Tanya William yang tidak tau situasi yang dihadapi saat ini.

"William, ayo kita serang. Seluruh pasukan, arahkan serangan kalian pada the Gate Guardian sekarang juga. Jangan sampai senjatanya menembus tanah." Teriak Liondale memberikan sebuah perintah."

Secara serentak, seluruh pasukan rohan yang berada garis depan melakukan serangan. Mengaktifkan skill mereka dan mengarahkannya secara bersamaan kearah senjata the Gate Guardian yang kini sudah dalam posisi akan dihunuskan ke bawah.

Namun ketika serangan itu akan mengenai tubuhnya, sebuah cahaya biru berbentuk sebuah perisai muncul secara tiba-tiba di 4 sisi tubuh monster itu. Seluruh serangan yang dilancarkan oleh seluruh orang disana tertahan oleh perisai yang sangat kokoh tersebut. Tidak ada seorang pun yang berhasil mengenainya.

The Gate Guardian masih berdiri kokoh dan bersiap menghunuskan senjatanya ke tanah kembali.

Mengangkatnya ke atas sesaat, seluruh garis cahaya yang sudah muncul di wilayah serangannya terlihat mulai bersinar terang seperti akan meledak.

"BLACK DRAGON, SKY BLOW!!"

"Iai, Rashomon!! "

Sebelum serangan itu dilancarkan, terlihat 2 orang melompat dari sebuah bangunan dan kini melayang tepat di depan the Gate Guardian.

Salah satu dari orang yang melompat itu adalah LunaClaire yang terlihat bersiap melepaskan tinju api hitam di tangannya kearah the Gate Guardian di depannya. Sementara itu di sampingnya, seorang wanita berambut merah gelap, menggunakan sejenis pakai tradisional jepang yang bagian atasnya terlihat terbuka sebagian. Sebuah kain putih melingkat di dadanya, serta sebuah tattoo Ryu « naga » merah di pundak sampai tangan kiri wanita tersebut. Tangannya kirinya tersebut terlihat memegang gagang pedang yang masih berada di pinggang kanan tubuhnya.

Saling melirik sesaat sebelum melakukan serangan, akhirnya secara bersamaan mereka menyerang the Gate Guardian dengan skill terkuat mereka.

Seperti sebuah ledakan udara mengguncang tubuh the Gate Guardian dan membuat tubuhnya roboh kebelakang mendapat 2 serangan dari 2 orang tersebut.

Ini adalah kali pertama the Gate Guardian roboh oleh sebuah serangan. Akibat serangan itu, skill ke tiga dari the Gate Guardian berhasil di patahkan dan ledakan besar bisa terhindarkan.

Semua orang begitu terkejut melihat kejadian ini, mereka tidak menyangka hanya dengan 2 serangan sekaligus saja berhasil merobohkan the Gate Guardian yang mempunyai pertahanan sangat kuat.

Seluruh orang kini tertuju pada 2 orang yang menyerang the Gate Guardian, mereka berdua kini berdiri di depan tubuh the Gate Guardian yang roboh.

Saling bertatapan satu sama lain, LunaClaire mulai bertanya pada wanita disampingnya.

"Siapa kamu?" Tanya Lunaclaire pada wanita disampingnya.

Meskipun LunaClaire menyerang secara bersamaan dengannya, ini adalah kali pertama dia bertemu dengan wanita tersebut. Ketika dia sedang berlari di atap sebelum melompat untuk melakukan serangan, dia melihat wanita itu berlari juga searah dengan tujuan dirinya.

Dengan sebuah senyuman diwajahnya, wanita itu mulai menjawab pertanyaan LunaClaire.

"Namaku Kagura."

"Kagura, senang berkenalan denganmu. Namaku LunaClaire." Ucap LunaClaire tersenyum juga padanya.

"Aku sudah mengenalmu, kau pemilik Legion Ludnica itu kan. Rumor yang beredar memang benar, kau sangat kuat." Puji Kagura. "... Dengan caramu bertarung, kau memang sangat cocok disebut Berserk Girl."

"Aku tidak suka dengan julukan itu."

"Hahahaha maaf-maaf, tapi kau memang sangat kuat."

"Lalu kau sendiri, pedang itu?" Tanya LunaClaire.

Salah satu perhatian LunaClaire tertuju pada senjata milik wanita itu yang berada di pinggangnya. Ada sekitar 4 pedang seperti katana yang memiliki panjang jauh lebih panjang dari biasanya. LunaClaire tau bahwa wanita itu adalah seorang player pemilik Special Job, Samurai.

Samurai sendiri adalah special job « 4th Job » dari Assasins. Seperti namanya, job ini mempunyai ciri-ciri seperti seorang samurai, bertarung menggunakan pedang.

Namun, ada 4 pedang dipinggangnya kali ini.

LunaClaire mengira bahwa wanita bernama Kagura itu bisa menggunakan seluruh pedang tersebut.

Dalam LLO dan game Virtual Reality lainnya, penggunaan 2 atau lebih senjata harus menggunakan skema atau aturan yaitu tukar « Swict ». menggunakan 2 buah pedang sekaligus tidaklah mudah, seorang player harus mempunyai pengendalian yang sangat handal. Beberapa job yang menggunakan 2 senjata salah satunya adalah Assasins dan Knight.

Assasins menggunakan 2 buah pisau « Knife » dan Knight menggunakan pedang dikombinasikan dengan perisai.

Ini adalah kali pertama untuk LunaClaire melihat seseorang membawa 4 senjata sekaligus, meskipun dia belum melihat apakah Kagura dapat menggunakan semuanya dalam sebuah pertarungan.

Jika benar maka, mungkin saja Kagura adalah satu-satunya player di dunia yang dapat menggunakan lebih dari 2 pedang dalam sebuah pertarungan.

"... Job ku adalah Samurai, special job dari Assasins."

"Sudah kuduga, aku pernah membacanya di web. Ada beberapa pemain dengan special job samurai di LLO, dan ini adalah kali pertama aku melihatnya. Kau terlihat sangat hebat".

"Terima kasih, tapi sepertinya job Ashura milikmu lebih hebat dariku."

Ketika mereka sedang mengobrol, The Gate Guardian yang sempat roboh kini terlihat mulai bangkit kembali.

"... Sepertinya ini bukan waktunya mengobrol. Apakah kau ingin membantuku?" Ucap LunaClaire.

"Dengan senang hati, tapi jika semuanya sudah selesai aku ingin meminta sesuatu darimu LunaClaire."

"Eh, apa itu?"

"Kita bicarakan saat sudah selesai, boleh?"

"Baiklah!!" Jawab LunaClaire.

Ketika the Gate Guardian mulai bangkit, secara langsung monster itu mengeluarkan skill area miliknya. Area dimana LunaClaire serta Kagura berada saat ini terlihat mulai diselimuti oleh sambaran petir yang begitu dasyat.

Namun tepat sebelum sambaran petir itu menyambar area dimana LunaClaire berada, tiba-tiba sekelompok player yang menggunakan perisai berdiri di depannya.

Mereka yang merupakan pasukan legion Rohan berbaris dan menerima serangan itu yang mengarah pada LunaClaire serta Kagura.

"Nona LunaClaire!!" Liondale memanggil LunaClaire.

"tuan Liondale."

"Akhirnya kau datang kesini juga. Dan siapa wanita disampingmu itu?" tanya Liondale.

"... Kagura!!."

"Kalau begitu kalian mau bergabung dengan party kami. Mendapatkan kekuatan sebesar kalian akan sangat membantu kami."

"Huh apa yang kau katakana Liondale?" William yang berada di sampingnya seperti sedikit terganggu dengan keputusan Liondale.

"Tidak apa-apa William, kau lihat tadi kan. Mereka berdua berhasil merobohkan the Gate Guardian dengan hanya satu kali serangan. Dengan kekuatan mereka, kita bisa mengalahkannya dengan cepat. Formasi kita akan sempurna."

"... Aku sangat senang dengan ajakanmu tuan Liondale, tapi maaf aku harus menolaknya."

"Heh kenapa?"

"Aku sudah bergabung dengan party lain sekarang."

"... Kalau begitu kalian berdua mundurlah, kami saja yang akan membereskan monster ini!" ucap William.

"Woy William!!" Liondale.

"Maaf tuan William, aku tidak akan mundur." Ucap LunaClaire. "... Sebenarnya aku ingin meminta bantuan kalian berdua?"

"Bantuan katamu, apa itu?" tanya William.

"Aku ingin kalian bersama dengan kelompokmu untuk mengkosongkan area ini. Kami saja yang membereskan monster itu."

"Permintaan macam apa itu?... Kalian menyuruh kami mundur?" William terlihat marah mendengar permintaan itu.

"Mungkin bahasa mundur terlalu kasar, aku meminta kalian untuk menjauh wilayah ini. Aku ingin kalian bersama dengan kelompok kalian untuk menyuruh para player lainnya pergi dari area ini. Kau mengerti kan situasi yang terjadi saat ini?... Jika terlalu banyak player, the Gate Guardian akan sangat sulit di kalahkan terlebih karena dia memiliki kemampuan Lifesteal yang akan terus menambah HPnya. Dengan jumlah kalian serta reputasi legion Rohan, aku sangat berharap pada kalian untuk bisa meyakinkan player lain menjauh dari area ini."

"Tentu saja aku akan meno—"

"Apa kau yakin bisa mengalahkan the Gate Guardian nona LunaClaire?" Tanya Liondale sambil menghentikan William yang terlihat sangat marah.

"Liondale!!!" teriak William.

"Kau diam dulu William."

"Tentu saja."

"Bisakah aku tau siapa leader dari party yang kau masuki sekarang?" Tanya Liondale.

"Aku belum pernah bertemu dengannya, tapi namanya sangat terkenal di LLO ini. Kau tau kan Master Legion Ariandale, the White Elf Layla. Aku saat ini bergabung dengan partynya."

"Ha ha ha, sangat menarik. 2 orang yang sangat kuat bergabung di dalam satu party, aku ingin melihatnya. Ini jarang sekali terjadi di game ini. Yosh aku terima permintaanmu itu nona LunaClaire."

"Benarkah?" LunaClaire tersenyum.

"Yah, tapi dengan satu syarat?"

"Apa itu katakan padaku, aku akan melakukan apapun untukmu tuan Liondale?."

"Aku harap kau memperbolehkan William bergabung disini bertarung bersama denganmu."

"Huh!!!" William terlihat kaget.

"Dia cukup kuat, jadi dia pasti akan membantumu."

"Baiklah."

"Tunggu jangan membuat perjanjian seenaknya." Ucap William.

Liondale terlihat mendekati William dan membisikan sesuatu di telinganya. Sesaat setelah itu, Liondale mulai menepuk pundak William dan kemudian berbicara dengan nada tinggi kembali. "... aku serahkan padamu William."

"Cih."

"Yosh, nona LunaClaire. Aku serahkan disini padamu."

"Terima kasih banyak tuan Liondale." Ucap LunaClaire.

Liondale terlihat mengacungkan jempolnya kepada LunaClaire sebelum akhirnya dia memberikan perintah pada seluruh pasukannya sambil berteriak. Nada suara yang sangat tinggi serta kuat terdengar ketika dia berbicara pada seluruh pasukannya.

"DENGARKAN AKU!!!!" teriak Liondale.

Seluruh pasukan Liondale terlihat terdiam dan langsung membuat sebuah barisan di depan Liondale.

"Aku ingin area ini di kosongkan secepatnya, buatlah kelompok dan menyebarlah. Aku ingin kalian menjaga area ini agar tepat kosong dan jangan biarkan satu orang pun mendekati the Gate Guardian, mengerti?"

"Siap!!"

"Yosh, ikuti aku. ROOOOAAAAAARRRRRRRRRRR!!!" Liondale terdengar mengaum seperti singa. Dengan penampilan dirinya seperti seekor singa, dia terlihat sangat keren ketika mengaum menirukan suara tersebut.

Seluruh pasukan Rohan terlihat mulai menyebar ke berbagai arah. Mereka terlihat mulai mengusir para player lain yang berada dekat dengan area ini. Meskipun terlihat di usir secara paksa, namun hal itu memang lebih baik dari pada membunuh para player tersebut.

Hanya berselang tidak terlalu lama, kini area ini sudah terlihat mulai kosong. Masih ada beberapa player yang memang terlihat mencoba menyerang the Gate Guardian, namun mereka langsung mati ketika terkena serangan tersebut.

Jumlah player yang berkurang memaksa player lemah lainnya meninggalkan area ini.

Kini hanya ada beberapa orang saja yang berada di area ini.

Mereka adalah Layla, LunaClaire, Kagura, Cecilia, Thristan, Eowen, William, serta Lancelot.

Mereka kini sudah berkumpul dan berdiri tepat di depan the Gate guardian.

"Aku tidak menyangka kau bisa meyakinkan pemain Rohan untuk meninggalkan area ini. Tapi kenapa kau masih ada disini William?" tanya Layla.

"Jujur saja, aku tidak ingin kalian mendapatkan hadiah Quest ini sendirian."

"Hahaha, jadi seperti itu. Tapi tidak apa-apa, itu lebih baik dari pada hadiahnya menjadi milik orang lain. Lagian kekuatanmu juga akan sangat membantu kami. Lalu siapa wanita disapingmu itu LunaClaire?"

"... Ijinkan aku mengenalkan diriku, namaku adalah Kagura. Aku adalah seorang Samurai. Senang bertemu denganmu nona Layla."

"Special Job, cukup menarik. Jadi kenapa kau ada disini?"

"Ijinkan aku membantu kalian. Asal tau saja aku tidak tertarik dengan event ini karena aku adalah seorang solo player. Tujuanku kemari adalah ingin bertemu dengan LunaClaire saja." Ucap Kagura sambil tersenyum.

Meskipun Kagura terlihat ramah, namun Layla kini menatap tajam pada wanita tersebut.

Namun Layla mulai mengalihkan focusnya lagi, dia mulai focus pada prioritas utama yang ingin dia raih saat ini.

"Karena kalian adalah pemain lama, jadi aku tidak perlu berbasa basi lagi. Kita akan segera menyelesaikan ini." Layla mulai mempersiapkan senjatanya sambil mengaktifkan skill miliknya. "....Party Tempest "

Seluruh orang yang berada di dekat Layla kini di selimuti oleh angin hijau seperti dirinya. Skill aktif milik Layla yang merupakan skill dari job ketiga Wind Archery. Memiliki efek untuk menambahkan 80% kecepatan serangan dan gerak dalam kurun waktu cukup lama.

"Party Protect!" Ucap Cecilia. "... Maaf aku hanya bisa punya skill ini untuk party."

"Tidak apa-apa Cecilia, terima kasih. Aku harap kau membantu kami dalam pemulihan ya." Ucap LunaClaire.

"Lancelot pertahanan padamu!!" Ucap Layla.

"Baiklah nona Layla."

"Kalau begitu, kami akan membuka serangan terlebih dahulu. " Ucap LunaClaire.

Bersama dengan dirinya, kini Eowen « Barbarian », William « Acient Knight », dan Kagura « Samurai » mulai berdiri di sampingnya. Mereka berempat adalah para attacker yang berada di garis depan.

Sementara Lancelot « Paladin » bertugas sebagai Tanker. Sisanya yaitu Layla « Artemis », Thristan « Bard » , dan Cecilia « Cleric ».

Secara bersamaan mereka berempat yang berada di depan mulai maju ke arah the Gate Guardian.

"Ayo kita mulai." Ucap LunaClaire.

Bagian 3.

Daratan terlihat seperti terangkat ke udara, seperti suara sambaran petir yang menggema di langit. Semua itu akibat dari pedang besar the Gate Guardian yang menghempas daratan dengan sangat kuat beberapa saat yang lalu.

Serangan itu mengarah pada LunaClaire dan lainnya yang berada tepat di depan the Gate Guardian.

Menerima serangan itu, seluruh party mulai tersebut. Para Attacker yang beranggotakan LunaClaire, Eowen, William, serta Kagura kini mulai bergerak memutari the Gate Guardian setelah menghindari serangan itu. Sementara Lancelot berada di belakang melindungi Thristan serta Cecilia yang memiliki pertahanan yang lemah.

Sementara Layla berada tepat di depan the Gate Guardian.

Berbeda dengan sebelumnya, Layla kini tidak menyerang dari jarak jauh melainkan berhadapan langsung.

Seperti sebelumnya, the Gate Guardian masih mengarah padanya. Senjatanya kini terlihat meluncur lurus kearah dirinya. Menghantam permukaan membuat seluruh area seperti meledak di penuhi oleh debu yang bertebaran. Namun sesaat kemudian, senjata Gate Guardian terlihat terpental bersama dengan tubuhnya. Senjata itu terpental oleh skill Layla yang membuat sebuah perisai pusaran angin di sana.

Ketika seluruh debu yang meghalangi area tersebut menghilang, Layla kini dalam posisi siap menyerang.

Kini busur yang dipegangnya berbeda dengan yang sebelumnya dia pegang. Ukuran senjatanya menjadi lebih besar hampir 10 kali lipat dari yang pertama. Senjata layla tersebut seperti sebuah akar pohon yang hidup dan berubah bentuk. Semantara itu anak panah yang di pegangnya adalah sebuah cahaya yang bersinar membentuk anak panah.

Ini adalah serangan terkuat dari Layla, skill serangan dari Special Job Artemis miliknya.

Tapi dia menahan serangannya itu, semakin lama cahaya pada anak panah nya terus bersinar lebih besar. Layla saat ini sedang menunggu saat dimana serangannya akan mempunyai kekuatan yang sangat besar.

Tetapi the Gate Guardian terlihat kembali melepaskan serangannya kembali pada Layla.

"AIR WALK!!" Ucap Thristan. Ini adalah skill pendukung milik Thristan yang membuat tubuh player seperti ringan. Skill ini sering digunakan untuk seorang tanker agar pergerakan mereka lebih cepat karena beban tubuh akibat armor mereka yang berat berkurang. Karena itulah Lancelot dapat dengan mudah melompat ke udara.

"PROTECT!!" Ucap Cecilian.

Namun kali ini dari arah belakang, Lancelot sebagai tanker melompat ke udara tepat di depan Layla. Mengarahkan perisai ditangan kirinya kedepan menahan serangan dari the Gate Guardian.

"ABSOLUTE DEFENSE!!"

Perisai Lancelot terlihat bersinar, ketika pedang the Gate Guardian menghantam perisai miliknya sebuah percikan cahaya berinar disana. Tubuh the Gate Guardian kembali terpental ke belakang ketika di tahan oleh Lancelot.

Setelah serangan itu, Eowen dan William terlihat bergerak dari arah kedua sisi monster tersebut. Melompat dan mengarahkan serangan mereka pada tubuh the Gate Guardian membentuk huruf X.

Suara gesekan terdengar ketika serangan mereka merobek armor baja the Gate Guardian.

"Berhasil!!" Ucap William.

"Sekarang giliranku!!" Dengan berlari sangat cepat dari arah belakang LunaClaire melompat dari gedung menuju the Gate Guardian. Tubuh Gate Guardian yang sempat berbalik menyadari serangan itu mencoba menahan serangan LunaClaire. Sebuah cahaya berbentuk perisai sempat bersinar di seluruh tubuh the Gate Guardian. Itu adalah skill pertahanan yang sempat digunakan the Gate Guardian beberapa kali sejak tadi.

Namun LunaClaire yang menarik kepalan lengan tangannya kebelakang langsung melepaskan serangan itu pada perisai cahaya the Gate Guardian.

"BLACK DRAGON, SKY BLOW!!"

Serangan LunaClaire terdengar menggelegar di udara seperti sebuah kilat. Permukaan tanah terasa berguncang ketika pukulannya itu membuat sebuah gelombang udara yang kuat. Karena serangannya itu sangat kuat, perisai cahaya milik the Gate Guardian pun perlihat hancur. Perisai cahaya itu pecah seperti kaca menjadi ribuan cahaya kecil yang berjatuhan di udara.

"Switch!!" Ucap LunaClaire.

Tepat dibelakang LunaClaire, Kagura sambil memegang salah satu Katana miliknya, terlihat sudah bersiap menyerang the Gate Guardian.

"Iai.... "

Tubuh Kagura yang sempat berada di udara terlihat bergerak sangat cepat sekali. Bahkan hanya dalam waktu kurang dari 2 detik saja, kini tubuh Kagura sudah berdiri di samping Layla. Memutar-mutarkan katana yang sudah dia pegang dengan tangan kiri, lalu memasukannya kembali pada sarung pedang miliknya. " Senbonzakura!!"

Sebuah garis cahaya berwarna merah muda terlihat muncul di tubuh the gate Guardian seperti luka tebasan Katana. Garis cahaya itu kemudian berinar dan kelopak bunga sakura terlihat keluar berterbangan dari luka gores tersebut seperti sebuah cipratan darah.

"Sekarang giliranmu, putri Layla!!" ucap Kagura dengan sebuah senyuman kecil pada Layla.

Layla yang berada di sampingnya sempat memperlihatkan wajah kesal seperti sebelumnya pada Kagura. Namun karena dia langsung menghapusnya dan memfocuskan dirinya untuk melepaskan serangan terkuat miliknya.

Hanya dalam beberapa serangan saja, 1 HP bar milik the Gate Guardian sudah hampir habis. Kombinasi serangan mereka memaksa the Gate Guardian tidak bisa mengaktifkan kemampuan Lifesteal miliknya.

"Thristan lakukan sekarang!!" Ucap Layla pada Thristan yang berada tidak jauh di belakang dirinya. Karena mereka berada di dalam party, ucapan Layla yang pelan dapat terdengar jelas oleh Thristan meskipun tempat mereka sedikit agak jauh.

"Aku sudah menunggunya!!" menempelkan senjata miliknya yang berupa seruling di mulutnya, Thristan sempat memberikan sebuah perintah pada Cecilia yang berada disampingnya. "... Cecilia, lakukan sekarang!!"

"Baiklah, MAGIC POWER!!" Cecilia mulai mengaktifkan skill pendukung untuk meningkatkan serangan magic power yang dia arahkan pada Layla. Sebenarnya Cecilia tidak memilik skill pendukung ini sebelumnya karena dia hanya memfocuskan skill miliknya pada Power « Menambahkan pyshical Attack » saja. Alasannya adalah karena dia tau bahwa LunaClaire serta Rein adalah player yang focus terhadap serangan jarak dekat.

Namun Thristan memberikan sebuah pesan khusus sebelumnya pada Cecilia, bahwa dia harus mengambil skill Magic Power ini. Karena Cecilia masih memiliki point skill tersisa, dia menggunakan semuanya untuk skill Magic Power ini ke lvl 4. Efeknya adalah dia bisa menambah sekitar 5% magic power player dalam kurun waktu sekitar 30 detik.

Itu sudah cukup untuk menambah kekuatan Layla menjadi sangat besar.

Dia adalah salah satu dari 2 player yang terkenal memiliki Magic Power terbesar di LLO.

"Damage Decrease!!"

Thristan meniup Seruling miliknya sebelum akhirnya sebuah lingkaran sihir muncul di bawah tubuh the Gate Guardian. Dari lingkaran sihir tersebut, sebuah akar berduri mulai muncul dan menjalar keseluruh tubuh the Gate Guardian seperti menahan gerakannya. Ini adalah skill milik Thristan yang kedua yaitu " Babylon Gate!!"

Skill ini memaksa target akan mendapat 2 kali lipat serangan yang mengenainya.

Meskipun ada kalanya skill ini tidak berhasil, namun dengan level yang dimiliki Thristan kemungkinan serangan ini gagal hanya sebesar 5% saja. Jika Layla bisa menghabiskan 1 bar HP the Gate Guardian dengan serangan ini, maka serangan kali ini akan menghabiskan 2 bar HP sekaligus.

Melihat skill Thristan sudah di lepaskan, Layla kini mulai melepaskan serangannya.

Ini adalah serangan terkuat dari Special job Artemis milik Layla, di tambah dengan beberapa skill pasif dan pendukung lainnya serangan ini akan menjadi sangat kuat. Dia tau itu, karena itulah dia akan melepaskannya di saat yang tepat ketika serangan miliknya berada di level tertinggi.

Dan saat inilah waktunya.

Seluruh cahaya yang berada disekitar tubuh Layla seketika bergerak pada satu titik, pusatnya berada di lengan kanan Layla. Setelah menunggu sesaat, dia kemudian melepaskan tangan kanannya yang menahan sati titip cahaya tersebut sebelum akhirnya sebuah serangan seperti tembakan laser berwarna putih berukuran besar bergerak sangat cepat pada tubuh the Gate Guardian.

" .... Heaven Fall!!."

Serangan itu sangatlah dasyat membuat seluruh area berguncang hebar, cahaya menyilaukan bersinar terang membuat seluruh orang menutup matanya. Pusaran angin pun menerbangkang seluruh material-material kecil disekitar area tersebut. Sementara itu tubuh the Gate Guardian tertelan oleh cahaya tersebut sebelum akhirnya ledakan besar terjadi di sana bagaikan ribuan TNT meledak secara bersamaan.

Asap tebal membumbung di udara dan menyelimuti seluruh area tersebut.

Layla terlihat masih berdiri di tempatnya, sementara yang lainnya sedikit menjauh dari area area dampat serangan Layla.

Apakah serangan itu berhasil?

Tentu saja Layla tau bahwa serangan barusan masih belum cukup untuk mengalahkan the Gate Guardian. Karena itulah dia menunggu dan memberikan perintah kembali.

"Semuanya cepat pergi ke pusat dan tahan the Gate Guardian. Berikan aku waktu sekitar 5 me--"

Ketika Layla sedang berbicara memberikan sebuah perintah, dia mendengat suara ayunan benda berukuran besar di depannya. Ayunan tersebut membelah asap hitam yang mengepul tepat di depannya. Begitu cepat, Layla tidak bisa menghindari serangan tersebut.

Namun untuk kedua kalinya, Lancelot bergerak dari belakang dan menahan serangan itu dengan perisai miliknya.

"Putri cepat mundur!!"

"Terima kasih banya—"

Tiba-tiba sesaat sebelum Layla berbicara, serangan kedua dilancarkan the Gate Guardian dari balik asap hitam tersebut. Serangan itu membuat asap yang mengepul di area tersebut menghilang sekejap.

Mereka melihat HP bar milik the Gate Guardian hanya tersisa 5 ½ bar lagi, itu artinya serangan tersebut berhasil. Namun mereka sedikit terkejut dengan perubahan bentuk the Gate Guardian. Jika sebelumnya tangan kirinya memegang sebuah perisai besar, kini tangan kirinya memegang sebuah pedang besar yang sama persis dengan pedang yang di tangan kanan. Sementara itu seluruh armornya pun berubah warna menjadi hitam dengan corak kemerahan di beberapa bagiannya seperti aliran Lava.

2 pedang kini berhasil di tahan oleh Lancelot, namun sepertinya dia tidak bisa menahan serangan itu lebih lama lagi.

"Cepat pergi dari sini putri Layla!!"

Melihat itu, Layla mulai berlari menjauhi tempat tersebut dengan sangat cepat. Tanpa melihat kebelakang, sebuah ledakan terdengar dari arah dimana Lancelot berada ketika the Gate Guardian menekan kedua senjatanya dengan kuat ke tanah.

"Thristan, cepat bawa Cecilia pergi dari situ." Teriak Layla.

Layla yang berlari ke arahnya sudah mengetahui bahwa kemungkinan besar the Gate Guardian akan mengarah padanya saat ini, karena itulah dia menyuruh Thristan dan Cecilia yang berada tidak jauh darinya segera melarikan diri.

Ketika berlari, sebuah bayangan besar muncul di area dimana Layla berlari saat ini.

Bayangan itu tercipta dari tubuh the Gate Guardian yang kini tepat berada di atasnya dengan kedua pedang siap di tebaskan padanya.

"Sangat cepat!!"

Ledakan kembali terjadi ketika kedua pedang milik the Gate Guardian menebas area dimana Layla berada. Permukaan tanah serta bangunan-bangunan di sekitar pun ikut terkena dampaknya.

"PUTRI LAYLA!!" teriak Eowen.

Melihat putri Layla menjadi incaran the Gate Guardian, Eowen dengan ekspresi marah bergerak cepat menyerang the Gate Guardian. Dia melompat dan menghempaskan senjata miliknya, namun the Gate Guardian tiba-tiba berbalik dan melihat dirinya.

Menghempaskan pedang miliknya dengan sangat kuat pada tubuh Eowen. Dengan reflek cepat Eowen berhasil menghalau serangan langsung itu dengan senjatanya, namun tubuhnya tetap terpental sangat jauh sampai akhirnya menabrak beberapa bangunan disekitar sana.

Gerakan the Gate Guardian kini menjadi 3x lebih cepat dari yang pertama serta memiliki daya serangan yang lebih besar. Itu disebabkan oleh perubahan type serangan the Gate Guardian yang kini menjadi type Phisical Attack. Perisai yang berukuran besar serta berat yang sebelumnya di pegang kini sudah menghilang membuat the Gate Guardian dapat bergerak dengan sangat cepat. Ditambah degan pedang tambahan, serangan miliknya kini menjadi sangat kuat.

Lancelot kehilangan 19% hp miliknya hanya menerima serangan tersebut, sementara itu Eowen kehilangan hampir 30% hp miliknya. Itu artinya the Gate Guardian bisa mengalahkan player dengan level tinggi kurang dari 6 serangan saja.

Bahkan Layla dapat mati dengan 3 serangan saja karena kekurangan dari serang Archer sendiri adalah karena pertahanan sangatlah lemah. Karena itulah seorang Archer harus bertarung dengan sangat hati-hati.

Tubuh the Gate Guardian terlihat meluncur dengan sangat cepat ke sebuah titik sebelum akhirnya menebaskan kedua senjatanya beberapa kali. Serangan tersebut di tujukan pada Layla yang sebelumnya menghindari serangan miliknya.

Layla memiliki skill " Hide in The Dark" yang membuat dia dapat menghilang untuk beberapa saat. Skill ini digunakannya untuk bersembunyi ketika keberadaannya di temukan oleh orang lain.

Namun sepertinya serangan ini tidak dapat berpengaruh kepada the Gate Guardian.

Meskipun sudah bersembunyi, the Gate Guardian berhasil menemukan keberadaannya. Bahkan serangan kali ini mengenai Layla, akibatnya sekitar 20% hp bar Layla terlihat mulai turun. Sambil menghidari serangan itu, Layla melepaskan beberapa anak panah pada the Gate Guardian. Namun serangan biasa tidak dapat menghentikan gerakan tersebut.

"Aku akan membantumu!!" Ucap William.

"Cepat bersembunyi Layla!!"Ucap LunaClaire.

"Tidak berhasil, dia tetap bisa menemukanku. Kita harus terus menyerangnya sampai HP nya habis."

Melihat itu Layla yang menjadi icarannya, William dan LunaClaire pun ikut menolong dirinya dengan cara ikut menyerang the Gate Guardian.

Melepaskan beberapa serangan pada the Gate Guardian, serangan mereka berdua berhasil mengenainya dan mengurai hp miliknya. Namun serangan tersebut tidak berhasil menghentikan serangan balasan « counter attack » dari the Gate Guardian.

Dengan tebasan yang sangat cepat dan terukur, the Gate Guardian mulai mengarahkan serangannya pada William serta LunaClaire yang berada di dekatnya. Serangan itu berhasil mengenai keduanya yang terpental beberapa meter dari sekitar tubuh the gate Guardian.

Ketika serangan berhasil mengenai LunaClaire serta William, the gate Guardian kembali mengincar Layla. Layla mengetahui hal itu dari mata mata merah dari wajah the Gate Guardian yang seperti melihat dirinya.

"Cih monster ini sangat menyebalkan!!"

Wuusshhhhhh!!!..... Senjata the Gate Guardian terlihat bergerak ke arahnya. Dengan kecepatan dan jarak ini, Layla tidak bisa meghilang dan menghindari serangan ini. Skill miliknya pun masih dalam tahap Cooldown saat ini.

Sempat mencoba melompat kesamping tiba-tiba, LunaClaire bergerak dari samping sambil berteriak keras.

"HYAAAAAAAAAAAAAAAA!!!" Dengan menggunakan kakinya, dia merubah arah serangan senjata itu agar menjauh dari area Layla berdiri saat ini. Tendangannya membuat serangan itu meleset beberapa meter dari tempat Layla berdiri.

LunaClaire yang mendarat kemudian bergerak mendekati Layla, sebelum akhirnya memangku tubuhnya dengan kedua tangan miliknya.

"Maaf putri Layla."

"Ehhh apa yang kau lakukan?"

"Pegangan yang erat, aku akan membawamu pergi dari sini."

Mengambil ancang-ancang LunaClaire kemudian berlari kencang menjauhi the Gate Guardian. Namun the Gate Guardian kembali menarik senjatanya sebelum akhirnya bergerak mengejar LunaClaire. Kecepatan gerak the Gate Guardian lebih cepat dari LunaClaire, hanya dalam beberapa detik saja tubuh the Gate Guardian sudah berada di belakangnya.

"Awas!!" teriak Layla.

"Tidak perlu khawatir, serahkan semuanya pada yang lain!" Ucap Layla.

LunaClaire terlihat terus berlari tanpa melihat kebelakang. Meskipun serangan the Gate Guardian sedang mengarah padanya, dia tetap focus untuk berlari dan mempercayai anggota party nya yang lain.

Serangan yang mengarah pada LunaClaire akhirnya di tahan oleh Eowen yang kini kembali menyerang the Gate Guardian setelah sebelumnya terkena serangan. Begitu pula dengan William, Kagura, serta Lancelot yang kini bergabung juga menyerang the Gate Guardian secara bersamaan.

Dengan keberadaan mereka berempat, kini focus the Gate Guardian akan teralihkan untuk sesaat. Waktu ini digunakan untuk LunaClaire berlari membuat jarak terlebih dahulu dengan the Gate Guardian.

Setelah mendapat jarak sekitar 200 meter, LunaClaire menurunkan Layla. Area dimana dia menurunkan Layla adalah tempat dimana Thristan dan Cecilia berada saat ini.

"Heal!!" Cecilia mulai mengaktifkan skill penyembuhan miliknya yang dia arahkan pada putri Layla.

"Terima kasih Cecil-chan!!"

"Apa yang kau lakukan, seharusnya kau menyembuhkan ketua mu terlebih dahulu. Dia kehilangan banyak Hp dibandingkan dengan aku." Layla terlihat sedikit marah ketika Cecilia menyembuhkannya terlebih dahulu dibandingkan LunaClaire yang kini kehilangan banyak Hp karena dirinya.

Melihat bentakan itu, Cecilia sempat ketakutan. Namun LunaClaire dengan cepat membantunya.

"Aku yang menyuruhnya menyembuhkanmu, jadi jangan marahi dia putri Layla."

"Tapi kenapa?"

"Tidak perlu khawatir, lihatlah HP bar milikku baik-baik." Ucap LunaClaire sambil tersenyum.

Layla kemudian memfocuskan penglihatannya pada hp Bar LunaClaire yang melingkar di sekitar tubuhnya. Dia melihat garis hijau yang menunjukan Life Point miliknya semakin bertambah sepersekian detik. Kecepatan regenerasi milik LunaClaire terbilang sangatlah cepat.

Layla pun terkejut melihatnya dan langsung bertanya pada LunaClaire.

"Apa yang terjadi?"

Tiba-tiba, sebuah api merah muncul di pundak LunaClaire yang menyerupai seorang gadis seperti peri. Peri merah yang diselimuti api merah tersebut adalah pet milik LunaClaire Phoenix, atau sering di sebut Pi-chan.

"Aku menggunakan Pi-chan saat ini, jadi Hp ku akan terus bertambah sekitar 1 % per ½ detik oleh skill pendukungnya. Kau tidak perlu mencemaskanku."

"Jadi ini adalah kemampuan pet milikmu."

"Seperti itulah. Ketika skill penyembuhan Pi-chan diaktifkan, maka aku akan mendapat keuntungan tersebut. Namun skill ini akan bertahan hanya dalam kurun waktu 3 menit saja sebelum akhirnya memasuki masa cooldown selama 30 menit."

"Lama sekali."

"Aku sudah menggunakannya selama 30 detik. Karena itulah aku tidak akan menyia-nyiakan waktu ku. Aku punya ide jadi biarkan aku mencobanya."

"Ide disaat seperti ini?"

"Aku yakin ideku ini berhasil. Jadi, biarkan aku yang memberikan perintah." Ucap LunaClaire meminta ijin pada putri Layla sebagai pemimpin party saat ini.

Layla sempat berpikir sejenak, namun karena waktu yang dimiliki LunaClaire terbatas Layla akhirny segera membuat keputusan dan menyerahkan posisi pemimpin pada LunaClaire untuk mengatur strategi.

"Baiklah." Ucap Layla."

"Terima kasih. Kalau begitu aku akan memulainya, bersiaplah Pi-chan aku akan mengamuk saat ini." Ucap LunaClaire sambil memukulkan kepalan tangan kanan pada telapak tangan kiri di depan tubuhnya. Saat ini, LunaClaire sudah mengaktifkan skill pendukung RAMPAGE miliknya yang memiliki efek menambahkan daya serangan miliknya.

Tubuh LunaClaire terlihat diselimuti oleh api merah yang membara.

"Pi-chan Support."

"Baiklah Luna!!" Ucap Peri merah yang melayang pundak LunaClaire.

"Apa kau akan menyerang the Gate Guardian sendirian?" Tanya Layla.

"Hihihi itu adalah tujuan awalku. Tapi untuk penutupnya aku akan menyerahkannya padamu putri Layla, jadi kau harus bersiap. Aku akan memberikan sebuah sinyal untukmu, nanti."

"Sinyal apa?"

"Kau akan melihatnya nanti, jadi tetap focus dan bersiaplah untuk melancarkan serangan terkuatmu. Kalian sudah mendengarku kan, aku akan meyerang the Gate Guardian sendirian." Ucap LunaClaire pada ke 4 orang yang kini sedang bertarung dengan the Gate Guardian.

"Kau pasti bercanda kan?" William terkejut dengan ide gila LunaClaire.

"Apa yang harus kita lakukan LunaClaire?" Tanya Kagura.

"Tahan dia selama 30 detik, setelah itu aku ingin kalian mejauh dari the Gate Guardian. Aku akan menyerangnya sendirian setelah itu. Aku memiliki HP sebesar 33456 dan hanya akan bertahan selama 1 menit saja dalam pertarungan jarak dekat. Dalam waktu satu menit itu, aku akan menguras 4 bar HP milik the Gate Guardian."

"Benarkah?"

Semua orang terkejut mendengar ucapan LunaClaire yang penuh dengan percaya diri itu.

"Percayakan semuanya padaku!!"

"Jadi kau akan menyerahkan sisanya padaku, benarkan LunaClaire?"

"Aku tau bahwa serangan terkuatmu memerlukan waktu sekitar 1 menit. Jadi aku mengandalkanmu."

Layla terkejut dengan analisa yang diberikan oleh LunaClaire karena apa yang dia katakana tentang dirinya adalah benar. Skill terkuat miliknya Gungnir memiliki jangka waktu sekitar 1 menit untuk mendapatkan kekuatan terkuatnya.

Meskipun Layla sering menggunakannya dalam waktu yang berbeda-beda, namun LunaClaire mendapat kesimpulan itu hanya dalam sekali lihat saja.

.... Bagaimana dia bisa mengetahuinya?

Ungkap Layla dalam hatinya.

Namun waktu terus berjalan, dia tidak bisa terus memikirkan atau terkejut lebih lama lagi. Dia mulai mempersiapkan busur miliknya dalam posisi siap menembak.

"Aku akan memulainya." Ucap Layla. "... Thristas, Cecilia , tolong bantu aku."

"Ya."Jawab Thristan dan Cecilia secara bersamaan."

"Party Tempest!!"

LunaClaire terlihat mulai bersiap, dia memposisikan dirinya seperti seorang pelari professional.

"Movement, Sage, Meditation, Aura, Earth Shaker, Dragon Combo, Assimilate Power...." LunaClaire mulai mengaktifkan seluruh skill pendukung miliknya. Dia terlihat mulai menekankan telapak kaki kanan miliknya ke tanah seperti membuat sebuah hentakan sebelum akhirnya dia mengaktifkan skill pendukung terakhir miliknya. "Aku maju.... Lighting step!!"

Ketika waktu mundur dari LunaClaire selesai, LunaClaire dengan kecepatan miliknya berlari begitu kencang menuju the Gate Guardian berdiri. Jarak 200 meter antara dirinya dengan the Gate Guardian dia pangkas hanya dalam beberapa detik saja.

Ketika berada tepat di depannya, ke 4 Player secara bersamaan menjauh dari the Gate Guardian mengikuti perintah dari LunaClaire sebelumnya. Melompat dan meluncur lurus ke badan the Gate Guardian, LunaClaire mulai melancarkan serangan pertama miliknya.

"Black Dragon... Sky Blow!!."

Bummmmpppppppppppppppppppppp.... Pukulan LunaClaire telak mengenai tubuh the gate Guardian. Gelombang udara seperti meledak begitu kuat dan membuat area di sekitar bergetar. Serangan itu membuat tubuh the Gate Guardian goyah dan terpental kebalakang.

Namun Alih-alih terjatuh, the Gate Guardian dengan posisi goyahnya melepaskan 2 pedang miliknya dari 2 sisi kearah LunaClaire.

Serangan balik tersebut dengan cepat di tahan oleh LunaClaire, dia menggunakan kedua sarung tangan yang dipakai olehnya sebagai perisai. Meskipun berhasil ditahan, LunaClaire mendapatkan Luka oleh serangan tersebut.

Dengan cepat LunaClaire menghempaskan kedua tangannya untuk menjauhkan kedua pedang tersebut. LunaClaire dengan cepat memutarkan tubuhnya dan melayangkan sebuah tendangan oleh kakinya yang di balut oleh kobaran api.

".... Hyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!"

Gelombang serangan kedua itu kembali telak mengenai tubuh the Gate Guardian.

Namun LunaClaire tidak berhasil menjatuhkannya, ketika tubuhnya turun ke tanah dia kembali melompat ke atas dan melancarkan gelombang serangan selanjutnya.

Adu balas serangan terjadi kali ini, keduanya saling berbalas serangan mengakibatkan puluhan gelombang sebuah gelombang yang menggetarkan tanah. Terlihat seperti seimbang, namun perbedaan HP diantara LunaClaire dan The Gate Guardian jauh berbeda.

"HP LunaClaire akan habis?" Teriak Cecilia sambil melihat menu control miliknya. Dia sedang memperhatikan Hp LunaClaire yang kini sedang bertarung disana.

Bahkan saat ini HP Bar LunaClaire sudah mencapai 15 persen.

Meskipun di bantu oleh pet miliknya, LunaClaire tidak bisa manahan damage yang diterimanya.

"Aku akan membantunya!!" Cecilia mencoba lari kedepan mendapatkan jarak agar dirinya bisa mensupport LunaClaire. Namun Layla berteriak padanya.

"Berhenti disana!!"

"Tapi."

"Percaya lah padanya. Dia adalah pemimpin Legion mu kan."

35 detik tersisa, dan tubuh LunaClaire terlihat terpental kuat menghantam tanah setelah menerima tebasan dari the Gate Guardian. Menerima tebasan itu, kini sisa HP LunaClaire hanya tinggal 3 % lagi, dan serangan selanjutnya pun terlihat mengarah padanya.

Pedang the Gate Guardian bergetar dari atas menuju tubuh LunaClaire yang berada di dalam debu asap yang mengepul disana.

Menerima serangan itu, secara otomatis LunaClaire akan kalah.

Namun tiba-tiba, LunaClaire berteriak.

"Black Dragon... Sky Blow!!."

Tubuhnya keluar dari dalam debu asap melompat keatas, dia melakukan serangan langsung terhadap senjata the Gate Guardian yang mengarah padanya. Memukulnya dengan sangat keras sampai akhirnya terpental tinggi ke atas.

"Ashura Strikes!!"

LunaClaire akhirnya mengeluarkan skill andalan miliknya, Ashura Strikes. Dengan skill ini dia akan mencipatakan berkali-kali damage sejumlah combo yang dilakukannya. Dengan bantuan Skill Tempest milik Layla, maka dia bisa menciptakan serangan 2 kali lipat dari biasanya.

Namun dengan aktifnya Combo ini dia akan membuka pertahanan miliknya. Seluruh kekuatannya akan terfocus dalam serangan, alhasil dia akan membuka pertahanan miliknya. Itu artinya dia akan sangat mudah diserang.

Selain itu LunaClaire pun menggunakan Elixir untuk mengisi seluruh HP dan Mananya, dengan item potion ini maka dalam sekejap seluruh HP nya kembali menjadi 100%.

"HYYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!"

LunaClaire mulai menyerang dengan tangan kanannya, dilanjutkan dengan tangan kiri, kanan, kiri, kanan, kiri, kaki kanan, berputar dan menyerang menggunakan kaki kiri. Dia terus menyerang tampa ampun dan secara brutal pada the Gate Guardian menghasilkan damage yang sangat besar.

HP Bar The Gate Guardian, semakin lama terlihat semakin berkurang. Jarak terkurasnya pun semakin banyak Combo yang dihasilkan semakin besar, bahkan saat LunaClaire mencapai combo ke 30 dalam waktu 7 detik saja dia sudah menghabiskan 1 Bar HP the Gate Guardian.

Dalam waktu tinggi 20 detik, LunaClaire masih melanjutkan serangan combo miliknya.

Namun dalam serangan yang dilancarkan oleh LunaClaire ini, the Gate Guardian pun mencoba bertahan sembari menyerang LunaClaire.

Semakin banyak Combo yang dihasilkan, semakin terkuras juga Hp LunaClaire saat ini. Bahkan saat ini dia sudah kehilangan 70% HP miliknya.

3 ½ Bar lagi.

"Dia tidak akan berhasil!!" Komentar Thristan di belakang.

".... Cih"

Layla terlihat sedikit kesal saat ini, namun dia masih memiliki kurang dari 20 detik sebelum waktu yang LunaClaire berikan akan habis.

Terus melakukan serangan demi serangan, Hp LunaClaire terus semakin berkurang. Dia tidak akan bisa menggunakan item Potion Elixir kali ini karena waktu Cooldown nya sekitar 10 menit untuk penggunaan berikutnya.

20%...

10%.....

5%.....

Semua kini tertuju pada HP LunaClaire yang dengan cepat menipis.

"Hyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ...."

Sebuah ledakan terjadi ketika serangan Ashura Strike milik LunaClaire berhenti di angka 46 Combo strike. Tubuh LunaClaire terlihat tertebas oleh senjata the Gate Guardian, tubuhnya menjadi ribuan fragmen cahaya yang melayang di sekitar tubuh the Gate Guardian.

The Remain Light milik LunaClaire berupa api biru kini terlihat muncul di tengah-tengah ribuan cahaya tersebut.

"LunaClaire!!!" Teriak Cecilia yang terlihat ingin menangis.

Hanya tinggal 3 bar lagi the Gate Guardian akan bisa dikalahkan, namun jika Layla menyerangnya sekarang maka dia tidak akan bisa mengalahkannya. LunaClaire tidak berhasil menguras HP bar milik the Gate guardian agar tersisa 2.

Namun hitung mundur masih menyisakan 13 detik lagi.

Layla masih menunggu saat ini.

Menunggu sinyal yang belum LunaClaire berikan kepadanya.

Dan tiba-tiba.....

"Rebirth Fire!!"

Wushhhhhhhhhhhh.... Remain Light milik LunaClaire tiba-tiba berkobar menjadi sebuah tornado api merah yang membara. Tubuh LunaClaire kemudian terlihat keluar dari kobaran api tersebut.

Semua orang tentu saja terkejut melihat hal itu.

"LunaClaire!!" Ungkap Cecilia terkejut sambil melihat menu controller miliknya. Dan dia melihat Hp Bar milik LunaClaire yang sebelumnya kosong kini terlihat mulai terisi penuh kembali.

"Jadi seperti itu!!" Ungkap Layla yang sedikit takjub dengan kekuatan LunaClaire.

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.....Ashura Strikes!!"

Melanjutkan serangan sebelumnya, Combo strike milik LunaClaire berlanjut menuju ke 47 dan seterusnya. Dia bisa melepaskan 2 serangan dalam satu detik. Dengan waktu hitungan yang tersisa adalah 10 detik maka LunaClaire akan akan terus melakukan serangan sebanyak 66 Combo Strike.

Dengan Combo Strike sebanyak itu ditambah efek Ashura Strike yang melipat gandakan setiap serangan menjadi lebih besar, dia berhasil menguras HP the Gate Guardian sampai terisa 1 ½ Bar saja.

Sampai ke combo 65, LunaClaire terlihat berada di bawah the Gate Guardian kali ini.

Mengepalkan tangan kanannya sangat kuat, dia mulai menghentakan kedua kakinya ke permukaan tanah untuk melompat dengan cepat lurus ke atas.

Combo ke 66, dia mengkombinasikannya dengan serangan terkuat miliknya.

""Black Dragon... Sky Blow!!."

Pukulannya telak mengenai tubuh the Gate Guardian.

Namun serangan kali ini terlihat lebih kuat dari serangan sebelumnya karena Ashura Strike milik LunaClaire masih aktif.

"HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....."

Teriak LunaClaire sambil terus mendorong tangan kanannya begitu kuat.

Tubuh the Gate Guardian terlihat mulai terangkat dari tanah dan terpental cukup tinggi ke udara. Tubuh the Gate Guardian kini berada hampir 30 meter di atas permukaan tanah.

Sangat mengagumkan, bahkan semua orang terdiam melihat serangan yang dilancarkan LunaClaire.

Pukulannya bagaikan sebuah petir yang menyambar dari tanah ke langit. Suara dan Gelombang serangannya bahkan mengguncang seluruh Sindria.

"SEKARANG LAYLA!!"

Teriak LunaClaire yang tubuhnya kini terlihat jatuh dari ketinggian ke permukaan tanah. Dia terlihat begitu lemas dan di penuhi oleh luka serangan, bahkan dia terlihat tidak bisa mengangkat tubuhnya yang tertidur di permukaan tanah.

Meskipun dia baru saja pulih, namun dari beberapa detik tersebut LunaClaire mendapatkan beberapa Luka serangan juga yang menghabiskan 60% dari hp Bar nya.

"... Jadi ini sinyal yang dia katakana!!"

Layla mulai mengubah arah dari serangannya menuju kearah langit dimana tubuh the Gate Guardian baru saja di lembarkan oleh LunaClaire.

Melihat itu, Thristan serta Cecilia pun mengaktifkan skill pendukung milik mereka berdua.

Dan Layla pun mulai melepaskan anak panahnya ke langit.

Dengan serangan ini, semuanya berakhir.

"Heaven Fall."

Next chapter