webnovel

Ch. 14 : Little Trap

Sherly POV

Samar-samar terdengar suara pria bicara "kau harus segera melakukannya ini perintah sauron"

"Ya kau jangan khawatir aku sudah punya rencana dan akan kujalankan malam ini juga dengan begitu dia akan terhubung dengan sauron"

aku penasaran lalu mengintip dari balik pintu tampak pria bertopeng yang pernah muncul dalam mimpiku sebelum ini, dia bicara pada makhluk aneh dan seram dihadapannya.

"Kau yakin perhitunganmu tepat?"

"Tentu saja aku mengenal sherly dengan baik"

"Apa!!!!" aku terpekik kaget, mereka menoleh kearahku, tanpa pikir panjang aku berlari secepat yang kubisa, dia mengaku mengenal baik siapa aku? jadi siapa dia??? pikirku cepat rasanya napasku sesak berlari seperti ini tiba-tiba aku merasa seseorang menepuk bahuku dan aku pun tersentak kaget dan menjerit spontan.

Aku terbangun dan mulai menyadari aku baru saja bermimpi "kau baik-baik saja?? kau terlihat gelisah, mimpi buruk lagi?" suara Key terdengar cemas

"Kukira aku akan benar-benar jadi gila" gerutuku

"Kau kurang tidur" sahut Hermione

"Aku bermimpi pria bertopeng itu lagi dia bilang dia mengenalku dengan baik dan dia..... bicara tentang rencana mereka menghubungkan sauron dengan seseorang - apa mungkin mereka membicarakanku???"

"Pria bertopeng siapa?" tanya Hermione penasaran, aku bahkan baru sadar Hermione tak tahu apa-apa tentang yang kami bicarakan "bukankah sauron... itu raja yang kejam dari mordor kan..."Aku dan Key terkejut bagaimana Hermione bisa tau.

"Dari mana kau bisa tau?" tanya Key

"Buku... yang kupinjam dari perpustakaan, aku kira hanya mitos"

"Aku berulang kali bermimpi tentang org, troll, nazgul menyerangku, saat aku terjatuh dari tempat tidur waktu itu... apa kau ingat? Di mimpi yang selanjutnya barulah aku bertemu pria yang memakai topeng itu dan aku nyaris tertimpa pilar... lalu tadi mereka merencanakan sesuatu – bukan hanya itu dia bilang mengenalku dengan baik?? Tapi... siapa dia? Kenapa aku bermimpi yang aneh dan mengerikan terus sih..."

"Kalian menganggapi mimpi ini serius??" tanya Hermione

"Ini tidak terjadi sekali Hermione" jawabku

"Dia berulang kali muncul dalam mimpimu besar kemungkinan mereka memang ada hubungannya denganmu, kau harus waspada hari ini" Key memperingatkanku.

"Key.... Aku kira kau akan berpikir logis...." sahut Hermione

"Kita penyihir – Kau pikir hal itu logis bagi Muggle? dan faktanya sihir memang ada kan?"

"Hah... terserah kalian, aku belum cukup percaya jika itu hanya lewat mimpi kalau kalian bertemu langsung baru aku mungkin akan percaya... Hmmm sepertinya kita hampir sampai, kuharap kalian baik – baik saja kabari aku kalau terjadi sesuatu" pamit Hermione

Aku melihat sekelilingku mencari sosok Sherena dari kerumunan siswa lain yang hendak turun dari kereta ini.

"Dia kemana sih?" gumamku, seseorang menarik tanganku keluar dari kereta tersebut, ternyata orang itu Sherena

"Well, lebih baik kita cari taksi dulu" usul Sherena

"Tapi kita mau kemana?"

"Pergi ke salon cari pakaian aksessoris untuk pertunjukan nanti malam, waaaaah sempurna, Kajja..."

"Hei... hei... siapa bilang kalau kau yang memutuskan?" protes Key.

Sherena memasang wajah cemberut lalu mendekat dengan mata berkedip – kedip memohon pada Key "Jebal...." ujarnya

"Haish.... baiklah, tapi kita cari salon dan yang lainnya di Mall saja" putus Key

"Yeaaaa" teriak Sherena girang. Aku hanya tersenyum terlalu banyak hal yang mengusik pikiranku saat ini.

"Kau... kenapa murung begitu... ? ini libur harusnya kau bersenang – senang" tanya Sherena.

"Aku??...emm hanya saja ada hal yang kupikirkan" jawabku

"Cukup.. simpan untuk nanti saja" sahutnya, sebenarnya entah mengapa aku rasa perlahan sikap Sherena padaku berubah lebih baik jika dibandingkan dengan dulu biasanya dia selalu sinis padaku, sekarang paling tidak dia peduli padaku.

Aku tau Sherena, dia pasti menuju salon dulu dan meminta perawatan full dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Aku... creambath dan facial saja" ujarku

"Hah??" Sherena memasang raut terkejut "yang benar saja berbulan – bulan kita di Hogwarts dan tak melakukan perawatan kau hanya..." Aku membungkam mulutnya.

"Stttsts..." Aku memberinya tatapan galak "Aku menyisakan waktuku untuk bermain game... atau noraebang saja"

"Argh.... aku juga mau ikut"

"Kalian butuh waktu berapa lama? Aku tunggu di food court telp aku kalau sudah selesai" Kata Key menuju pintu keluar.

"sebenarnya apa masalahmu dengan Jessica hingga mereka mengganggumu" Aku terkejut bagaimana Sherena bisa tahu "Dari mana kau..."

Dia memberi isyarat matanya menunjuk ke arah pintu keluar, Key....

"Dia mendatangi kelas Jessica dan memberi peringatan keras... seharusnya kau melihatnya – Keren sekali... KUPERNGATKAN KAU JANGAN PERNAH MENYENTUH SHERLY... Kau harus lihat wajah mereka" Sherena tertawa mengingatnya.

"Bukan masalah serius dia hanya tak suka melihat Key dekat dengan cewek lain" Sherena berjingkat sambil melotot kearahku

"Dia pikir dia siapa? Tapi kau membalasnya kan?" tanya Sherena

"Aku sempat memukul mereka, Kau kenapa? tidak biasanya kau... membelaku" tanyaku

"Mereka pantas mendapatkannya, tentu saja.... tak ada seorangpun yang boleh mengganggumu selain aku"

Sherena masih meneruskan rentetan perawatan yang dia ambil, karena aku selesai lebih dulu jadi aku langsung menyusul Key di Food Court.

"Kenapa lama sekali.... mana Sherena?" tanya Key

"dia belum selesai" jawabku singkat

"Aku harus menunggu lagi? Ingatkan aku untuk tidak menemani cewek ke salon lagi" gumam Key

"Kita ke Game zone sambil menunggu Sherena, eotteo??" Dia tersenyum padaku

"Ayo" seru Key

Menyenangkan.... sepertinya sudah lama aku tak bersenang – senang seprti ini. Mungkin karena terlalu asyik hingga kami memainkan hampir seluruh game yang ada di sini.

"Kau tidak capek?" tanya Key.

"Kenapa? Bilang saja kau menyerah" cibirku "Nuguya...." Ujar Key tak terima

"Kalau begitu kita adu tembak!" tantangku

"itu sudah biasa...bagaimana kalau memanah saja" usul Key sementara aku cemberut kesal.

"Agar kau bisa menang dengan mudah, kau tau aku tidak pernah melakukannya... kalau kau kan sering berlatih"

"Tidak pernah belum tentu tidak bisa....aku bisa mengajarimu"

"Baik tapi kita adu tembak dulu" dia hanya mengangguk.

Hari ini termasuk hari terbaik dalam hidupku, yeah... jarang – jarang aku bersenang-senang, dengan mood oke dan tanpa memikirkan masalah – masalahku,. Persaingan kami cukup sengit berlangsung lama tapi seru.

"Bagaimana ini kalau kita terus adu tembak seperti ini, kau pikir kapan selesainya" Keluh Key

"okey... kita memanah saja, tapi kau ajari aku"

"Kau tau posisi dan cara memegangnya kan?" tanya Key sambil menyerahkan busur dan panah.

"Paling tidak aku pernah menonton orang memanah"

"Okey, lakukan terlebih dulu kalau ada yang salah aku akan membantumu – Mari kita lihat aksi Katniss Everdeen" Aku memutar bola mataku mendengar usahanya untuk bergurau denganku.

Aku menarik tali busur hingga menyentuh ujung bibirku, mencoba berkonsentrasi agar tepat pada targetku. Aku melepaskan anak panah dan melesat tapi meleset.

"Sudah kubilang kan" kataku tak bersemangat.

"Cara memegangnya sudah benar hanya saja mungkin kau belum memahami bagaimana agar panahmu tepat mengenai target"

"Tch.... aku sudah mengarahkanya kupikir akan tepat sasaran" Aku mencoba mengulang posisiku tadi, tiba-tiba seseorang menyentuh tanganku yang memegang busur dan panah itu. Aku menoleh kesamping dan mengumpat dalam hati begitu melihat wajah Key tepat berada entah hanya beberapa centi dariku matanya fokus kedepan. Sial mengapa aku tiba-tiba jadi gugup? Apa karena dia berada sedekat ini dariku? Key tepat berada di belakangku berniat membimbingku

"Yang harus kau lihat itu targetmu, bukan aku" ujarnya tanpa mengalihkan pandangannya ke depan

"Uh... kau mengagetkanku" jawabku gugup

"Kau tidak harus menarik tali busur hingga menekan ke bibirmu, itu akan membuatmu tegang... rileks saja tarik hingga sejajar dengan pipi atau telingamu itu akan melesat dengan baik, kau bisa geser sedikit arah bidikanmu apa kau bisa lihat?..." bisik key. Yeah... dia berbisik mungkin karena dia berada dekat sekali dengan telingaku saat ini.

"Lalu...?"

"coba tembakkan ke arah itu... santai saja"

"Okey,,," aku memejamkan mata dan menghirup napas dalam-dalam mencoba tenang, fokus dan santai.

Anak panah tersebut melesat dan menancap tepat pada sasaran, aku membuka mataku lebar-lebar terlalu terkejut.

"Bagaimana mungkin? Tadi aku baru saja... Argh.... itu tepat sasaran " teriakku girang, "kau lihat" aku berbalik, aku lupa jika Key berada tepat dibelakangku hingga nyaris menubruknya kalau aku tak buru-buru mundur. Tiba-tiba terdengar suara benda pecah.

"Awas" seru Key dengan reflek mencengkram lenganku berusaha mencegahku yang hampir jatuh. Tadinya aku pikir hanya aku yang kaget ternyata Key juga terlihat sama terkejutnya sepertiku, suara benda pecah itu berasal dari salah satu lampu disini.

"Kau..... baik-baik saja?" ujarnya memecah keheningan

"Gomapta...."

"Uh... a... aku akan kesana mengambil hadiahmu" Key pergi mengambil hadiah mungkin dia merasa kikuk sama sepertiku. Pabo, pabo, pabo umpatku dalam hati.

"Key dimana?" tanya Sherena yang tiba-tiba saja muncul dibelakangku

"Kesana mengambil hadiah" jawabku

Aku mendapatkan hadiah boneka Bugs Bunny, kami berbelanja pakaian, sepatu dan aksesories lalu kami pergi ke tempat karaoke. Ini pertama kalinya aku bersama Sherena, aku bahkan tak pernah mengira bisa melakukan hal-hal seperti ini bersamanya. Bernyanyi, berdansa, dan bercanda mungkin kami sudah memainkan puluhan lagu. Tiba-tiba ponsel Key berbunyi.

"Jam berapa ini... ugh... well kami akan segera kesana"

Key menatap kami berdua lalu mengedikkan kepala kearah pintu keluar

"Saatnya kita ke lokasi, yang lain juga menuju kesana" Kami keluar dari tempat karaoke langkahku terhenti begitu melihat seseorang yang mirip dengan Lucas meskipun orang itu hanya melintas dan membelakangiku aku mendekat namun terlalu banyak kerumunan orang disini.

"Apa kau melihat sesuatu?" tanya Sherena

"Apa kau lihat, orang yang disana tadi sepertinya itu Lucas" ujarku sambil mencari orang itu.

"Bukankah kau sendiri yang bilang dia ada pertandingan" Key benar, tapi orang yang barusan kulihat seperti Lucas

"Eungh.... Apa kau sangat.... rindu eoh..." Sherena mulai menggodaku

"Lebih baik kita bergegas!" Ujar Key

Sesampainya disana kami bersiap-siap lalu kami tampil membawakan beberapa lagu di acara ini, semua pengunjung terlihat antusias ada banyak hiburan mulai dari penyanyi hingga atraksi menarik lainnya.

"Key... pemilik tempat ini ingin bertemu denganmu, dia disana" kata Junho

"Aku pergi dulu" Ujar Key, sementara aku dan Jihyun hanya mengangguk.

"Hei, aku dengar kalian berdua ketempat ini bersama?" bisik Jihyun

"Tidak... kami bertiga aku, Key, Sherena" ekspresi Jihyun sangat terkejut

"sejak kapan kau dan Sherena...." Ji Hyun bahkan nyaris tergagap

"Bukankah itu malah baik..." ucapanku terpotong begitu ada pelayan yang memberiku minuman.

"Maaf aku tidak memesan ini"

"Memang bukan anda tapi, orang itu yang memesan untuk anda" ujar pelayan itu sambil menunjuk kearah Key.

"kurasa aku melewatkan sesuatu, ada apa diantara kalian berdua?" goda Jihyun

"Aku tau arah pemikiranmu, sebaiknya buang jauh-jauh" seruku kesal lalu meneguk minuman itu.

Aku merasa ada sesuatu yang aneh karena tiba-tiba kepalaku terasa berputar, mataku terasa berat bahkan tenggorokanku terasa panas tak mampu mengeluarkan suara. Ji Hyun terlihat panik gelas di tanganku pun jatuh dan aku ambruk ke lantai, samar samar terlihat Key panik menghampiriku hingga semua tak terlihat dan gelap.

=== oOo ===

Next chapter