"Apa memorimu sudah mulai kembali, Rosie?"
Aku berusaha tetap tenang saat membalas tatapan Alexei walaupun sebenarnya jantungku berdebar keras di dadaku. "Belum," balasku dengan suara rendah karena jarak kami saat ini yang cukup dekat.
Alexei masih membungkuk di depanku, kedua tangannya yang memegangi sandaran kursiku memerangkap tubuhku.
"Alice sempat menjelaskan siapa saja orang-orang yang mungkin terlupakan olehku. Grisha— nama itu juga muncul dalam penjelasannya pagi ini," lanjutku dengan suara sedikit tercekat.
Aku tahu aku bukan pembohong yang ulung. Alexei pernah mengatakan padaku bahwa wajahku sangat mudah untuk dibaca... Jadi mau tidak mau aku harus menggunakan cara yang Alice katakan padaku sebelumnya.
Tubuhku beringsut menjauh hingga menempel di sandaran punggung kursi yang kutempati, berusaha memperjauh jarakku dengannya. Kupaksa keningku untuk berkerut sedikit takut dan jijik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com