webnovel

Portal Pertama

-Di rumah Yoshida.

Ini adalah ruang tamu, mereka berenam berkumpul setelah selesai makan malam. Mereka kembali membahas hal yang penting. Sebelum mereka mendiskusikannya pria aneh Natoli diikat dan dimasukkan ke dalam karung serta dilumpuhkan oleh Hinata agar tidak dapat kabur. Mereka sepakat akan mengurusnya nanti.

Di meja terdapat sticker yang sedang di awasi oleh mereka. Hanya Gintoki yang tidur malas di sofa sambil memakan manisan. Dia tidak tertarik dengan percakapan itu dan lebih ingin bermalas-malasan.

Mereka melihat sticker itu yang diletakkan di meja oleh Yoshida. Sticker itu berbentuk kotak dengan gambar kera yang tersenyum sambil memegang tongkat. Dan gambar itu memiliki backround yang berapi-api.

Kazuma yang juga ikut mengawasi berbicara. "Bagaimana pun aku lihat, Aku tidak yakin benda ini bisa membuat kita ke dunia transmigrasi"

Sanji yang merokok juga berkata "Kau benar, gambarnya tidak sesuai dengan fungsinya!"

Hinata menoleh kerah mereka berdua dan berbicara. "Menurutku gambarnya tidak buruk. Dan monyet di gambar itu juga lucu. Ya kan, Yoshida-kun?"

Yoshida yang ditanya Hinata menjawab dengan pasrah. "Ka-kau benar Hinata. Gambarnya tidak buruk. Aku juga pikir dia lucu sekaligus perkasa dengan pose itu"

Mereka semua merasa Yoshida mempunyai bakat untuk merayu wanita dan menyenangkannya.

Sanji yang mendengar pendapat Hinata juga berkata dan mengubah opininya. "Yup ini benar-benar lucu. Apa yang dikatakan Hinata-chan benar. "

Kazuma sekarang merasa dia telah dihianati oleh sahabatnya. Dia yang selalu menjungjung kesetaraan Gender tidak gentar dengan opini orang lain. Kazuma berkata dan menoleh ke Gintoki yang bermalas-malasan di sofa. "Tidak!!! Ini tidak lucu!! Gin apa kau sependapat denganku?"

Gintoki yang bermalas-malasan membuka matanya dan melihat Kazuma. Dia berpikir dan berkata. "Maaf Kazuma. Setelah kupikir-pikir dia memang lucu"

"Ginn kau... !!!" Kazuma marah karena teman satu-satunya menghianatinya.

Kazuma setelah dikhianati oleh temannya berjalan menuju sofa dan duduk seoalah-olah melepaskan beban. "Tidur disini enak! Oh manisan apa yang kau makan Gin?"

Gintoki yang memegang manisan melihat Kazuma. Dia tidak rela membagi manisan yang dia peroleh dengan susah payah. "Maaf, manisan ini sudah kadaluarsa. Jadi kau tidak boleh bertanya"

Kazuma tahu kalau Gintoki tidak ingin berbagi manisannya. Dia berpikir dan mendapat ide. "Bagaimana kalau aku pinjamkan uang untukmu? Kau dapat membeli lebih banyak manisan dengan uang itu. Bagaimana dengan bunga 20% tiap bulan?"

Gintoki merasa dia akan ditipu oleh Kazuma. Namun jika dia ingin membeli manisan dia perlu mendapat uang. Dia juga tahu kalau Kazuma mendapat uang dari hasil judi, Jadi dia mempunyai banyak uang. Gintoki berkata dengan enngan. "Baiklah sepakat!!"

Kazuma tersenyum dan berkata "Sepakat!! Kau harus membayar nya, Oke! "

Mereka semua menyaksikan percakapan mereka dan merasa kalau Gintoki masuk dalam jebakan besar yang di buat oleh Kazuma.

Jiro yang mengamati mereka sudah terbiasa demgan percakapan aneh ini. Jadi dia mengabaikannya dan berkata. "Jadi, Kita akan menempelkan sticker ini dimana?"

Souma yang diam sekarang berkata memberi saran. "Bukankah itu sebaiknya pintu? Pintu lebih mudah untuk memasukinya dan memang pintu sangat cocok untuk portal"

Mereka semua memang sudah mempertimbangkan ini sebelumnya. Kalau kalian menonton film doraemon kalian akan tahu kalau pintu memang cocok untuk portal. Tapi...

Tiba-tiba Jiro berkata. "Memang benar pintu memang paling ideal untuk itu. Namun, bagaimana kalau kita pindah dari rumah ini? Apa pintu itu akan di bongkar dan kita akan membawanya?"

Yoshida yang mendengar Opini Jiro mengangguk dan setuju dengan perkataannya. "Benar, itu sangat merepotkan bila Kita harus selalu membongkarnya dan membawa pintu itu bila kita pindah rumah"

Sanji juga bergabung dengan percakpan mereka. "Bukan hanya itu. Bila kita menggunakan pintu ada satu kesalahan fatal yang kalian tidak sebutkan. Coba bayangkan? Bila pintu kamar Yoshida kita gunakan untuk portal bagaimana kita akan masuk ke kamar Yoshida?"

Souma yang mendengar sarannya ditolak mengangguk dan berbicara. "Jadi, Kita tidak akan menggunakan pintu, Ya? Lalu apa yang akan kita gunakan?"

Mereka juga berpikir apa yang seharusnya mereka gunakan untuk portal ini.

Hinata yang juga berpikir Akhirnya berkata. "Bagaimana kalau kita menggunakan lemari?"

Yoshida yang mendengar ini menatap Hinata. "Lemari? "

Hinata lalu melanjutkan perkataannya. "Bukankah lebih mudah bila kita menggunakan lemari? Bila kita pindah rumah kita bisa juga memindahkannya??"

Mereka merasa penjelasan Hinata benar. Bila itu lemari mereka tidak akan susah untuk memindahkannya bila mereka Tiba-tiba pindah dari rumah ini. Dan itu juga tidak akan aneh seperti pintu karena bila pintu mereka harus terlebih dahulu membongkarnya.

"Itu saran bagus Hinata!! kau sangat cerdas" Yoshida memujinya dengan bangga.

Hinata memerah dipuji oleh Yoshida. "Ti-tidak...I-itu bukan hal besar Yoshida-kun"

Jiro yang melihat ini tidak tahan dan berdeham. Mereka akhirnya tidak saling menatap dam Hinata sudah semakin merah. Lalu Jiro berkata. "Itu memang sangat bagus kalau kita menggunakan lemari. Tapi, Yoshida-san lemari mana yang akan kau gunakan? bukankah kau hanya memiliki satu lemari? Bila itu juga di gunakan bagaimana dengan bajumu?"

Yoshida merasa dia ceroboh karena memang dia tidak ingat kalau dia mempunyai satu lemari yang tersisa. Dia berkata dengan pelan. "Jadi, Lemari juga tidak bisa, ya? "

"Aku bukan bilang tidak bisa tapi itu akan tidak efisien bila kita menggunakan lemari satu-satunya di rumah ini" Jiro berkata menenangkan Yoshida.

Sanji yanng melihat ini berpendapat. "Bukankah kita bisa menggunakan laci saja?"

Mereka menoleh ke Sanji dan berpikir kalau Sanji kadang-kadang juga lumayan pintar.

Yoshida berkata setelah mendengar perkataan Sanji. "Memang ide yang bagus. Bila kita menggunakam laci, itu juga akan gampang dibawa kemana-mana dan juga sepertinya laci dikamarku hanya digunakan untuk menyimpan buku"

"Tapi Yoshida-kun. Apa laci tidak terlalu kecil bila kita ingin masuk kedalamnya? Memang benar laci bisa dibawa kemana pun. Namun laci yang dikamarmu juga sayang bukan bila digunakan untuk portal?" Kata Hinata yang merasa akan aneh bila dia harus keluar masuk lewat laci.

"Jadi apa yang akan kita gunakan?" Tanya Yoshida yang kebingungan.

"Ah aku ingat!! Bukankah dirumah ini terdapat pintu belakang? Kalau tidak salah kita juga tidak pernah menggunakan pintu belakang itu, bukan?" Kata Sanji.

"Ah itu bagus..Kalau begitu ayo kita periksa kesana!!" Kata Yoshida.

Mereka akhirnya setuju untuk menggunakan pintu belakang untuk mebuat portal. Yoshida berjalan kearah meja untuk mengambil sticker. Namun saat tiba dia tidak melihat sticker tersebut.

Lalu mereka melihat Kazuma dan Gintoki bermain dengan koper yang mereka hiraukan.

"Kazuma, kenapa aku tidak bisa masuk portal ini?" Tanya Gin

"Ermmmm.... Mungkin karena ini belum waktunya. Kalau tidak salah itu akan terbuka pukul 10.00 malam" Jawab Kazuma yang mengawasi Gintoki yang menginjak koper yang sudah terbuka.

Mereka terkejut melihat koper itu sudah ditempel oleh Sticker kera.

"Ja-jadi portal kita adalah koper?"

(Ada yang bisa jawab bagaiamana Kazuma mendapatkan sticker itu?)

---

System Transmigrasi

Status Charakter

Yoshida

Race : Human

Umur : 16

Pekerjaan : -

STR : 8

AGL : 7

VIT : 9

ENERGY : 5

CHM : 5

LUC : 3

-------------

Skils

Aktif :

Memasak Lv 5

Pemuas Nafsu Lv 1

Pasif :

-------

Peralatan :

-

--------

Mitra :

- Vinsmoke Sanji

-Yukihira Souma

-Satou Kazuma

-Sakata Gintoki

-Hyuga Hinata

-Kyouka Jiro

-------

Inventaris (Disegel)

-

------

Toko ( Disegel )

------

Dungeon (Disegel)

please comment and if you like share the stones. if this novel got 150 power stone..I will post bonus Chapter.. Thanks

anam_kasanovacreators' thoughts
Next chapter