webnovel

Pagi yang Cerah

-Dirumah Yoshida.

Di pagi yang cerah sinar matahari perlahan-lahan muncul. burung-burung berkicau. Angin musim panas terus berhembus.

Yoshida bangun pagi-pagi karena dia merasa sangat tidak nyaman semalaman. Ini akibat dia harus tidur berlima dikamarnya. Tidur berdesak-desakan adalah hal baru baginya. Dia heran mengapa mereka berempat bisa tidur pulas walaupun tidur berdesak-desakan.

Dia memgangkat kaki Gintoki yang berada di kepalanya. Mendorong tubuh Kazuma yang berada di perutnya. Dan menendang Souma yang memeluk kakinya.

'Cara bangun yang aneh kurasa' Pikir Yoshida yang melihat keadaan kamarmya. Dia melihat kamarnya yang sangat berantakan. Dan melihat Gintoki, Kazuma, Serta Souma yang masih tidur pulas. Namun dia tidak melihat Sanji di kamarnya. 'Sepertinya dia bangun lebih awal'

Yoshida keluar dari kamarnya untuk mencari kesegaran pagi. Di luar rumah Yoshida melihat Hinata yang sepertinya memandang burung yang bertengger di pohon sambil berkicau. Hinata yang merasakan seseorang menoleh kebelakang dan menemukan Yoshida yang hanya memakai setelan piyamanya.

"Se-selamat pagi Hinata!! "

Kata Yoshida dan berjalan kearah Hinata.

"Se-Selamat pagi Yoshida-kun"

Balas Hinata dan menoleh lagi kearah pohon yang di tenggeri oleh burung.

Yoshida juga melihat kearah pohon tersebut dan menyaksikan pasangan burung berkicau seperti saling menggoda.

"Apa kau baik-baik saja? " Tanya Yoshida dia kawatir karena saat malam hari Hinata tiba-tiba pingsan. Dia juga yang harus membawa kekamarnya.

"Aku baik-baik saja! Terimakasih Yoshida-kun karena menghawatirkanku. Juga, aku minta maaf... " Hinata menundukkan kepalanya karena dia mengingat kejadian kemarin dia merasa bersalah.

"Apa yang kau bicarakan? kau tidak salah apa-apa Hinata!!!" Kata Yoshida yang heran mengapa Hinata meminta maaf.

"Itu.. Aku tiba-tiba pingsan.. dan kadang-kadang aku akan berperilaku aneh saat didepanmu. A-Aku aneh bukan? " Tanya Hinata yang masih menundukkan kepalanya mengingat perilaku anehnya tadi malam. Dia merasa tidak nyaman karena Yoshida bukanlah Naruto.

"Hah? tidak,tidak kau tidak aneh Hinata. Mungkin kau hanya kurang percaya diri. Jadi lebih percaya dirilah aku percaya padamu kau bisa melakukannya!!" Kata Yoshida mencoba menghiburnya. Memang benar dia juga bingung pertama kali. Namun melihat dia sangat imut dengan ekspresi itu membuatnya merasa sangat bersyukur.

"Lagipula tidak usah memikirkan hal-hal kecil seperti itu. Jadilah seperti biasanya Hinata aku yakin kau nanti akan lebih percaya diri. Kau tahu aku juga tidak pernah percaya diri" Lanjut Yohida dan mencemooh dirinya sendiri.

"Kau?"

Hinata memasang ekspresi bingung karena ucapan Yoshida.

Yoshida yang melihat ekspresi Hinata mengerti bahwa dia tidak tau sebenarnya dirinya juga sangat gugup apalagi harus berbicara dengan orang secantik Hinata.

"Benar lho, aku selalu gugup. Aku mungkin tidak akan pernah bicara bila tidak diajak bicara. Dan aku selalu seperti orang yang aneh. kau tahu aku tidak berguna!! "

"I-itu tidak benar Yoshida-kun. Kau hebat langsung bisa akrab dengan yang lainnya. Kau juga selalu tersenyum kepada kami. Dan juga kau selalu berusaha sepertinya." Kata Hinata yang mencoba Menyangkal perkataan Yoshida.

"Yah, itu mungkin benar. Apa kau sudah tidak gugup lagi?" Yoshida yang melihat ini akhirnya mengalihkan topik pembicaraan. juga dia merasa lapar dan penasaran tentang masakan yang akan dia makan.

"Sepertinnya sudah baikan sekarang. Terimakasih Yoshida-kun!" Kata Hinata yang menunjukkan Senyum yang lebih percaya diri.

Yoshida yang melihat ini juga tersenyum dan berkata. "Apa yang kau katakan! Sudah kubilang kan aku akan membuatmu bahagia. Hehehhhe... Kalau begitu ayo kita kedalam sepertinya mereka sudah bangun semua. Juga Sanji sepertinya memasak untuk pagi ini." Akhirnya mereka masuk kedam rumah menuju keruang tamu.

==

Di meja makan semua orang sudah berkumpul untuk sarapan pagi. Yoshida melihat mereka sudah menyiapkan semua peralatan dan makanan. Lalu dia melihat Sanji yang masih memakai apron berjalan membawa makanan ditangannya dan minuman disisi lainnya.

"Nona Hinata ini minumanmu..Ugh.. Dan kau Yoshida, kau bisa mengambil sendiri." Sanji menyerahkan minuman kepada Hinata. Dia masih mimisan melihat Hinata walau tidak sampai pingsan.

"Terimakasih Sanji-san" Hinata berterimakasih dan berjalan kearah tempat duduk disebelah Jiro.

Yoshida juga berjalan ketempat duduk yang berada disamping Souma. Dia melihat Gintoki yang berada didepannya duduk bersebelahan dengan Kazuma. Lalu dia melihat makanan didepannya. Makanan ini masih hidangan nasi namun itu berbau harum. Dan didalamnya seperti ada sauce telur.

"Yosh karena semua sudah ada disini maka, Ittadakimasu!!" Kata Kazuma yang bersemangat karena penasaran dengan rasa makanan didepannya. Dia berharap kalau makanan ini akan seenak makanan tadi malam.

Yang lain juga bersemangat untuk mencoba makanan didepan mereka. Yoshida juga mulai bersemangat. Dia mengambil mangkuk nasi didepannya. Aromanya semakin kuat saat dia mengambilnya, dia menggunakan sumpit dan memasukkan kedalam mulutnya. Rasa nasi yang gurih memasuki mulutnya ditambah citarasa telur yang anehnya tidak membuatnya bosan. Ini enak!! Namun bukan hanya enak dia merasakan tenaga mengalir didalam tubuhnya ini membuatnya seperti merasa bersemangat. Yoshida melihat yang lain juga merakan hal sama.

"Ini enak. Namun bukan hanya enak" Kata Gintoki.

"Itu benar seperti ada energi yang membuat stamina dan semangat kita terisi kembali" Komentar Hinata yang meraskan energi mengalir didalamnya.

"I-ini bagaimana bisa terjadi? apa sebenarnya makanan ini? apa kau memakai resep sendiri Sanji?" Souma yang tidak pernah merasakan masakan seperti ini sangat terkejut dan menoleh ke arah Sanji.

Sanji yang melihat ini hanya tersenyum dan menghembuskan rokoknya. Lalu berbicara "Ini adalah hasil dari latihan nerakaku selama ini. Ini bukan resep kusus namun cara pembuatannya yang khusus"

"Sanji ayo kitta melakukan Shokugeki!!!" Tiba-tiba Souma berkata dengan nyaring kepada Sanji.

"Hah? Shoukugeki? " Semua orang bingung dengan perkataan Souma. Mereka belum pernah mendengar istilah Shokugeki ini. Bahkan Sanji yang seorang Koki juga bingung.

"Souma apa itu Shoukugeki?" Tanya Yoshida yang penasaran dengan istilah ini.

"Are? aku lupa kalian tidak tahu tentang Shoukugeki. Shokugeki adalah sebuah istilah untuk menantang lawan untuk berduel dalam memasak. Jadi aku ingin menantang Sanji untuk berduel begitulah" Jelas Souma yang menjelaskan apa itu Shokugeki.

mereka mendengarkan dan terkesan dengan dunia Souma karena istilah ini terdengar keren bila diucapkan kepada penantang.

Sanji yang akhirnya mengerti makna dari Shokugeki akhirnya berkata "Aku tidak keberatan untik berduel. Tapi... Kau tau bahan makanan didapur sudah habis"

"Ayo kita beli kalau begitu" Potong Souma.

Souma yang berdiri dari tempat duduknya dipotong oleh Yoshida. "Tunggu dulu, Sebenarnya kita dalam masalah.. Kau tahu bagiamana aku mengatakannya yaa.. Kau tahu aku tinggal sendirian.. Jadi a-aku tidak punya banyak uang untuk persediaan kita. " kata Yoshida tersenyum pahit. Dia memang tidak punya uang untuk mengurus enam orang sekaligus walaupun dia masih mempunyai sisa uang yang ditinggalkan ayahnya namun itu tidak cukup.

"I-ini memang masalah. Aku tidak bisa membeli permen. " Kata Gintoki dengan memasang wajah sangat bermasalah.

"A-apa kau serisu Yoshida? Jadi kita akan hidup gelandangan dan menjadi pengemis? Oh tidaaak!!! ini masalah sangat serius, aku tidak mau jadi kuli bangunan lagi.!! " Teriak Kazuma memegang kepalanya sambil memasang wajah seperti akhir dunia.

"Mu-mungkin aku punya saran" Kata Jiro yang akhirnya berbicara setelah hanya mengamati tingkah enah mereka.

"Kalian tahu, Souma dan Sanji sangat mahir dalam memasak bukan? Kalau begitu bagaima kita menjual makanan yang mereka buat? Bagaimana? " Lanjut Jiro.

"Itu ide yang bagus Jiro-san, namun bagaimana kita mendapatkan tempatnya? " Tanya Hinata.

"Itu memang menjadi masalah" Kata souma.

"Kalau tempat kita bisa mencarinya, Aku juga akan berusaha untuk meminjam uang untuk menjadi modal kita nanti" Yoshida yang mendengar ini mereka sangat senang dengan itu dia tidak usah memikirkan tentang masalah uang. Lagipula dengan dua koki seperti Sanji dan Souma dia yakin bahwa restoran ini pasti akan mendapat banyak pelanggan.

Yoshida menoleh ke arah Souma dan Sanji lalu berkata "Apa kalian tidak keberatan?"

"Aku tidak keberatan" Kata Souma

"Aku juga" Kata Sanji.

"Kalau begitu-"

"Tunggu dulu Yoshida, masih ada masalah yang sangat penting disini." kata Gintoki.

Mereka menoleh kearah Gontoki untuk memintanya melanjutkan.

Gintoki lalu berkata "Kita harus terlebih dahulu menentukan nama toko tersebut!!! "

==

System Transmigrasi

Status Charakter

Yoshida

Race : Human

Umur : 16

Pekerjaan : -

STR : 8

AGL : 7

VIT : 9

ENERGY : 5

CHM : 5

LUC : 3

-------------

Skils

Aktif :

Memasak Lv 5

Pemuas Nafsu Lv 1

Pasif :

-------

Peralatan :

-

--------

Mitra :

- Vinsmoke Sanji

-Yukihira Souma

-Satou Kazuma

-Sakata Gintoki

-Hyuga Hinata

-Kyouka Jiro

-------

Inventaris (Disegel)

-

------

Toko ( Disegel )

------

Dungeon (Disegel)

Next chapter