webnovel

GADIS EMAS

"Kau adalah atasan dia? Tapi, kau terlihat lebih muda darinya." Senja menatap Utara bingung.

"Tentu saja aku lebih muda darinya, tapi bukan berarti aku memiliki status dibawahnya. Aku memiliki latar belakang keluarga yang kuat." Utara berkata dengan sombong sambil meminum tehnya.

"Dengan kata lain, dengan latar belakang keluarga yang kuat, bahkan kalau kau tidak memiliki kemampuan, kau bisa memiliki jabatan yang bagus." Senja berpikir kalau di dunia ini tidak terlalu jauh berbeda dengan dunianya sendiri mengenai nepotisme.

Di lain sisi, Utara hampir menyemburkan seluruh teh yang dia sedang minum ketika dia mendengar hal tersebut.

"Kau benar- benar memiliki mulut yang luar biasa!" Utara berteriak dengan kesal. "Tentu saja bukan begitu! Aku telah berlatih sejak aku berusia sebelas tahun dan lima belas tahun telah berlalu sejak saat itu! Aku benar- benar seorang yang bodoh kalau aku tidak bisa mencapai posisi apapun selama kurun waktu tersebut! Aku memang memilki latar belakang keluarga yang baik, tapi kalau aku tidak memiliki kemampuan, kau pikir aku akan bisa memimpin 500.000 prajurit?!"

Senja terkejut, dia hanya menyampaikan pendapatnya tapi kenapa Utara jadi marah? Kalau dia memang tidak setuju, bukannya dia bisa menjelaskan dengan baik? Biar bagaimanapun juga, Senja tidak peduli dengan semua status itu.

"Terutama kalau yang kau hadapi adalah pangeran kedua Xiao! Dia tidak akan menerima orang tanpa kualitas. Sungguh sangat sulit untuk membuatnya puas!"

"Pangeran kedua? Pria yang kau sebut dengan banyak status itu?"

"Mmm, kau yakin tidak mengenalnya?"

Senja menatapnya dengan galak. Apakah pria ini bodoh? Berapa kali dia harus mengatakannya?

"Sekarang, katakan padaku, kenapa kau berpikir kalau aku mengenalnya?" Kalau Utara hanya menyebutkannya sambil lalu Senja tidak akan berpikir kalau ada yang istimewa, tapi karena Utara bersikeras menanyakan apakah dia mengenal pangeran kedua… sepertinya ada yang aneh.

"Tidak ada. Aku hanya merasa kau mirip dengan cucu Tetua Dam. Kau bahkan memiliki nama yang sama."

Senja tertawa kecil ketika dia mendengar hal ini. "Kalau itu masalahnya, maka aku sudah pasti bukan dia. Bagaimana kau mengharapkan ada aku adalah dia hanya karena nama kami sama?"

"Memang benar… aku telah melihatnya dua kali, walaupun aku tidak banyak berinteraksi dengannya tapi dalam sekali lihat, terlepas dari kemiripan kalian, kepribadian kalian benar- benar berbeda."

Senja memelintir rambutnya ketika bertanya. "Bagaimana dia?"

"Hmm…" Utara menggaruk kepalanya seraya mencoba mengingat- ingat sesuatu dari masa lalu. "Dia adalah sosok gadis muda yang luar biasa. Sangat tenang, pintar, memiliki kepribadian dan moral yang baik dan memiliki aura orang- orang bija. Dia seperti gadis yang jatuh dari surga." Kemudia Utara menatap Senja.

"Tenang, pintar dengan aura seperti orang bijak?" belum lagi gadis ini seperti jatuh dari surga?

"Dia adalah putri emas di Klan pedang hitam. Neneknya telah mengajarkannya secara personal. Seharusnya dia menjadi penerus Klan tersebut, walaupun tak banyak orang yang pernah melihatnya karena dia jarang berada di tempat umum dan belum lagi, penjagaan disekitar gadis itu sangatlah ketat." Utara mengingat saat dimana dia melihat gadis itu, kalau bukan karena Xiao Tianyao yang telah bertunangan dengan kakak tiri dari Senja, akan hampir tidak mungkin Utara melihat gadis itu.

"Kau memiliki perasaan pada Senja ini?"

"Tentu saja tidak!" Utara menyangkal dengan ekspresi terkejut. "Dia hampir 11 tahun lebih muda dariku dan juga merupakan adik dari tunangan pangeran kedua! Gadis sesempurna itu sama sekali tidak sesuai dengan kepribadianku."

"Bisa dimengerti, gadis sempurna seperti itu memang terkadang membuat orang tidak nyaman." Terkadang, kalau kau terlalu sempurna maka akan membuat jurang pemisah diantara dirimu dan orang lain dan terlihat sulit untuk didekati.

Next chapter