"Jam berapa sekarang?" Tanya Isabella, ia sudah bertahannya berkali-kali sejak lima menit yang lalu sementara Rayhan tidak pernah bosan melihat kearah arlojinya sambil terus memeluk Isabella.
"Masih empat puluh lima menit lagi." Jawab Rayhan, Isabella kembali menghela nafas lega karena masih ada cukup waktu untuk mereka habiskan bersama.
"Kalau gelisah kenapa tidak tetap tinggal disini?" Tanya Rayhan memancing agar Isabella berubah pikiran tapi Isabella justru beranjak bangun dan kini duduk disebelah Rayhan.
"Kita sudah membahas alasannya semalam kan." Ucap Isabella sambil menyalakan televisi.
"Baiklah..." Jawab Rayhan tidak ingin berdebat, ia kemudian beranjak duduk dan merentangkan tangannya agar Isabella mau bersandar padanya.
"Rahang mu sangat tegas." Komentar Isabella sambil menyentuh rahang Rayhan dengan jarinya.
"Ini sudah keturunan, kakakku juga memiliki rahang yang tegas." Jawab Rayhan tanpa sadar ia malah membahas William yang justru membuatnya kembali merasa kesal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com