Adel menyeret koper ditangannya dengan lemas, dia sebenarnya malas saat harus kembali memasuki rumah ini sendirian lagi. Penerbangannya dari Papua termasuk lancar setelah delay selama kurang lebih satu jam.
Adel mengkhawatirkan keselamatan Yusuf karena pria itu tadi tampak terburu – buru. Seperti hal genting yang dimaksudkan tadi sangatlah penting.
"Apa yang kamu lakukan sekarang Bang? Abang pulang dengan selamat ya Bang," Pinta Adel sambil melihat foto Yusuf yang ada di galeri ponselnya.
Adel tidak bisa membendung air matanya, berita yang dia lihat di televisi tadi cukup mencengangkan. Kedua oknum guru yang mati karena adanya serangan dan Adel sudah bisa menebak kemana Yusuf pergi dengan terburu – buru saat mengantarkan dia di bandara.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com