webnovel

Bab 153. Keputusan Berry

Cherry merasa terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Berry barusan. Lelaki itu mencintai dirinya lagi? tidak-tidak, terlalu jauh kalau harus membahas masalah cinta, maksudnya adalah, lelaki itu benar-benar kembali menyukainya? Dia tidak salah dengan kan? Takdir ini, benarkah Berry memang diciptakan untuk dirinya, dan begitu juga sebaliknya?

Cherry tak bisa berkata-kata dengan apa yang dikatakan oleh Berry kepadanya. Tuhan, dia tidak sedang bermimpi kan? Lalu kenapa dia sekarang justru ingin sekali menangis? Dan benar-benar dilakukannya. Air matanya berderai dengan deras, seolah tidak berhenti. Berry mengusap air mata gadis itu dengan lembut tak peduli itu percuma. Berry bahkan harus terkekeh ketika Cherry harus sibuk dengan perasaan yang bercampur aduk seperti itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter