" Mama tidak perlu lagi meminta maaf soal itu. Apa boleh buat itu hanya masa lalu dan tidak boleh menyalahkan mama saat ini karena saat ini mamanya sudah menyesalinya. Alif akan berdosa jika tidak memaafkan mama kan?" ucap Alif sambil tersenyum hanya pada mamanya. Tidak ada tatapan menyalahkan pada mamanya, yang ada hanyalah tatapan menenangkan seakan menguatkan mamanya.
"Tapi, apakah mama masih mencintai orang itu?" pertanyaan anaknya membuat mamanya kembali terkejut. Apakah yang harus di jawabnya.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya mamanya gugup. Tidak bisa di pungkiri perasaannya masih tertinggal di lubuk hatinya paling dalam.
"Karena saya melihat mama tidak pernah menyukai papa, jadi saya berpikir mama masih mencintai mantan suami mama." Tebak Alif yang masih membuat jantungnya mamanya hampir meledak.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com