1 minggu lalu
Ajaran tahun baru sudah dimulai, para siswa dan siswi mulai memasuki pekarangan sekolah. Ada yang berlari, ada yang berjalan santai, ada pula yang berceloteh mengeluh karena belum puas menikmati liburan mereka.
Ironis memang karena liburan semester yang hampir tiga minggu lamanya tapi belum puas juga. Dasar otak siswa zaman sekarang. Meskipun begitu, banyak pula yang semangat bersekolah untuk memasuki tahun ajaran baru, mereka tidak sabaran bertemu sahabat karib, rindu bertemu dengan guru idola bahkan dengan mata pelajaran favorit.
Sungguh hanya anak luar biasa yang memiliki pemikiran seperti itu dizaman sekarang.
Hari senin adalah hari yang paling dibenci oleh anak sekolahan, bukan hanya anak sekolahan sih, tapi para guru dan orang kantoranmu ikut serta membenci hari senin.
Alasannya adalah hari senin sama halnya dengan hari paksaan. Kenapa demikan? Karena dihari senin kita dipaksa untuk bangun lebih awal dan itu merupakan siksaan bagi sebahagian umat manusia pecinta kasur empuk.
Belum lagi kita harus berlomba turun ke jalan lebih awal untuk memulai aktivitas yang baru, dan tentunya menghindari kemacetan yang padat, entah sampai kapan penyakit kemacetan ini akan sembuh.
Berbagai solusi telah di lakukan pemerintah termasuk salah satunya ialah perluasan jalan, tetapi solusi tersebut belum memetik hasil yang memuaskan, bahkan kemacetan semakin parah seperti penyakit kronis yang tidak akan sembuh.
Hari senin juga merupakan hari Upacara pengibaran Bendera, yang mana setiap sekolah dan beberapa perkantoran harus wajib kudu' mesti mengikuti kegiatan wajib itu. Dan sekali lagi memaksa kita harus berdiri di bawah terik matahari pagi yang konon katanya merupakan Vitamin D, baik untuk kesehatan.
Tapi tidak untuk beberapa atau hampir semua siswa, mereka tidak menyukai acara baris berbaris berdiri di bawah terik matahari.Terbukti jika pelaksanaan upacara pengibaran bendera, tiba tiba saja ada salah satu siswa yang pingsang seperti jatuhnya kelapa tua dibelakang rumah.
Atau bahkan ada yang pura pura sakit, dan sakitnya pun bermacam macam, tiba tiba pusing lah, sakit kepala lah, sakit perut lah, sakit hatilah...ehhh kok??!! dengan begitu mereka bisa beristirahat di UKS guna menghindari upacara tersebut yang bisa menghitamkan kulit wahai permisa.
Uppss keceplosan alasan yang sebenarnya. Pelakunya, pastinya cewek cewek yang takut kulit mereka gosong. Belum lagi kita harus mendengarkan arahan atau ceramah dari pembina upacara yang membosankan dengan tema yang berbeda beda atau bahkan itu itu saja, tentang kedisiplinan atau peraruturan sekolah yang harus ditaati, serta mengenang jasa pahlawan. Dan itu memakan waktu yang cukup lama. Sehingga bertambah lah penderitaan peserta upacara tersebut.
Dari kejauhan terlihat seorang gadis berseragam sekolah yang mengayun sepedanya dengan kecepatan maksimal, serta fokus dalam mengayun sepeda agar terhindar dari marabahaya yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain. Meskipun seragamnya terlihat lain dari pada yang lain, dan membuatnya kesusahan mengayuh sepedanya, tapi itu tidak melunturkan semangatnya untuk sampai ke sekolah sebelum gerbang sekolah tertutup.
Sama halnya dengan siswi lainnya dia pun membenci upacara bendera.Tapi tidak dengan hari senin, karena hari senin merupakan hari lahirnya sang pahlawan dari segala pahlawan yaitu Rasululllah SAW yang kita cintai.
Makanya dia pun memperingati hari lahirnya sang pahlawan dengan berpuasa sunnah hari senin. Rasul sangat mencintai umatnya yang mengikuti sunnahnya. Berhubung karena gadis ini ingin dicintai oleh Rasulullah, maka dia mengikuti sunnahnya agar kelak dia diakui sebangai Umatnya dan berharap dia mendapatkan senyum Allah diakhirat kelak. Kita Aamiinkan ya!!."Aamiin."
Alasan dia ikutan tidak menyukai upacara bukan karena takut gosong seperti teman cewek ceweknya, tetapi cara pandang tentang upacara bendera tersebut.Yah memang, upacara bendera salah satu bentuk cara kita mengenang jasa perjuangan Pahlawan untuk kemerdekaan negara.Tetapi tidak mesti harus menghormati mereka dengan cara melakukan pengibaran Bendera kan??!! Masih ada cara yang jauh lebih baik untuk mengenang mereka.Misalnya mendokannya, dan itupun tidak mesti setiap hari senin. Atau membuatkan film dokumenter yang hampir mirip zaman dulu tidak ditambah tambah atau dikurangi, sehingga kita bisa merasakan perjuangan mereka dan menghargai perjuangan mereka.
Bagaimana gagah beraninya mereka berjuang untuk mengusir kaum kolonial yang tak tahu malu menjajah dinegeri orang. Cukup jika kita ingat kita bisa berdoa dan berterimah kasih kepada Allah SWT yang telah menghadirkan mereka yang siap berkorban darah dan nyawa setulus hati mereka mengusir para penjajah.
Dan lagian, apakah sekarang itu negara benar benar sudah merdeka?? Kalau sacara tehnis mungkin jawabannya iya, tapi bagaimana dengan Sumber daya Alam Indonesia??Negara Asinglah yang menguasainya. Jadi wajar saja jika masih banyak rakyat kesusahan mencari rezeki untuk keluarga maupun diri sendiri. Masih banyak rakyat masih mengeluhkan pembiayaan sekolah kesehatan dan lain lain.
Akibat negara Asing dan Aseng menguasai Sumber daya Alam kita. Jadi, sebenarnya itu negara kita masih terjajah, tetapi kita tidak sadar jika di jajah.
Lagi pula upacara pengibaran bendera merah putih itu merupakan sistem pemahaman Nosialisme. Taukan kalian apa itu Nasionalisme? Kalau tak tau, sini saya jelaskan secara singkat tapi panjang.
Nasionalisme merupakan suatu paham (isme) yang dibangun diatas nation(bangsa). Bangsa sendiri adalah sekumpulan dengan asal usul yang sama atau nenek moyang yang sama.
Dimana yang menganut paham ini hanya mau diatur dengan hukum hukum yang digali dari nilai nilai leluhurnya.Ia akan membela bangsanya, baik benar atau salah. Bahkan ia siap mati demi bangsanya. Nah, bagaimna pandangan Islam dalam Nasionalisme? Yah jelas haram. Mestinya kita hanya boleh diatur oleh aturan Islam. Yakni aturan yang bersumber dari sang pengcipta yaitu Allah SWT, bukan yang lainnya.
Kita hanya boleh membela Islam bahkan siap mati demi Islam, karena Islam bukan hanya sekedar agama tetapi aturan hidup yang harus di jalalankan bukan hanya perindividu, sebahagian golongan kecil atau besar tetapi sampai pada tahap berbangsa dan bernegara. Islam bisa mengatur semua itu.
Jadi jelas ya, kita tidak boleh mengambil paham nasionalisme ini karena bertentangan dengan ajaran Islam. Dosanya itu sama halnya dengan melakukan perbuatan zina.Tahukan bagaimna pandangan Allah SWT terhadap orang yang melakukan perbuata zina.??!! NGERI WAHAI PEMIRSA.
Allah SWT berfirman:
wa laa taqrobuz-zinaaa innahuu kaana faahisyah, wa saaa`a sabiilaa
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 32)
http://quran-id.com
Yapp, jalan yang buruk dan kita termasuk orang yang keji dihadapan Allah SWT. Kita tidak ingin kan dianggap demikian oleh sang Penguasa alam jagat raya ini??!! Aku sih Ogah.